5. COD!

1.6K 197 17
                                    



...

"Udah dibilang biar aku samper ke rumah aja kenapa malah kesini sih?" Kata Jeno seraya menutup pintu kamarnya.

Meletakkan tasnya diatas meja belajarnya, lalu menghampiri Rena yang sedang asik nonton Spy Family di PC milik Jeno.

Rena cuma melihat Jeno sekilas dan kembali pada layar monitor.

"Tadi kesininya gimana? Nggak ada motormu di depan." Jeno sedikit menunduk, merangkul pacarnya itu sambil memberikan sebuah kecupan di pipi Rena.

"Diculik sama Mamah di depan sekolah." Sahut Rena tanpa mengalihkan atensinya dari anime tontonannya.

Oh, pantesan ceweknya itu sekarang pake kaos gambar Demon Slayer miliknya yang terlihat kebesaran ditubuh mungil itu, terus bawahannya masih pake rok sekolah.

"Kok bisa?" Tanya Jeno yang kini tengah melepas hoodienya sebelum menggantungnya di belakang pintu.

"Katanya abis dari rumah temennya di Ambarawa Asri, terus pas lewat depan sekolah nggak sengaja lihat aku. Terus yaudah aku dibawa kesini."

"Sekarang Mamah kemana?"

"Di belakang. Ngurusin bunga anggrek barunya."

Beberapa saat kemudian, Rena memilih untuk menunda aktifitas menontonnya. Kasihan pacarnya barusan pulang dari tempat les. Kelihatan capek banget mukanya. Liat aja tuh sekarang malah udah baringan diatas tempat tidur masih pake seragam lengkapnya.

Rena pun duduk di tepi tempat tidur dekat Jeno yang menutup kedua matanya dengan lengannya.

"Jeno.."

"Hhm..?"

"Mau peluk?"

Jeno menghela nafasnya, lalu bangkit duduk dan segera memeluk pacarnya itu dari samping dengan erat. "Hari ini gila banget." Katanya.

"Kenapa?" Rena terkekeh.

"Kayanya kepalaku mau meledak rasanya. Aku pengen jadi bayi kamu aja. Ayok bayi-bayiin aku, Yang!" Rengek Jeno.

"Apaan sih nggak jelas banget lu!"

Jeno ngeraih salah satu tangan Rena, lalu meletakkannya diatas kepalanya. "Puk-pukin~"

"Bayi banget sih! Sekalian aja sana nen sama Mamah!" Dengus Rena tapi sambil ngelakuin apa yang diinginkan oleh Jeno.

"Nen kamu aja deh." Sahutnya sambil meremas salah satu dada Rena dari luar kaos dengan gemas.

"Nggak ah. Malah kebablasan kita nanti. Ada Mamah dirumah soalnya."

"Nggak bakal. Yah? Dikit aja kok."

Melihat raut lelah Jeno, ngebuat Rena nggak tega. Tapi dia kangen sensasi mulutnya Jeno juga sih sebenernya. Pengen tapi gengsi minta duluan.

"Kunci dulu pintunya."

Raut Jeno seketika cerah. Matanya berbinar, senyumannya begitu lebar. Abis itu dia segera bangkit buat ngunci pintu kamarnya, lalu kembali mendekat ke pacarnya dengan raut girangnya.

Hhm. Dasar pejantan mesum.








...









Jeno seketika melotot kaget waktu pantatnya digeplak sama Mamahnya. Anjir banget kan dia lagi asik tidur sambil kelonan sama Rena.

Eh? Tapi ternyata yang dipelukin sama dia bukan Rena lagi gaes, tapi guling.

Darah MudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang