3

407 16 3
                                    

Author POV

Louis membuka tendanya. Matahari pagi membuat mata Louis sedikit sipit untuk menghindari sinar matahari yang terlihat oleh matanya. Di belakangnya, Louise sedang berusaha mengumpulkan nyawanya. Setelah dirasa sudah terkumpul, Louise mendorong tubuh Louis yang tergolong kecil dibandingkan seusianya. Louis jatuh tersungkur, sedangkan Louise tertawa terbahak-bahak.

"Hahaha.. haha" ucap Louise.

"LOUISA!!!!!!" Teriakan Louis yang memekakkan telinga berhasil membangunkan seluruh orang yang tidur. Satu persatu dari mereka keluar tenda dengan wajah khas bangun tidur.

"Vas happenin? Ini masih pagi" ucap Zayn sambil berjalan menghampiri Louis dan Louise.

"Louisa mendorongku" ucap Louis. Kedelapan laki-laki yang merasa sudah terganggu tidurnya menatap Louis dan Louise tajam.

"Terima kasih sudah menatapku dengan tatapan indah itu" ucap Louis. Louise menoyor kepala Louis.

"Bodoh! Itu tatapan tajam" ucal Louise lalu beranjak dan meninggalkan Louis.

Pagi ini mereka siap untuk berpetualang. Barang-barang yang dibutuhkan pun sudah disiapkan dari tadi malam. Mereka hanya tinggal membersihkan diri. Louise yang merupakan satu-satunya perempuan diantara mereka, mandi lengkap dengan bajunya, sedangkan yang lainnya mandi menggunakan boxer mereka. Mereka kebetulan menemukan sungai yang jernih.

-----

"Wahh!! Selamat berpetualang!!" Teriak Louise.

"Kita jalan ke arah Timur! Cmon guys!!" Ucap Luke semangat.

Mereka berjalan menyusuri hutan dengan diam, kecuali Louise yang terus mengomentari hal-hal yang dilewati.

"Wahh!! Cacingnya lucu!"

"Hei lihatlah! Dia berjalan dengan sangat lucu. Aku harus mengabadikannya!". Louise mengambil iphone-nya lalu memotret cacing yang sebenarnya biasa saja.

"Kita akan kemana? Apa masih jauh? Aku lapar" Tanya Niall sambil memegangi perutnya.

"Aku punya oreo, kau mau?"

"Tentu saja Louisa!" Ucap Niall lalu berbalik ke arah Louise yang sedang mencari oreo di dalam tasnya. Louise menyodorkan sebungkus oreo ke Niall. Niall dengan senang hati menerima oreo. Dia membuka dengan tidak sabar.

"Jangan dihabiskan! Aku juga mau" ucap Louise. Niall mengacungkan jempol tangan kanannya sebagai tanda dia menurut.

"Har, rambutmu sangat lucu. Aku ingin memegangnya. Boleh ya?"

"Uhh, tentu saja!" Ucap Harry lalu mendekatkan kepalanya ke arah Louise. Louise memegangi rembut keriting Harry. Louise dengan bodohnya seperti anak kecil tersenyum saat memainkan rambut Harry. Bahkan ia tak memperhatikan jalan. Ia hanya fokus pada rambut Harry sambil berjalan.

"Ini sangat lucu! Andai Louis punya rambut seperti ini!! Eh tapi kurasa dia akan jelek dengan rambut keriting"

"Bagaimana denganku? Apakah aku pantas?" Tanya Harry. Louise melepaskan genggamannya dari rambut Harry. Louise berjalan mendahului Harry lalu berbalik menatap Harry sambil berjalan mundur.

"Pantas kau bahkan terlihat lebih tampan dari Louis!"

"Diamlah Louisa Scott. Kau seperti anak kecil berumur 1 tahun yang baru bisa berbicara dan baru melihat isi dunia"

"Hei! Siapa yang punya mulut!" Ucap Louise kesal.

"Kau! Tapi kau mengganggu!"

"Berkacalah! Kau yang mengganggu!"

Crazy AdventureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang