[7]

893 152 13
                                    

Cinta itu...

***

"[Name]-chan!! Selamat pagi! Aku mau dipeluk!!"

[Name] menggembungkan pipinya kala permintaan manja dari Luck dilontarkan padanya. [Name] benar-benar merasa gemas dengan lelaki berumur 18 tahun ini. Kelakuannya tidak sepadan dengan umurnya.

Dan lagi, dia sudah termasuk legal.

"Yosh, kemari," rayu [Name] sambil merentangkan tangannya.

Namun, bukan Luck kalau tidak bar-bar. Luck melompat dan memeluk erat [Name]. Jangan lupa, dia mencium pipi [Name] beberapa kali. Sangat gemas dengan bungsu keluarga Vaude satu ini.

"Lihat apa yang kalian lakukan pagi-pagi, hah?!! Membuatku muntah saja!" pekik Gauche kesal.

[Name] dan Luck menoleh kearah sumber suara. Gauche terlihat kesal setelah memekik tadi. [Name] memasang senyum malas.

"Ah, aku tak ingin mendengar itu dari mulut orang friendzone," ucap [Name].

Perempatan imajiner tercetak di kening Gauche. Ingin sekali dia menampar bocah menyebalkan ini. Mentang-mentang sudah jadian dengan Luck, [Name] jadi ikut-ikutan.

"Bocah sialan!!! Inget ya, kau ini menjilat kata-kata mu sendiri tau! Padahal kau pernah bilang gak akan suka Luck!" seru Gauche.

"Ehh? Kapan?" tanya [Name]. "Lagian udah lewat. Lupakan saja~"

Gauche berdecak sebal. Kedua insan yang sedang menikmati masa muda mereka itu benar-benar menyebalkan. Berbeda dengan Gauche yang punya gengsi tinggi bersama gadis pujaannya.

[Name] mengabaikan Gauche yang masih sebal. Luck sendiri melepaskan pelukannya dan menepuk kepala [Name] lembut. Kemudian laki-laki manis itu menggenggam tangan [Name] dengan lucunya.

[Name] tak pernah mengerti maksud dari berpacaran ataupun cinta. [Name] tau rasa suka, karena Finral adalah bocah yang sangat menggaet wanita manapun. Namun meski tingkah Finral begitu, Finral adalah pria yang setia dan bertanggungjawab.

[Name] tak pernah merasakan gelonjak apapun saat ada pria yang ingin berpacaran dengannya. [Name] sangat tak peduli dengan hal itu.

Namun saat dengan Luck, perasaan aneh terus berdatangan. Rasa penasaran, khawatir, kesal, nyaman, selalu ia dapatkan saat bersama Luck. Padahal lelaki itu sangat hiperaktif dan susah diatur.

[Name] mengetahui rasa itu seiring berjalannya waktu dan setelah Luck mengakui perasaannya.

Bagaimana definisi dan pandangan Luck pada [Name]?

[Name] sangat menarik untuk Luck. Gadis itu cukup kuat dan perhatian dengan sekitarnya. Mungkin karena [Name] adik Finral, kepekaannya menurun dari Finral.

Luck sangat menyukainya dari segi manapun. Namun Luck tau, [Name] orang yang serius dan berasal dari keluarga bangsawan. Nyalinya nyaris hilang saat ingin memiliki gadis itu.

Tapi suatu hari, Luck berani menyatakan perasaannya. Dan ternyata, [Name] membalas perasaannya dengan baik dan tulus.

Padahal, bermodal setia dan tulus pasti tak cukup untuk seorang wanita cantik seperti [Name]. Namun, selera dan pandangan orang berbeda-beda. [Name] mau dengan Luck.

Luck mencium pipi [Name]. "[Name], aku sangat menyukai dan cinta sama kamu! Jangan pernah tinggalin aku, ya?"

Picik, dan omong kosong. Namun, [Name] percaya dengan ucapan Luck. Karena Luck adalah laki-laki yang jujur.

"Aku tak akan meninggalkanmu. Aku juga suka denganmu kok, Luck."

***

Percaya dengan kekasihmu dari segi manapun dan tak akan membohongi perasaannya.

I Love You | Luck V.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang