CHP||001

10.2K 588 7
                                    


HAPPY READING


"ARGHHHHHHH!!! BAN*G*S*AT LU AKAINUUUUU!!! HIKSS... HUWAAAA!! LU NGEBUNUH SUAMI GUE HIKS ARGHH!!" Amuk zexa saat melihat scene one piece  didalam pertempuran besar  di marineford.

Melihat tokoh kesayangannya bahkan yang sudah dia cap sebagai suaminya. Zexa menggoyang goyang laptopnya dengan tangis yang memilukan.

"Gaboleh hiks Ace gaboleh ninggalin zexa hikss.." lirihnya dengan lemah, saat zexa sedang sibuk meratapi nasibnya ditinggal suami fiksinya, diluar mama nya yang panik saat mendengar suara teriakan zexa.

"Zexa! Kamu kenapa nak!?" Mama zexa yang mengetuk pintu dengan khawatir saat suara tangis terdengar didalam kamar putrinya.

"Abang jangan diem aja, adek mu itu lagi nangis! Entar dia kenapa kenapa gimana!?" Tegur mama zexa saat melihat Abang zexa yang hanya diam menatap pintu kamar adeknya dengan datar.

Azel menghela nafasnya dengan lelah "enggak usah dipeduliin mah, palingan cuma karna kartun" ucap nya santay

Mama zexa kesal dan memukul tangan putranya "diperiksa dulu!"

"Merepotkan" azel menatap pintu kamar adeknya lalu dia menendangnya hingga membuat kerusakan pada pintu tersebut.

"Oi beban apa yang kau lakukan" sarkas azel

Azel tercengang melihat penampilan zexa Terlihat  lusuh seperti gembel dengan kantong mata yang membengkak sehabis menangis.

" Hiks.. Abang.. hiks" tangis zexa kesal karna kaget sekaligus melihat pintunya rusak ditendang.

"Eh beban lu kenapa!? Mau jadi pengemis mending di lampu merah biar dapet penghasilan! Aduhh kok disini? ngerusak mata aja lu" ucap azel yang merasa khawatir melihat kondisinya adeknya yang membagongkan. Azel mendekat lalu memeluk adeknya.

"Ck adek gue punya masalah apa sih? Cup cup cup  Cerita sama Abang ganteng lu ini biar gue bisa ngehujat lu nanti" azel menepuk nepuk kepal zexa dengan pelan melihat adeknya yang masih sesegukan.

Mama zexa yang melihat kelakuan anaknya hanya menggeleng geleng, mama zexa mendekat kearah anaknya yang sedang berpelukan.

"Kamu kenapa sayang? Ada masalah? Cerita sama mama" ucap mama zexa dengan lembut.

Zexa yang mendengar  hanya membuat nya semakin sedih, zexa mengeratkan pelukannya pada azel, menenggelamkan kepalanya diceruk leher abangnya.

"Ace.. hiks" lirih zexa

"Geli anying" kesal azel mencubit pipi chubby adeknya, siapa yang ga geli saat seseorang menangis berbicara ga jelas dileher lu, kalau bukan adek mungkin azel akan langsung menendangnya

"Ace mati huweeeeee!!" Teriaknya mengeratkan pelukannya dileher azel , hingga membuat azel terengah engah.

"Gausah nyekik juga arghh" zexa menggigit leher azel, membuat azel meringis.

"Binatang lu, mah tolongin azel mah" mohon azel menatap sang mama, sedangkan mama nya hanya menatapnya dengan senyum.

"Benar benar kakak adek yang akur" ucap mama membuat azel tercengang.

"Mah!" Teriak azel mencoba melepaskan pelukan serta serangan brutal zexa.

"Abang nyebelin!!" Azel berteriak menyeru sang mama saat zexa berusaha ingin menggigitnya lagi.

"Mah! Anakmu kerasukan jin reog! Tolongin azel!!" Azel menahan muka zexa dengan tangannya. Mama zexa yang dari tadi diam langsung menarik putrinya, putranya benar bahwa putrinya telah kerasukan.

"Kembalikan Ace rwrrrrrrrr uarghh!!" Raung zexa dengan gerakan maung nya membuat mama zexa tercengang.

"Abang ambilin air bang!" Teriak mama zexa, azel yang mendengar perintah langsung mengambil gelas minum dimeja belajar zexa.

Dengan berkomat Kamit azel meminum air tersebut lalu menyemburkannya, zexa mematung mendapat semburan air kumur kumur azel. Azel lega akhirnya jin reog ditubuh adeknya sepertinya sudah keluar.Namun, pancaran aura aneh yang keluar membuat azel waspada, sepertinya yang merasuki adeknya merupakan jin reog tingkat tinggi, pikir azel.

"M-mah, azel ngerasain aura negatif.. mah?" Bingung azel, namun dia malah  melihat mamanya yang keluar meninggalkan nya.

"Abang pasti bisa ngejinakin adek! Semangat!" Teriak mama zexa dari luar membuat azel menganga.

'oh shit..' batin azel yang malang

..........

"Abang memang kakak yang terbaik" ucap mama zexa dengan riang.

Azel hanya diam dengan wajah datarnya, mama zexa hanya tersenyum melihat putranya.

"Shh.. sakit mah" desis azel saat obat salep mengenai luka diujung bibir.

"Iya iya sabar, sekarang dibawah , sini mama perban leher kamu" ucap mama zexa, mama zexa menggeleng geleng melihat luka serta lebam di wajah anaknya bahkan paling parah dileher. "Ish ish ish brutal banget ya adek kamu" mama zexa merasa ngeri melihatnya.

"Sayang! Apa yang kamu lakukan!" Tekan seorang pria berumur namun tampang nampak masih begitu tampan dan berkarisma, mata tajam pria itu mengarah ke mama zexa yang masih fokos mengobati azel. Pria itu baru pulang kerja dan pulang untuk mendapatkan belaian istri tercinta namun bukannya di sambut justru dia melihat pemandangan istrinya dengan lelaki brondong, begitu dekat dan terlihat muka khawatir istrinya.

"Kamu selingkuh dengan lelaki brondong!? Bahkan mengajak dia kekamar kita?" Ucap pria itu lagi.

Mama zexa menghela nafasnya "mas ini anakmu! Liat putra mu bonyok gini!" Ucap mama zexa membuat pria itu menaikkan sebelah alisnya.

Pria itu mendekati mereka dan berhenti melihat azel yang dikira selingkuhan brondong wanitanya.

Pria itu terdiam melihat keadaan azel yang begitu memprihatinkan, "kenapa?" Tanya pria itu.

"Kelakuan putrimu"

"Oh"
Seketika mereka terdiam hening hingga suara azel membuyarkan suasana.

"Sakit" ucap nya singkat dengan wajahnya yang memelas.

"Ya ampun putraku yang malang" ucap zixel papa azel.

Azel hanya menatap datar dengan tanggapan papanya.

______________________________________

"Lamborghini sialan bukannya berhenti kenapa malah semakin tancap gas!?" Sarkas zexa dalam hatinya


_______________________ To Be Continued

Terjerat Dalam Sebuah Genggaman Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang