DREAM

8 1 0
                                    

“HAAAAAAAAAA....”

Ely terbangun dari tidurnya akibat sebuah mimpi buruk, tubuhnya basah oleh keringatnya sendiri diiringi dengan detak jantungnya yang begitu kencang, perlahan gadis itu mulai menetralkan nafasnya dan mulai menenangkan dirinya

Setelah tenang Ely memeriksa jam pada nakas samping tempat tidurnya, ternyata jam menunjukkan pukul 2 pagi, karena kelelahan akibat mimpi yang ia alami gadis itu perlahan meninggalkan tempat tidurnya untuk mengambil segelas air ke dapur

Perlahan gadis itu berjalan melewati kamar adiknya dan juga kamar Ibunya karena tak mau membangunkan mereka yang tengah tertidur lelap, gadis itu mulai menuruni tangga lantai dua yang terhubung langsung ke arah dapur.

Sesampai di dapur Ely segera mengisi air dan meminumnya, sambil berjalan menuju meja makan gadis itu menggerakkan kursi yang kemudian mendudukinya. Sejenak ia memikirkan mimpinya barusan, di dalam mimpi itu ia tengah tidur nyenyak sampai tak lama ia merasakan seperti ada pergerakan pada tubuhnya, semakin di rasakan benda itu semakin merayapi tubuhnya, ia merasakan seperti ada puluhan benda yang menyentuhnya dan dengan sekuat tenaga ia melawan hingga akhirnya gadis itu terbangun dengan keadaan basah kuyup oleh keringat

Setelah itu Ely tidak bisa melanjutkan tidurnya dan masih berdiam diri di dapur sembari menunggu pagi tiba, hingga dia mendengar adanya langkah kaki yang menuruni tangga yang ternyata itu adalah Ibunya

“Ely, kau sudah bangun?” tanya Ibunya sambil memasang kardigan tebalnya

“Seperti yang kau lihat Bu, aku mendapat mimpi yang buruk sehingga aku tidak bisa kembali tidur” jawab Ely sambil tersenyum

“Ohh, jika begitu mau kah kau membantu ku menyiapkan sarapan?” ujar Ibunya yang dibalas anggukan oleh gadis itu

Tepat pada pukul 6 pagi sarapan sudah siap Ely kemudian kembali ke kamarnya untuk mandi dan bersiap untuk berangkat ke sekolah, sebelum gadis itu beranjak ia menyempatkan merapikan tempat tidurnya. Dia mulai merapikan bantal, guling hingga tidak sengaja ia melihat sesuatu di selimutnya, perlahan gadis itu mulai membenahi selimutnya dan dengan kagetnya ia melihat ada beberapa bercak tangan pada selimut putihnya, sontak gadis itu tidak percaya dengan yang ditemukannya

Tanpa pikir panjang dia segera pergi dari kamarnya yang membuat Ibunya kaget karena melihat anaknya tiba-tiba berlari menuruni tangga dan pergi begitu saja tanpa mengikuti sarapan dengan adiknya.

Sepanjang jalan Ely terus berkecamuk dengan pikirannya sendiri hingga ia tidak sadar sudah sampai di depan taman yang lokasinya tidak jauh dari sekolahnya, kemudian gadis itu menghampiri sebuah bangku taman dan membuka tas untuk mengambil sebuah rokok yang ia bawa, gadis itu menyalakan rokoknya dan memikirkan kembali apa yang sudah terjadi dengannya.

“BOO!” sebuah teriakan keras mengagetkan Ely sambil kesal gadis itu berbalik dan mendapati kedua sahabatnya Anna dan Sarah

“Shit! Bisa kah kalian jangan mengagetkan ku” kesal Ely sambil memegang dadanya yang terus berdetak

“Itu salah mu karena kau tidak menyadari kedatangan kami, aku sampai lelah memanggil mu. Hello kau sedang di ruang hampa” balas gadis berambut merah dengan kesal

“Sarah benar, kami memanggil mu beberapa kali kau seolah tidak melihat kami” sambung gadis dengan ikatan rambut yang berantakan

“Haaa. Maafkan aku” balas Ely sambil menghela nafas lelahnya

“Ada apa dengan mu Ely, kau tampak lelah” ujar Sarah yang mulai duduk di samping Ely sambil mengambil rokok Ely yang masih menyala

“Ya, ada apa dengan mu. Tidak biasanya kau seperti ini” balas Anna yang ikut mencomot rokok dari tangan Sarah

DREAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang