note: ini memang bukan perdana, tapi saya tidak menjamin akan bisa sempurna. kalau ada kesalahan kata ataupun kalimat. tolong beritahu saya supaya bisa diperbaiki^^ mohon kerjasamanya..
—enjoy—
"u-uh ayolah.. kemana aku harus mencari sumbernya. Bahkan sekarang sudah tidak ada waktu lagi" seorang gadis yang tengah gelisah itu bergumam kecil, sambil membenahi letak kacamatanya yang turun. sedari tadi ia hanya membolak-balikan lembar demi lembar kertas, tak ada niatan untuk membacanya. Hanya ada satu alasan. Ya, karena dia sudah membacanya hampir 17 kali.
Gila? mungkin. ia hampir gila dengan tugasnya, mungkin kini di otaknya hanyalah isi isi dari tugasnya. sekarang sudah hampir deadline, tinggal beberapa hari lagi. dan dia sama sekali belum. mungkin perlu di capslock BAHWA SATU KALIMAT PUN IA BELUM. Gadis itu pun kembali melihat jam yang melingkar dilengannya.
Oh iya hampir saja lupa, perkenalkan nama nya Lucy Ferbias. Dia seorang mahasiswi disebuah univ, mungkin tak perlu dijelaskan secara detail sekarang. Kini ia sedang menggeluti dunia penulisan, yah bisa dibilang ia adalah seorang penulis. Ini tulisan pertamanya. sebenarnya ia telah banyak menulis sebuah cerita, tapi ia tak pernah punya keberanian untuk mempublikasikannya.
—-
matahari pagi menyongsong, memperlihatkan sinarnya. memasuki celah celah jendela apartemen Lucy, membuat sang empu hanya menggeliat kecil.
sinar matahari ini mengusik matanya. terlalu silau bahkan saat ia sedang menutup matanya rapat. mungkin ini sudah waktunya untuk bangun, tangannya yang terulur panjang berusaha menggapai jam yang bersender di dinding. HAP- dapat. memang jam itu tak terlalu jauh, sehingga dengan mudah ia menggapainya.
"aish.. sudah jam berapa ini- "
tak ada yang aneh, jarum jam masih berputar tanpa henti yang berputar seperti biasa. namun, angka yang ditujukan lah yang membuat gadis itu terbelalak dalam sekejap.
"u-uwaaaa" ia melompati kasurnya dan berlari menuju 'ruang kerja' nya, menyalakan kembali laptop yang sudah bertengger manis diatas meja.
"tidak- tidak tidak mungkin" gadis itu mengulang kalimatnya berkali kali, mungkin hampir terdengar seperti kaset rusak.
matanya masih terpaku kepada laptop, seakan akan benda dihadapannya itu akan kabur jika saja dirinya lengah. tapi kenyataanya bukan. bukan itu yang sedang ia fikirkan.
sederetan tulisan mulai terpampang di layar laptop. tapi sebuah tulisan ter capslock dan tebal mulai menampilkan sebuah kalimat membuat gadis itu hampir tak dapat bernafas dengan baik.
2-3 HARI PENDAFTARAN DITUTUP. SEGERA KIRIMKAN CERITA ANDA, PILIHLAH YANG TERBAIK DIANTARA CERITA TERBAIKMU! WUJUDKAN MIMPI DAN MENANGKAN HADIAH LIBURAN KE SEBUAH PULAU YANG INDAH
cc: TeamReFIKSI
Tubuh nya melemas setelah kalimat itu muncul semuanya. YUP! itulah yang kini menjadi makanan kesehariannya, mencari bahan bahan yang bagus untuk dijadikan sebuah cerita.
Kringgggg~ kkrrinnggg~
dering telpon yang tiba tiba, membuyarkan semua lamunan nya. dengan malas Lucy berjalan ke arah nakas. tempat benda itu berdering.
dilihatnya sebuah nomor tidak dikenal. Lucy sempat mengerutkan keningnya,
siapa yang berani menelponnya? itulah yang sedang ia fikirkan sekarang. Rasa penasarannya memang selalu tinggi, dibandingkan ketakutannya. ia segera mengangkat telponnya.
"hallo..?"
"he- tut.. tut.. tuut.." sambungan terputus.
"kurang kerjaan.." fikir Lucy, dan kembali ke ruang 'kerjanya'
yang difikirannya sekarang deadline, deadline, dan deadline..
tbc
nb. sengaja author buat 2 chap.. tapi nanti kalau chap 2 nya sudah diperbaiki mau dirombak lagi jadi satu chapter..
thanks yang mau baca cerita inii^^
KAMU SEDANG MEMBACA
Auteur
Teen Fictionjudul cerita bukan lah segalanya bukan juga inti dari cerita, namun satu kalimat yang fatal bisa merusak semuanya.. -Auteur "kau baru menyadarinya? telat.. bodoh!" "maaf.. maaf.. maaf.."