Angin berhembus kencang seakan-akan berusaha menghilangkan rasa panas akibat teriknya matahari. Kupejamkan mata merasakan angin yang membelai lembut tubuh ini seraya merentangkan tangan berusaha untuk menyentuhnya. Kuresapi rasa sepi yang sedikit demi sedikit merasuk dalam kalbu.
"Maaf lama." Suara lembut nya membuyarkan lamunanku.
Kulihat gadis yang kini berdiri disebelahku, wajah sampingnya yang begitu menawan tak pernah membuatku bosan untuk menatapnya. Rambut pajangnya yang ditiup angin seakan menambah keindahan yang ada.
"Pemandangan yang indah ya," ucapnya melihat kebawah, memang dari atas sini pemandangan kota terlihat cukup indah. Tapi...
"Iya," balasku masih menatap wajahnya, melihat sebuah pemandangan lain yang menurutku lebih indah. Merasa diperhatikan ia pun menoleh kearahku dan senyuman manis terukir di wajahnya.
"Kamu bidadari ya?" Ia pun hanya tertawa mendengar pertanyaan konyolku itu.
"Hari ini lumayan berangin ya," ujarnya sambil menggosok kedua telapak tanggannya.
"Menurut ramalan cuaca sih katanya nanti sore bakal ada hujan lebat."
"Serius? Padahal mataharinya terang banget. Kalau gitu buruan deh aku males kalo basah-basahan."
"Kamu udah siap kan?" tanyanya, kuanggukkan kepala sebagai jawaban. Digapainya tanganku lalu degenggamnya erat.
"Yaudah yuk." Ia pun melangkah maju lalu dalam hitungan ketiga kami pun melompat bersama.
Selamat tinggal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tulisan Random
RandomCuma lapak enggak jelas berisi tulisan-tulisan enggak jelas tentang hal-hal enggak jelas yang ada di otakku Enggak usah dibaca karena isinya udah pasti jelek, serius 😐