6D

7 3 0
                                    

01.05

Setelah cukup yakin kalau kerumunan kera itu telah meninggalkan area sungai, Dean menarik tubuhnya keluar dari sana. Jari-jarinya mengeriput karena terlalu lama berada di bawah air, bibirnya membiru, dan tubuhnya menggigil ketika berusaha menahan suhu rendah di permukaan air. Dean mengepakkan pakaian dan sepatunya yang basah. Perban yang melilit kakinya hampir terbuka dan memperlihatkan lukanya yang bernanah. Dean butuh alkohol dan perban yang baru. Ia cukup yakin kalau Nikki pernah menyimpan kotak P3K di dalam mobil - dan mungkin ada pakaian bersih juga yang masih tertinggal disana. Dean ingat betul ia meninggalkan satu tas penuh berisi pakaian ketika tahu kalau ia dan Bree harus melanjutkan perjalanan menuju pondok dengan berjalan kaki. Dean tidak pernah merasa lebih bersyukur karena telah membuat keputusan yang tepat itu.

Sementara itu, hari semakin siang dan matahari sudah naik di atas kepala. Cahayanya membanjiri setiap sudut tempat di dalam hutan. Dean berjalan menyusuri jalur setapak selagi menahan rasa sakit akibat luka di kakinya yang terbuka. Di sekelilingnya, jalur sedikit lebih leluasa karena tidak banyak pohon tumbuh disana. Hal itu juga membantunya untuk melihat keluar dari kedalaman hutan.

Dean sudah berjalan ratusan meter jauhnya meninggalkan sungai ketika ia akhirnya menemukan jalur setapak menuju tempat dimana mobilnya ditinggalkan. Tidak sulit untuk mengenali jalur itu. Kali pertama Dean datang kesana, ia sudah menandai tiga pohon kembar yang berdiri sejajar dan sebuah dahan yang menunjuk ke arah utara. Seseorang telah menandai pohon besar disana dengan ukiran dan ada sebuah papan kayu tua yang ditancap di atas permukaan tanahnya yang lembab.

Ketika Dean akhirnya melihat buntut oranye roger yang mengintip dari balik semak-semak tinggi, ia menyeringai lebar. Hatinya dibanjiri oleh perasaan lega yang sama persis seperti ketika ia berhasil meloloskan diri dari sekawanan kera. Karena itu Dean berlari cepat menghampiri rogernya. Ia mengelap permukaan kacanya yang di selimuti daun-daun gugur menggunakan lengan pakaiannya. Dean tidak pernah merasakan rasa senang sebesar itu ketika ia dapat melihat roger butut tuanya lagi. Rasanya konyol sekali, tapi tetap saja hal itu terasa seperti sebuah keajaiban dalam situasi ini.

"Ya! Aku sangat merindukanmu, Bi! Serius! Aku merindukanmu!"

Saking senangnya Dean tersenyum begitu lebar sampai-sampai rahangnya terasa sakit karena ditarik begitu erat. Namun ketika hendak membuka pintu mobil, Dean baru teringat kalau ia meninggalkan mobilnya dalam keadaan terkunci, sementara kunci mobilnya sendiri masih tertinggal di dalam pondok. Tergeletak di atas nakas kayu kecil di kamar utama.

"Sial! Sialan!"

Merasa kesal ia bergerak mondar-mandir di depan mobil itu sembari memikirkan cara untuk masuk. Saat remaja, Kate pernah mengajarinya cara menyalakan mesin mobil menggunakan perkakas. Dean yakin ia masih mengingat caranya dan pastinya kalau ia berhasil masuk ia bisa menemukan kotak perkakas milik Kate di dalam dan menemukan benda yang dibutuhkan untuk menyalakan mesin itu. Dulu Kate sering melakukannya ketika ayah mereka tidak mengizinkan Kate menggunakan mobil. Kate remaja yang keras kepala bersikeras tetap menggunakan mobil itu untuk menemui kekasihnya. Suatu hari Dean menyaksikan Kate mengendap-endap keluar dari rumah pada tengah malam dan mencuri mobil ayah mereka dari garasi hanya untuk menemui kekasihnya. Kali berikutnya Kate melakukan hal yang sama, Dean bersembunyi di dalam mobil itu untuk menyaksikan bagaimana Kate menyalakan mesin mobil menggunakan perkakas dan mengemudikannya keluar dari halaman rumah dengan kecepatan tinggi. Dean nyaris muntah karena guncangan hebat setiap kali Kate menerjang lubang di jalananan tanpa menurunkan kecepatannya. Kalau saja Kate tahu Dean bersembunyi di bangku belakang mobil, dengan tubuh kurusnya yang hanya ditutupi oleh selimut tebal, pastinya Kate akan marah besar. Tapi Dean tidak pernah mengakui semua itu pada Kate – setidaknya belum. Ia lebih nyaman menyembunyikan rahasia itu untuk dirinya sendiri karena jika Kate tahu, wanita itu pasti malu setelah Dean melihat apa yang disaksikannya di dalam mobil: tubuh telanjang Kate dan mantan pacarnya yang berkeringat menempel di atas jok mobil ketika mereka bercinta.

FORBIDDEN PLACE (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang