Kisah Kasih

4 1 0
                                    

Sendiri,
Itu adalah hal yang sering ku rasa
Tanpa adanya bahu yang dapat senderi dengan rela
Tanpa ada tubuh yang mendekap dengan hangatnya

Lantas terbiasa,
Pada akhirnya aku menerima fakta,
Bahwa memang takdir ku tanpa sesiapa
Hampa.

Namun,
Laksana goresan tinta hitam dalam lukisan monalisa
Kau datang
Dengan wajah lugu nan senyum polosmu

Pelan pelan membujuk
Dengan pelan menepuk

Pada akhirnya,
Kau pun memeluk "hati"-ku yang sudah dingin,
Menarik potongan potongan asa yang sudah terbelah

Kemudian, akupun tersenyum
"Terimakasih!", ucapku padamu
Dan kita pun bersatu

Namun,
Ternyata benar kata pepatah, bahwa bahagia tidak untuk selamanya
Dan kau yang sudah kuanggap rumah,
mengusirku dengan lugas

Kaca bahagia ku, pecah
Lalu lilin harapan ku, padam

Aku ditampar fakta.

Dan kembali aku pada hidupku yang sepi
Namun hatiku yang kau hangati tak mau menerima ini
Dengan tabah mengumpulkam pecahan pecahan "kita" namun bagian mu telah direnggut oleh "dia."

Hingga ...
Sebanyak apapun aku mencoba, "kita" tak akan "sempurna"
Kenangan belaka.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 25, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Senang SedihTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang