Chapter 1

7 2 2
                                    

"Diam dan tenang, dua hal yang selalu menghibur jiwa yang kesepian."

***

Bruk ...

“Aduh kak, maaf ya. Tadi Zeera buru-buru soalnya kalau telat nanti Zeera di suruh pargoy di depan kelas,” adu cewek berkacamata itu sembari membenahi rambutnya yang di kepang dua.

Nazeera Elodie Grizelle, gadis yang sedang menjalani masa orientasi siswa baru itu terlambat bangun karena memaksakan diri untuk menonton drama korea kesukaannya semalaman. Padahal selama masa orientasi ia harus datang lebih pagi dari jam masuk normal. Alhasil ia jadi terburu-buru berangkat ke sekolah, bahkan tak sempat sarapan. Ketika sudah sampai, ia segera turun dari angkot lalu berlari secepat kilat. Ia tak bisa mengontrol dirinya saat tiba-tiba ada seorang cowok tinggi berdiri di hadapannya. Terjadilah insiden mengenaskan pagi itu.

Cowok yang baru saja ditabrak olehnya itu menatap tajam ke arahnya mulai dari ujung kaki sampai ujung rambutnya. Mendapat tatapan seperti itu membuat nyali Zeera semakin menciut. Ia yakin sekarang ia akan di marahi habis-habisan oleh cowok itu yang ia yakini adalah kakak kelasnya. Namun, ia justru di buat melongo dengan apa yang di lakukan cowok itu selanjutnya.

“Ck. Padahal mata udah empat," gumam cowok itu yang langsung berlalu begitu saja.

Mahalel Javas Zaedyn, ketua OSIS Alexander Internasional High School. Kepribadiannya yang berwibawa dan dingin itu membuat para gadis tergila-gila padanya. Tampan dan multitalenta membuat semua orang kagum padanya. Ia bahkan telah menyumbangkan puluhan piala dan mendali emas dari berbagai perlombaan. Maka dari itu, tak heran lagi jika ia di sebut sebagai berlian Alexander Internasional High School.

Berbeda dengan Mahalel, cowok berambut ikal ini justru cengar-cengir sambil mengerlingkan matanya membuat Zeera menjadi was-was. Iya sedikit mundur takut kalau tiba-tiba cowok itu kesurupan. Dia adalah Jovian Helmi Alton, sahabat El yang terkenal playboy.

“Halo dekgem. Kamu tahu nggak apa bedanya kamu sama bintang?"  ucap Jo tiba-tiba.

“Goblok, malah di godain.  Duluan ya dek, udah nggak apa-apa langsung ke kelas aja keburu di suruh pargoy, “ ucap cowok yang sering di sapa Al, sahabat El sejak dalam kandungan. Nama lengkapnya adalah Jamaludin Narendra Anderson. Jangan ditanya, ia sendiri pun bingung mengapa namanya depannya sangat tidak estetik. Padahal jika di pikir-pikir, orang tuanya bukanlah tipe orang tua yang kuno. Entah kenapa mereka memilih nama Jamal, bahkan nama belakangnya justru lebih keren dari pada nama depannya.
Keduanya segera berlari menghampiri Mahalel yang sudah berada di ujung koridor. Entah mengapa cowok itu cepat sekali jalannya, padahal jarak dari gerbang ke koridor cukup jauh. Jo dan Al bahkan sampai terngah-ngah saat berusaha mensejajarkan langkah mereka dengan El.

“Gue curiga dah, jangan-jangan lu salah satu anggota keluarga vampir di GGS ya El? Cepet banget jalan lo gila!”

“Iya.”

Jovian berdecak sebal. “Di-iyain lagi.”

“Serius nanya El, emang hukuman buat anak MOS yang telat beneran di suruh pargoy ya? Kok gue baru denger dah ada hukuman kek gitu ngakak banget,” tanya Jamal yang tak mampu menahan tawanya mengingat bocah polos yang menabrak sahabatnya tadi.

“Ya, mana gue tahu. Tanya sama divisi kedisiplinan aja. “

Kini giliran Jamal yang berdecak sebal. Sahabatnya ini sangat serius sekali, padahal niatnya kan hanya bercanda. “Yakali gue pake nanya ke Divisi kedisiplinan El.”

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 24, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sraddha - Keyakinan (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang