Kini Alexa telah menyelesaikan masa idahnya, ia dan anak-anaknya tengah bersiap menuju rumah Arka untuk meminta restu akan hubungan Arka dengan Alexa. Alexa telah memantapkan hatinya untuk melaksanakan permintaan terakhir Sean, yaitu menikah dengan Arka dan hidup bahagia bersamanya atas izin Allah swt melalui mimpi yang ia dapatkan setelah melaksanakan shalat istikharah beberapa hari terakhir ini.
Arka melajukan mobil miliknya menuju rumah kedua orang tuanya, sesampainya di sana, entah mengapa Alexa merasa sangatlah gugup dan takut. Ia takut jika kedua orang tua Arka akan mencaci-maki dan menghinanya dan juga anak-anaknya nanti, ditambah Safara.
Ia tidak yakin jika mantan sahabatnya itu akan menerima dirinya dan tidak menyakiti hatinya kembali, Arka yang melihat ketakutan Alexa hanya dapat menenangkannya dengan kata-kata.
“Tenanglah, Alexa. Aku ada bersamamu! InshaAllah mereka akan menerimamu dan anak-anak kita nanti, tenanglah!” tutur Arka mencoba menyurutkan ketakutan Alexa.
“Iya Arka, akan tetapi entah mengapa aku sangat takut jika mereka akan menghinaku dan juga anak-anakku nanti. Aku tak masalah jika mereka menghinaku, tapi aku tak akan bisa jika mereka akan menghina putra-putriku nanti. Dan Safara ... aku takut dia mencelakai putra-putriku,” terang Alexa gelisah.
Ingatan tentang kejadian di mana Safara menusuk perutnya saat ia hamil hingga membuat salah satu janinnya hancur dan tak dapat diselamatkan, ingin rasanya Alexa memberikan pelajaran kepada Safara saat mengingat kejadian itu. Namun, Alexa tak ingin menambah masalah dan membuat keributan di kediaman keluarga besar Pratama.
“Bunda, tenanglah! Kami akan selalu bersama Bunda dan kami tak akan pernah membiarkan mereka menghina atau melukai hati Bunda, tenanglah!” celetuk Sammy membuat hati Alexa sedikit tenang dan menghangat.
“Benar, Alexa! Kami akan selalu bersamamu,” timpal Arka.
Kemudian, mereka masuk ke dalam mansion besar tersebut dengan hati yang gelisah, mereka harap kedua orang tua Arka dapat merestui hubungan Alexa dan Arka dengan lapang dada. Dan semoga saja Safara tak lagi mencaci-maki dan menghina Alexa seperti dahulu lagi, semoga Safara sadar dan segera insaf.
“Assalamualaikum,” salam Arka saat memasuki mansion.
“Waalaikumussalam, ya Allah Mahen ... kamu ke mana aja? Mama kangen banget sama kamu, Sayang!” sambut Naila—Mama Arka—.
“Iya maaf, Ma. Mahen dari rumah Alex buat bahas proyek yang sedang kami jalani bersama dengan perusahaan mendiang Sean itu,” terang Arka.
“Eh iya, yaa. Ngomong-ngomong siapa yang pegang perusahaan Sean, sekarang?” tanya Satria—Papa Arka—.
“Yang pegang perusahaan Sean sekarang adalah kak Reymond dan Naufal,” celetuk Alexa saat Arka memberikan kode padanya untuk menjawab pertanyaan Satria.
Tatapan Satria dan Naila kini beralih kepada Alexa yang menundukkan kepalanya sembari tersenyum tipis, Alexa mengangkat kepalanya dan menatap kedua orang tua Arka. Naila dan Satria terkejut melihat Alexa putri sahabat baiknya berada di sana bersama Arka dan empat remaja di belakangnya.
“Alexa?”
“Assalamualaikum, Tante Nai dan Om Tria,” sapa Alexa menyalami tangan kedua orang tua Arka diikuti oleh keempat anaknya.
“Waalaikumussalam, Alexa. Masyaallah Sayang ... kamu apa kabar, Nak?” heboh Naila memeluk Alexa erat.
“Alhamdulillah Alexa baik, Tante.” Alexa tersenyum manis melihat sambutan baik yang diberikan oleh Naila, tetapi ia tidak yakin jika Naila dan Satria akan menerima dirinya dan juga keempat anaknya nanti.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'am Back Indonesia (END)
Chick-LitAlexa Season 2 Setelah tujuh belas tahun lamanya, Alexa kembali ke Indonesia saat menghadapi masalah rumah tangganya dengan Sean. Ia kembali setelah mendengar kabar bahwa sang oma tercinta kini telah lebih dulu menghadapi sang pencipta, di saat Alex...