Arka terkekeh geli membayangkan reaksi Aldi saat ia mematikan teleponnya sepihak, ia yakin bahwa di seberang sana Aldi pasti mengumpati dirinya untuk mengeluarkan semua kekesalannya.
Arka teringat jika dirinya harus membeli perlengkapan yang dibutuhkan untuk mendekorasi mansion ini, lantas ia bangkit dari duduknya mengambil dompet serta kunci mobil kemudian keluar rumah untuk pergi ke mal membeli perlengkapan dekorasi lalu menjemput desainer dan dekorator terkenal.
"Ma?"
"Iya Mahen, ada apa?"
"Kalau anak-anak udah bangun dan cari Mahen, bilang aja kalau Mahen keluar beli perlengkapan dekorasi, ya Ma."
"Yaudah, kamu hati-hati, ya Sayang. Jangan ngebut-ngebut bawa mobilnya!"
"Iya Ma, Mahen gak akan ngebut bawa mobilnya. Masa iya mau nikah masih kebut-kebutan di jalan? Kan nggak banget, kalau kecelakaan gimana? Gak jadi deh, yang mau nikah."
"Nah, tu kamu tau! Yaudah sana gih, jangan lupa belikan Mama dan anak-anak kamu makanan ya?"
"Ashiap Maa ... okey deh, assalamualaikum," pamit Arka menyalami tangan Naila dan pergi dari sana.
Arka melajukan mobilnya menuju mal terbesar yang ada di Jakarta, tak lupa ia juga memutar lagu favoritnya untuk menemani dirinya berkendara. Lagu itu adalah lagu Maher Zain yang berjudul Baraka Allahu Lakuma, Arka mengikuti setiap liriknya dengan wajah ceria dan senyum yang senantiasa merekah di wajah tampannya.
Di sisi lain, Alexa tengah mempersiapkan diri untuk hari bahagianya esok dengan dibantu sang mami dan tantenya. Di mana Sera yang menghiaskan henna di kedua tangan putri tercintanya dan Ria yang ikut serta menghiasi kaki keponakan kesayangannya dengan sangat teliti dan penuh konsentrasi.
Alexa bahagia melihat keantusiasan mami dan tantenya, walaupun ini pernikahannya yang kedua. Namun, dua wanita berbeda usia itu menghias tangannya seperti Alexa melaksanakan sebuah pernikahan untuk yang pertama kalinya. Entah mengapa, di pernikahannya kali ini ia merasakan kebahagiaan yang berlipat-lipat ganda dan berbeda dari pernikahan pertamanya bersama Sean.
"Alexa, ingat! Jangan sesekali kau menyentuh apa pun saat henna ini dalam keadaan basah! Karena nanti hasilnya tidak akan bagus, kau tak ingin berpenampilan buruk di pelaminan saat bersama Arka besok, bukan?" peringat Sera sedikit menggoda Alexa.
"Ma ... Mami apaan, sih? Alexa tau kok, lagian siapa juga yang mau merusak riasan henna yang cantik ini?" sahut Alexa cepat dan berusaha menutupi kegugupannya.
Sera dan Ria tersenyum menggoda saat melihat wajah Alexa yang memerah bak tomat busuk setelah mendengar perkataan sang mami. Mereka tau bahwa di dalam hati Alexa yang paling dalam, wanita itu masih menyimpan rasa kepada Arka. Namun, rasa itu tertutup oleh kebencian serta kekecewaan Alexa dan itulah alasan mereka menyetujui pernikahan ini.
"Utututu ... anak Mami malu-malu kucing, nih ... lihat deh Ria, wajah putri kesayanganku memerah bak tomat busuk di dapur!" ejek Sera membuat Alexa semakin tersipu malu.
"Iih ... Mami udah iih ... masa anaknya digoda mulu, sih ..., " rengek Alexa bak anak kecil."Cieee ... yang mau married sama ayah dari anak-anaknya ... uwuuu ..., " celetuk seorang gadis memasuki kamar Alexa tanpa mengetuknya terlebih dahulu.
"Iih ... Alena apaan, sih? Gak usah goda-goda gitu, deh ah!" sembur Alexa.
Sungguh, ia kesal kepada Ria, Sera, dan Alena. Mengapa tiga perempuan berbeda usia ini senang sekali mengganggunya? Tidakkah mereka melihat wajah cantiknya ini yang sudah memerah bak tomat busuk? Ia sungguh malu saat ini, ingin sekali Alexa menyembunyikan wajahnya di rawa-rawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'am Back Indonesia (END)
أدب نسائيAlexa Season 2 Setelah tujuh belas tahun lamanya, Alexa kembali ke Indonesia saat menghadapi masalah rumah tangganya dengan Sean. Ia kembali setelah mendengar kabar bahwa sang oma tercinta kini telah lebih dulu menghadapi sang pencipta, di saat Alex...