Menjadi ayah sambung bukanlah hal yang mudah, selain harus mengeluarkan uang lebih banyak dari biasanya, ada satu hal yang sangat penting yaitu menjaga hasrat yang bergejolak. Itu turut sangat sulit baginya yang single terlalu lama.
Ngomong-ngomong usia, ia kini sudah mencapai kepala tiga, memang itu umur yang matang dan kebetulan beberapa bulan yang lalu ia menikah. Tentu saja tuntutan orangtua, biasalah dijodohkan.
Ia terpaut 12 tahun dengan istrinya. Ia begitu cantik dan sangat lembut, juga jiwa keibuan yang sangat ketara. Jadi ia menyetujuinya tanpa melihat embel-embel bila ia akan menikahi single mom anak satu.
Ngomong-ngomong tentang single mom, ia tak pernah mengira bahwa saat resepsi pernikahan muncul seorang pria yang begitu cantik dan menawan saat menggandeng calon istrinya menuju altar. Degub jantung begitu berisik didalam dirinya, Ia benar-benar terpesona oleh pria yang memiliki rupa yang sangat cantik itu.
Setiap langkah dengan pandangan lurus serta memberi senyuman yang sangat manis kepada para hadirin yang berada disekitar jalan menuju altar, wajahnya begitu bersinar saat lampu sorot menyinari dirinya.
"Na Jaemin, silahkan ulurkan tanganmu" Ah iya dirinya sampai lupa karena lenyap kemakan oleh lamunannya. Ia pun segera mengulurkan tangannya kepada calon itrinya itu.
"Papa aku titip mommy ya"
Degub jantung semakin runyam saat mendengar suara halus yang meminta untuk menjaga ibunya, lemparan senyum kecil membuatnya tanpa ragu mengangguk akan perintah dari pria manis itu.
Setelah acara penyerahan, Na Jaemin pun segera mengucap janji suci bersama calon istrinya didepan para hadirin juga pendeta yang menyaksikan.
____
Sekelibat moment hari pernikahannya teringat, ia tak menyesali menikah dengan Wendy yang sekarang menjadi istrinya. Karena dengan itu ia dapat bersama dengan anak tirinya.
"Papa Na!!!"
Jaemin mendengar suara si manis yang berteriak sambil menuruni anak tangga, ia biasanya hanya merespon dengan deheman karena tahu bahwa si manis akan mengunjunginya.
"Papa Na, mommy mana?" Jaemin mengalihkan atensinya dari benda pipih yang berbentuk persegi itu, sedikit kaget melihat apa yang ada dihadapannya ini.
"Pergi kayanya sayang, kenapa emang?"
Bukannya menjawab, si manis mengambil posisi disebelah papanya iyu, bibirnya yang plum di kerucutkan. Membuat dirinya ingin melumat.
"Kenapa hm? Kok cemberut?" Dirinya bertanya, kali ini aku benar-benar memfokuskan diri sepenuhnya kepada pria disampingku ini.
"Ade ditinggal! Mommy bilang mau ajak ade pergi"
Ia mengangguk paham, apa masalah dari kecemberutan si manis. Ternyata ditinggal oleh mommy nya, lucu sekali pikirku.
"Emang kamu masih kecil apa-apa harus ikut mommy? Kan bisa kamu pergi sendiri"
Jaemin memasang muka mengejek saat obsidian nya menabrak dengan siluet yang tengah mendelikan matanya. Tak terima dengan ucapanku.
"Ih masih, ade masih kecil, mommy suka panggil ade baby kalo lagi bangunin tidur!!!"
Diriku terkekeh, "Mana ada bayi yang suka kontol ayahnya? memeknya juga tembemkan?"
ihh mph papih
"Sensitif banget si, padahal cuma papi elus sebentar"
Ya memang si anaknya itu mudah sekali terangsang bila dekat dengannya, makanya ia dengan mudah menjahilinya.
"Ish ya sensitif tau!! Lagian papi bahas memek aku terus sih"
Sebal akibat ulahnya. Jaemin hanya terkekeh geli, tangannya ngomong-ngomong masih berada di selangkangan si manis tentu tanpa digerakan.
"Iyaiya maaf sayang, tapi lihat deh penampilan kamu. Ini mah bukan baby tapi lonte, pakai baju croptop lucu tapi bawahnya hotpants yang pendek banget sampe memeknya kecetak banget, ade pake cd ga sih?"
Sekali lagi, dirinya mengecek dengan cara mengelusnya. Kali ini lebih ditekan.
mhh papih ihh udah
Oke. Ia pun menyudahi dan menarik tangannya dari area sensitif itu.
"Keluar cuma pake cd tipis kaya gitu? nutupin apa? yang ada nyelip di memek kamu"
Ucapan kotor selalu di sematkan disetiap kalimatnya karena membuat daya rangsang yang hebat untuk Renjun anak tirinya itu.
"Biarin ah yang penting ade pake cd, yudah lah ade balik ke kamar aja gajadi pergi ini"
Jaemin menahan saat si manis yang ingin beranjak dan menjatuhkan dirinya tepat pada pangkuannya. Renjun sedikit memberontak sebelum vaginanya ditepuk dengan keras, membuatnya sedikit meringis keenakan.
"Ayo papi temenin ade belanja, tapi ade pake rok mini ga usah pake cd, nanti papi sumpel vibrator. Ade belum pernah kan cobain sex semi public?"
Jaemin berucap tepat di telinga anaknya itu. Sengaja agar Renjun dengan cepat patuh akan ucapannya.
"Belum, ade mau coba dong papi" Ucap Renjun sambil menatap wajah ayah sambungnya itu. Rayuannya dapat dengan mudah diikuti bila puppy eyes nya ia tunjukan.
"Tapi ade gapapa rahimnya penuh lagi sama peju papi?"
Jaemin berucap lembut sambil menyisir surai selembut kapas yang menutupi sebagian wajah si manis.
"gapapa kok, ade kan selalu suka kalo papi didalem ade sampe bikin kembung"
Matanya semakin bulat dan itu membuat pusing Jaemin, ia ingin sekali cepat-cepat menggempur pria diatas pangkuannya ini.
"Oke udah cukup ade menang, sekarang ade ganti baju gih sesuai yang papi request ya"
"iyaa papi"
tbc.
24102022
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Mistake
RandomCerita hangat dari kedua kubu yang salah dalam mengambil jalan. [kayanya ini lebih ke oneshoot aja si tapi gatau kedepannya gimana karena cerita ini dari 2022 dan baru sempet aku up dan niatnya mau ku lanjuti]