prolog

12.5K 571 12
                                    

  Terlihat di lorong rumah sakit, seorang pria yang masih mengenakan stelan kantornya. Sedang berlarian, meskipun terkadang dia tidak sengaja menabrak orang orang yang lewat. Pria itu yang tak lain adalah SAVIER ALDARIC ALEXANDER. Pria dengan mata hitam yang tajam, alis tebal, rahang yang tegas, dan bahu lebarnya. serta kulit putih lalu memiliki tinggi 185cm, dan jangan lupa rambut hitamnya yang segelap malam yang saat ini begitu berantakkan namun tidak mengurangi ketampanannya.

  Sesampainya di depan ruang igd. Dia langsung terjatuh lantaran kakinya tidak sanggup menahan beban lagi. Saat mendengar istrinya AMELIA VIOLETTA ALEXANDER perempuan ber rambut pirang, berkulit putih, dengan hidung yang mancung, bibir merah alami seperti cerry dan memiliki mata berwarna biru yang menenangkan, dengan tinggi 168cm. Yang telah mengalami kecelakaan pada siang tadi.

  Lalu tak lama setelah itu pintu terbuka nampaklah seorang dokter yang baru saja keluar dengan raut wajah yang sendu.

  "dengan keluarga pasien?" tanya dokter tersebut.

  Savier segera berdiri dihadapan dokter tersebut."ia dengan saya suaminya. Bagaimana keadaan istri saya dok?" ucap savier dengan tergesa gesa.

  "maaf tapi kami sudah berusaha se maksimal mungkin. Tapi tuhan berkata lain, istri anda telah menghembuskan napas terakhirnya."ucap dokter tersebut dengan menampilkan raut wajah yang penuh dengan penyesalan.

  Bagai di sambar petir savier langsung terduduk lemas di lantai. Padahal niat nya dia ingin memberi kejutan pada istrinya sekaligus meminta maaf atas sikapnya selama ini,lalu memulai semuanya dari awal kembali. Tapi malah dia yang mendapatkan kejutan dari istrinya.

  Savier langsung berlari kedalam ruangan dan melihat amelia yang sudah tak bernapas lagi. Savier langsung memeluk amelia dengan erat sambil menangis dan terus menggumamkan kata maaf. "bangun sayang, aku sudah ada di sini. katanya mau jalan jalan ke pantai. Tapi kenapa kau malah pergi meninggalkanku. Maaf atas sikapku selama ini."ucap savier sambil terisak pilu. "apa ini karna kau sudah tidak tahan dengan sikapku?" savier sambil mengecup kening amelia.

  Seketika itu juga tiba tiba savier merasakan pusing yang luar bisa. "andai ada kesempatan kedua aku paati akan selalu bersamamu dan membahagiakanmu". Sebelum akhirnya semua pandangan savier menggelap.

__________________________________

Sejujurnya aku masih kurang percaya diri buat bikin cerita.

Tapi aku rasa tidak ada salahnya mencoba.

Semoga suka dengan cerita yang ku buat.

savier's second lifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang