01.mengerti

487 43 4
                                    

"saya berhenti menjadi ejen." suaranya bergema di ruangan itu.

"tunggu ali apa kamu yakin dengan keputusan ini, ini merupakan keputusan yang cukup besar saya mau kamu sudah memikirkan konsekuensi dan juga kedepannya dengan baik?" ejen dayang mencoba agar ali tidak meninggalkan M.A.T.A.

"ya saya sudah memikirkan keputusan ini dengan baik dan dari jauh jauh hari"

"kalau begitu beri kami alasan yang bagus mengapa kamu mengundurkan diri dari M.A.T.A."

ali terdiam untuk sejenak lalu ia menjawab.

"saya rasa M.A.T.A bukan lah tempat yang cocok untuk saya berkembang, dan juga dengan perilaku lingkungan sekitar saya yang membuat saya tidak nyaman namun selebihnya saya rasa itu merupakan privasi bagi saya" ali menjelaskan dengan muka yang datar dan tatapan yang mereka tidak mengerti.

tak bisa berbuat apa apa, akhirnya ejen dayang menerima pengajuan undur diri ali dengan  syarat ia harus memberikan IRIS dan memutus semua kontak yang berhubungan dengan M.A.T.A. 

Ali dengan sedikit berat hati menyerahkan IRIS namun ia sudah memutuskan untuk memulai dari awal kehidupannya.

3 tahun berlalu begitu singkat,

*selamat pagi axle*
suara AI memenuhi ruangan yang sunyi

Ali atau axle tengah berjalan ke meja untuk membuat secangkir kopi, kantong matanya terlihat menghitam hidung dan pipinya merah, matanya sebam seperti habis nangis.

Ali membuang semua identitas dirinya sejak 3 tahun lalu tepat saat ia keluar dari M.A.T.A dia benar benar memulai kehidupannya yang baru, penampilannya pun sedikit berubah rambutnya mulai memanjang hingga leher, matanya memiliki iris biru yang sangat mencolok akibat pupilnya yang begitu hitam membuatnya lebih mencolok, jarinya begitu lentik, kulitnya pucat akibat jarangnya berkontak dengan sinar matahari.

A dia benar benar memulai kehidupannya yang baru, penampilannya pun sedikit berubah rambutnya mulai memanjang hingga leher, matanya memiliki iris biru yang sangat mencolok akibat pupilnya yang begitu hitam membuatnya lebih mencolok, jarinya begitu...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


ilustrasi yang aku gambar sendiri*

"ah.... aku ketiduran sial mataku sakit sekali"

*master axle saya sarankan anda untuk istirahat menurut analisis data tubuh anda mulai memburuk akibat kurang istirahat*
suara mesin tersebut merupakan hasil dari rakitan tangannya sendiri ia membuat begitu banyak sistem operasi yang jauh lebih maju, butuh banyak percobaan agar sistem yang ia buat bekerja dengan baik.

"tubuh ku memang sudah memburuk dari lama lagi pula aku di sini hanya untuk menghabiskan sisa hidupku dengan damai." Axel menjawab.

namun ketenangan pagi itu hancur seketika ia mendengar alarm yang ia taruh di luar berbunyi dan layar yang ada di depannya menunjukkan tanda bahaya, Axel langsung membuka cctv yang ia pasang berdekatan dengan alarm di luar.

matanya membulat, dia membeku di tempat saat apa yang ia liat di cctv nya benar benar di luar dugaannya.
"apa.. yang mereka lakukan di sini mengapa
mereka terlihat terluka, sial di luar sana sangat berbahaya gas beracun itu akan membunuh mereka jika mereka terlalu lama di sana."

"hah.. hah.. aghh tubuh ku benar benar mati rasa tidak ada jalan keluar selain memasuki wilayah berbahaya ini.... mereka terlihat begitu lelah, apakah kita semua akan mati di sini? menjadi bangkai yang bahkan tidak ada yang tau kita mati." Alicia ter engah engah menahan rasa sakit matanya mulai buram dan saat itu juga ia pingsan samar samar ia melihat ejen lainnya yang berhasil kabur dari serangan mulai ikut terjatuh dan pingsan.

Rudy terbangun yang di sambut dengan terangnya cahaya lampu yang menusuk penglihatannya, butuh beberapa waktu untuk membuat ia dapat kembali fokus untuk melihat lebih jelas.

"ukhh ini di mana" rudy berbisik lemah
"oh? kau sudah bangun" suara halus yang bergema memenuhi ruangan

deep down the ocean. /Ejen Ali fan fictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang