Untuk pertama kalinya Nanon menyesal melanggar aturan yang ia buat sendiri. Biasanya, ia selalu mengharuskan ada panggilan video sebagai syarat sebelum ia menerima pelanggan. Kini saat hanya satu kali ia tak menaati, segalanya menjadi terlalu rumit untuk dibenahi.
Nasi sudah menjadi bubur. Si pelanggan tampan yang ia kenal pasti sudah menyelesaikan segala urusan administrasi sebelum diperbolehkan sampai ke depan pintu kamar ini. Tarif kenaikan dua kali lipat yang Nanon tetapkan beberapa menit yang lalu pasti sudah masuk ke rekeningnya. Maka tak ada pilihan, sudah menjadi tugasnya untuk bersikap profesional melayani sepenuh hati.
Bagaimana caranya?
Bagaimana caranya kau melayani seseorang yang sebenarnya ingin kau hindari?
Nanon lari ke tempat ini untuk melampiaskan rasa cemburu dan kekesalannya terhadap Ohm. Ia ingin pergi sejauh mungkin dari Bright agar bukan pemuda itu yang menjadi pelampiasannya. Apa yang mereka miliki dua hari ini baru saja dimulai. Nanon tidak ingin menjadi orang yang merusaknya hanya karena hatinya sedang tidak stabil.
Tapi lihatlah. Si tampan ini justru menyerahkan diri kemari. Dia rela membayar mahal untuk bercinta dengan seorang pelacur kelas tinggi hanya untuk mengalihkan perasaan dan keinginannya terhadap Nanon. Tampaknya semesta sedang senang bercanda.
Bright menggerakkan langkahnya masuk ke dalam kamar 720 seiring langkah Nanon yang perlahan bergerak mundur.
Klek.
Pintu tertutup.
Tidak ada pemaksaan. Tidak ada pula penolakan. Bright terus bergerak maju hingga Nanon kehabisan langkah. Punggungnya sudah menempel pada dinding sisi jendela. Jarak wajah hanya tinggal sejengkal. Nanon bisa melihat tangan Bright yang sedikit gemetar mulai bergerak naik untuk menyentuh pipi putihnya.
Nanon tidak bisa melawan, kan? Dia tidak boleh melawan. Ini sudah menjadi aturan.
Nanon meneguk ludahnya kasar ketika jemari Bright mulai menyentuh bibirnya. Bibir yang sudah sejak lama Bright inginkan, tapi berakhir dengan hanya bisa memandangnya.
Tidak munafik, sejujurnya Nanon juga mulai tergiur dengan bibir Bright. Wajah tampannya ini pasti selalu menjadi idola kaum Adam dan Hawa. Meski Nanon baru melihatnya, tapi aura karismatiknya sangat menarik perhatian.
Dengan segenap kekuatan, Bright memberanikan diri untuk mendekatkan wajahnya. Berbeda dengan Nanon yang dengan segenap kekuatan berusaha untuk tidak menuruti keinginan liarnya. Tapi Bright terus bergerak maju, dan Nanon tidak punya cukup ruang lagi untuk bergerak mundur.
Nanon pasrah...
🧡💙
Wuzzz...
Sementara itu di sepanjang jalan Sukhumvit, mobil yang dikendarai seorang pemuda bermata garang sedang melaju kencang.
"Win! Kau di mana?!" Geram suara pengemudinya setengah membentak lawan bicara di seberang telepon.
KAMU SEDANG MEMBACA
SUPERMODEL (OhmNanon)
FanfictionPLEASE DO NOT READ IF YOU'RE UNDER 21!! Di malam pesta bujang sebelum pernikahan sahabatnya, Ohm Pawat harus menepati janji yang mereka sepakati bersama untuk melepas keperjakaan di tempat prostitusi elit. Naas karena menjadi yang paling tidak antus...