Bab 30

1.3K 105 2
                                    

Tanpa melihatpun, Nicola tahu tatapan milik siapa yang sedang menatapnya tajam. Siapa lagi kalau bukan Andra? Nicola sengaja bersikap mesra pada Bradley hanya ingin tahu bagaimana reaksi Andra. Dilihat dari tajamnya tatapan itu, ia bisa menduga seberapa cemburunya Andra. Melihat kemesraan mereka.

Sebenarnya hubungan Nicola dan Bradley juga tidak serius. Ia tahu siapa Bradley, play boy yang sering gonta ganti pacar. Sama seperti dirinya. Di Hollywood itu sama sekali bukan hal yang mengherankan. Atau perlu diperdebatkan.

Sudah jamak kehidupan artis hollywood yang gemar ganti pasangan. Jangankan yang single, yang sudah menikah saja dengan mudahnya bisa kawin cerai. Jarang ada yang memiliki pernikahan atau hubungan yang langgeng. Apalagi jika pasangan kita sama-sama selebriti, terbiasa dengan ego masing-masing. Jarang ada yang mau mengalah. Karena mereka sama-sama terkenal, sama-sama sibuk dan sama-sama berpenghasilan jutaan dollar.

Mungkin itulah problem para pesohor dunia dibelahan bumi manapun mereka berkarir. Uang, ego dan perselingkuhan adalah hal yang sering menyebabkan terjadinya perpisahan. Sama-sama egois, sama-sama tidak mau mengalah. Mungkin hanya orang biasa berjiwa besar yang bisa menjadi pendamping para pesohor.

Orang biasa yang tidak banyak menuntut, yang punya persediaan sabar segudang dan pengertian seluas lautan. Bukan sesama pesohor yang egois dan keras kepala.

Nicola sendiri tidak berniat menjalin hubungan yang serius dengan Bradley. Ia juga tahu, pria itu juga tidak serius dengannya. Hanya saja, Bradley belum pernah tidur dengan Nicola. Mungkin itu yang membuat aktor terkenal itu penasaran dengan Nicola. Karena dari yang dia dengar di lingkungan selebriti Hollywood, meski terkenal suka gonta ganti pasangan. Tapi tidak ada satupun mantan pacarnya, yang berhasil membawa Nicola ke ranjang. Tidak satupun!

Bradley seorang laki-laki. Dan lelaki umumnya suka tantangan. Ia bertekad untuk menjadi pria pertama yang bisa membawa Nicola ke ranjang. Untuk membuktikan rumor yang beredar, kalau sebenarnya Nicola masih perawan.

Tapi sejauh ini, sepertinya usahanya belum membuahkan hasil. Meski terlihat mesra, tapi Nicola masih menjaga jarak darinya. Jangankan bercinta, berciuman saja mereka belum pernah. Bradley merasa membosankan. Ia bukan biksu, yang bisa menahan diri dari nafsu duniawi. Apalagi ia pria normal. Maka tidak heran, bila ia punya banyak wanita simpanan di luaran. Selain Nicola, yang dikenal sebagai pacar resminya.

********

"Sampai kapan kamu mau membuat  drama picisan seperti itu di depanku, Nic? Apa kamu sengaja ingin membuat hatiku terluka lagi?"

Nicola yang hendak berjalan menuju kamarnya, tersentak kaget saat tiba-tiba saja Andra sudah menghalangi jalannya. Mengurungnya di dinding putih di belakang punggungnya.

Untuk ukuran seorang wanita, Nicola lumayan tinggi. 171 cm, tinggi yang umum dimiliki perempuan bule. Tapi tinggi badan Andra melampauinya. Ia juga laki-laki yang memiliki otot dan tenaga lebih kuat darinya. Dikurung dengan kedua tangan Andra yang berada di sisi wajahnya, membuat Nicola tidak bisa lari kemana-mana.

"Drama picisan? Kapan aku membuat hatimu terluka lagi?" Nicola menatap Andra bingung. Mencoba bersikap tenang dan acuh tak acuh, meski jantungnya sudah berdebar tidak karuan.

Dalam jarak sedekat ini, ia bisa mencium wangi cologne yang dipakai Andra. Tentu tidak semahal cologne milik Bradley. Tapi entah kenapa, di tubuh Andra. Wangi cologne ini malah menyiratkan aura jantan. Mungkin cinta sudah menutupi logika yang dimiliki Nicola.

"Kamu bersama pria lain, itu sudah melukai hatiku."

"Kalau kamu lupa, Bradley dan aku berkencan. Sedangkan diantara kita berdua, tidak ada hubungan apapun. Jadi bagaimana aku bisa melukai hatimu?"

"Aku mencintaimu, Nicola. Dan aku tahu kamu pun mencintaiku. Oh, jangan coba menyangkal. Aku bisa mengetahuinya dari matamu."

"Dulu aku memang mencintaimu. Mungkin sekarangpun masih. Tapi bagiku, cinta diantara kita berdua hanya bagian dari masa lalu kita. Dan aku tidak ada niat untuk kembali ke cinta lama yang sudah aku tinggalkan."

"Apa memang tidak ada lagi kesempatan untukku?" Andra menatap Nicola penuh luka, ada rasa nyeri di mata kelam itu yang membuat Nicola tidak ingin melihatnya. "Aku bahkan rela meninggalkan negeriku hanya untuk mengejarmu kembali."

"Kita bisa menjadi teman, tapi untuk menjadi sepasang kekasih seperti dulu..maaf, aku tidak bisa."

"Kenapa? Kau bahkan tidur denganku, tapi menolakku kembali? Kenapa kau begitu kejam, Nicola?"

"Aku tidak berbuat kejam padamu, tapi aku tidak yakin bila aku dapat bahagia bila kita kembali menjadi sepasang kekasih seperti dulu. Maafkan aku, Andra. Kamu harus melupakanku. Carilah perempuan yang lebih baik dariku."

"Tapi aku tidak ingin perempuan lain. Aku hanya menginginkanmu." Andra tidak dapat lagi menutupi nada terluka di dalam suaranya. Wajahnya terlihat kesakitan, menahan kecewa di hati. Setelah sampai sejauh ini, setelah pengorbanan yang ia lakukan, apakah itu akan menjadi hasil yang sia-sia semata? Ia tidak sanggup membayangkan, dan tidak ingin membayangkan. Bila suatu hari nanti, Nicola akan menjadi milik orang lain.

"Kamu bilang, kamu sudah memaafkan perbuatan burukku padamu bukan? Apa itu hanya kebohongan yang kau ucapkan padaku?"

"Itu bukan kebohongan, aku memang sudah memaafkanmu. Maafkan aku Andra. Aku benar-benar tidak bisa menerimamu kembali, aku mencintaimu. Tapi mencintai bukan berarti kita harus bersama."

"Kenapa? Karena kau juga mencintai Bradley? Cintamu padanya lebih besar daripada cintamu padaku?"

Nicola menggeleng dan tersenyum getir. "Aku tidak mencintainya. Tapi aku juga tidak bisa menerimamu kembali. Meski aku masih mencintaimu, tapi sisi hatiku yang lain berkata aku tidak bisa lagi menerima cintamu. Cinta kita, cukup sampai di sini."

Bitter sweet love (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang