part two.

334 56 1
                                    

Pemandangan pertama yang dilihat Ziggy saat masuk ke dalam kelas hukuman Mr. Kim adalah empat orang dengan latar belakang yang sangat berbeda.

"Oh, wow" ucapnya tanpa sadar.

"Kau lagi?" dengus seorang pemuda di kursi paling belakang.

Ziggy mengenali pemuda bersurai merah muda itu. Sebenarnya Ziggy mengenali semua orang yang ada di dalam kelas, hanya saja Ziggy pernah beberapa kali di hukum bersama dengan pemuda yang baru saja bicara itu, hal itu membuat mereka secara tidak langsung menjadi teman.

Ziggy berjalan kearah pemuda itu, "Mr. Kim memergokimu transaksi lagi?" lalu duduk di kursi kosong disampingnya.

Pemuda itu merotasikan mata, "Mr. Kim tidak menyukai mahakaryaku di dinding belakang gudang" ucapnya membuat tawa Ziggy pecah.

"Ehkm" suara deheman Mr. Kim menghentikan tawa Ziggy.

"Kau terlihat sangat senang menjalani hukuman malam ini, Ziggy" ucap Mr. Kim yang berjalan ke tengah ruangan, ditangannya Mr. Kim membawa setumpuk kertas kosong.

"Kalian terlihat sangat dekat" lanjut Mr. Kim menatap Ziggy dan pemuda bersurai merah muda bergaya buzz cut bergantian.

"Oh, tentu saja, kalian sering bertemu di kelas hukumanku kan?" ucapan Mr. Kim sukses membuat tiga pasang mata yang lain memandang ke belakang, kearah Ziggy dan pemuda merah muda.

"Nah, sekarang bantu aku membagikan kertas ini Levi"

Pemuda merah muda berdiri dari kursinya, menghela napas berat dan menyeret kakinya ke depan untuk membantu Mr. Kim.

"Masing-masing mendapat lima kertas" ucap Mr. Kim saat Levi membagikan kertas pada setiap orang.

"Baiklah, malam ini hukumannya akan berbeda dibanding malam-malam sebelumnya" ucap Mr. Kim membuat alis Ziggy tertaut.

Malam-malam sebelumnya?

Benar, Mr. Kim selalu mengadakan kelas hukuman saat malam hari dan itu merupakan hukuman terberat di sekolah. Kelas hukuman malam Mr. Kim atau biasa disebut kelas neraka.

"Malam ini kalian akan menuliskan tentang diri kalian di kertas itu. Semua kertas harus terisi penuh. Jika tidak, maka besok malam kalian akan bertemu lagi denganku disini"

"What?! No way!" Suara melengking keluar dari mulut seorang gadis yang duduk di kursi paling depan.

"Mr. Kim, kau tidak bisa menahan kami semalaman di sekolah hanya untuk menulis di kertas bodoh itu" gadis itu melanjutkan protesnya.

"Siapa dia?" Levi berbisik pada Ziggy yang fokus memperhatikan kericuhan yang baru saja terjadi.

"Stella Maxwell. Queen bee di Westview High" jelas Ziggy singkat.

"Tidak pernah melihatnya selama ini"

Ziggy menolehkan kepala kearah Levi, memberi pemuda disampingnya tatapan yang seakan berkata "Yang benar saja?!"

"Berhenti memandangiku begitu"

"Tentu saja orang sepertimu tidak pernah melihatnya"

"Tapi Mr. Kim, apa yang diucapkan Stella benar. Tidak mungkin kami bisa menulis tentang diri kami di kertas sebanyak itu, bahkan siswa pintar seperti Troye pun tak akan bisa" pemuda berkulit tan ikut membuka suara.

"Cukup. Tidak ada protes lainnya. Kerjakan hukuman kalian sekarang, aku akan kembali tiga jam lagi"

Mr. Kim berjalan keluar ruangan, tepat sebelum membuka pintu Mr. Kim berkata, "Jangan coba-coba keluar dari kelas atau bahkan kabur. Aku mengawasi kalian dari ruanganku" Mr. Kim menunjuk kearah kamera pengawas yang tergantung di pojok atas ruang kelas.




•••




Mr. Kim
(paul)

what do we do on halloween nightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang