2. Penyesalan

3.3K 274 10
                                    

Jangan tanya apa itu penyesalan karena sekarang Seseorang tengah merasakan hal itu dari apa yang telah ia lakukan semalam.

"Gila Jen... "

Gumamnya menyesali Keputusan bodoh dengan mengabaikan saran sahabatnya. Alhasil membuatnya jatuh pada jurang kesalahan, saat ini.

Rasa percaya diri, ego, dan rasa superior mendorongnya jatuh lebih dalam lagi hingga membuat nya kehilangan hal yang paling berharga yang ia jaga selama ini.

Kesucian nya.

Sinar mentari menembus melalui jendela tempatnya berbaring. Tanganya yang lentik dan sempurna bergerak untuk menghalangi matanya dari sinar itu. Seharusnya sekarang. Dia harus pergi karena sewa kamarnya akan segera berakhir. Namun, Badanya terlalu sakit untuk di gerakan dan bagian bawahnya ngilu.

Perlahan, Cairan bening mengalir jatuh dari kedua sisi wajahnya.

Kamar yang sama, ranjang yang sama dimana Dia kehilangan kesucian nya. Namun, Orang yang telah mengambilnya pergi meninggalkan nya begitu saja. Sendirian.

Marah, kesal, frustasi bercampur menjadi satu hingga membuat dadanya sesak karena rasa sakit. Tapi, apa yang bisa dia lakukan? Seperti yang dia bilang. Ini hanyalah One night stand. Tidak lebih dan tidak kurang.

"Tidak masalah Jennie... Semuanya akan baik-baik saja" Ucap Wanita itu, Jennie, menyemangati dirinya sendiri meski suaranya terdengan serak dengan isak tangis.

Andai saja Jennie menuruti perkataan sahabatnya, Irene, agar tidak pergi sendirian menemui koleganya. Jennie mungkin tidak akan berakhir seperti ini.

Karena rasa percaya diri dan Ego nya, Jennie mengira tidak ada yang berani padanya, Seorang pengusaha muda sukses berumur 25thn, yang berhasil mendirikan perusahaan nya sendiri.

Tapi, Jennie salah. Dunia bisnis sungguh kejam. Meski dengan statusnya dan juga status Ayahnya. Masih saja ada orang jahat yang mau mencelakai nya.

Dengan dalih penandatanganan kontrak. Jennie dipaksa datang ke klub malam sebelum dibius menggunakan obat perangsang melalui minuman nya.

Untung saja, Jennie berhasil kabur. Sayangnya, Efek obat bekerja lebih cepat dari yang ia kira. Rasa tidak nyaman segera menyerang dirinya. Dengan kondisi seperti itu, Tentu saja Jennie tidak bisa menyetir. Akhirnya, Jennie memutuskan untuk menginap di salah satu kamar yang tersedia di klub itu. Sebuah Kamar VIP yang memiliki jaminan keamanan, dimana ia tidak akan khawatir orang-orang yang menjebaknya kembali menemukan nya

Efek obat bekerja dengan semestinya. Namun, sebanyak apapun Jennie menyentuh dirinya sendiri. Gairahnya tidak pernah surut, bahkan ia merasakan tidak nyaman saat ia menyentuh dirinya sendiri.

Saat dilanda frustasi karena gairah seksual. Jennie kebetulan mendengar suara seseorang  yang tengah mengomel. Jennie butuh sentuhan. Tapi, Dia masih sadar untuk tidak menyeret orang lain dalam masalahnya.

Tapi, ketika mengintip dari lubang pintunya, ketika melihat seberapa sempurna wajah samping laki-laki yang berdiri didepan pintu kamarnya. Dengan jembatan hidung yang mancung, bibir hati yang tampak cemberut dan mata hitam nya yang tampak bersinar terkena cahaya. Jennie akhirnya memutuskan sesuatu yang gila.

Demi menyalurkan hasrat dan keinginannya. Jennie memutuskan agar menyerahkan tubuhnya pada laki-laki asing itu.

Dengan pikiran yang dipenuhi gairah. Jennie dengan paksa menarik laki-laki itu masuk kedalam kamarnya, mengajaknya melakukan sesuatu yang salah. Sesuatu yang membuatnya menyesal akhirnya.

Dan yang lebih buruk. Laki-laki itu terus saja mengisinya dengan cairan hangat. Meski Jennie melarang, Laki-laki itu tidak pernah mendengarnya. Akhirnya, Jennie membiarkan hal itu dan bahkan berakhir memohon pada si lelaki agar mengisinya.

My Baby's Daddy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang