Memories Never Die

38 3 2
                                    

Hello, nama ku Alice sylgwhen, orang-orang biasa memanggilku Alice. 1 minggu lagi aku akan masuk ke universitas pilihanku. Semua biaya yang harus dibayar sudah dikeluarkan orang tua ku. Aku anak tunggal, "gak enak jadi anak tunggal ga ada temen ya bisa diajak main, curhat, bercanda". Aku dari dulu berharap punya adik, tapi sayangnya mommy sudah gak bisa punya anak lagi, gitu kata dokter. Oh iya, biasanya aku manggil orang tuaku dengan sebutan mom dan dad.

Daddy sekarang bekerja sebagai pengusaha. Dulu daddy juga orang sederhana yang gak punya apa-apa, tapi daddy berusaha dengan keras dan gak pantang menyerah sampai akhirnya daddy bisa sukses. Mommy cuma ibu rumah tangga biasa yang buka bisnis cake di rumah, "lumayan buat nambah uang" kata mommy. Meskipun iseng tapi usaha mommy banyak penggemarnya. Banyak yang bilang supaya dikembangin buka cabang di beberapa kota tapi mommy gak mau, alasannya karena mommy gak bisa ngaturnya - bukan berarti males yaa.

Daddy pernah cerita gimana daddy bisa jatuh cinta sama mommy. Ternyata daddy termasuk orang yang bisa dibilang berani and cool karena dulu daddy gak di setujuin waktu melamar mommy karena umur daddy sama mommy masih muda sekitar 19-20 tahun an, daddy bertekad nikah in mommy jadi daddy berusaha sampai akhirnya dapat melelehkan hati papa-nya mommy yang saat ini jadi grandpa aku dan mama-nya mommy yang tentunya saat ini jadi grandma aku. Sayang banget saat umurku 5 tahun grandpa sudah gak ada aku cuma bisa lihat dari fotonya aja, kuharap grandpa ada disisi Tuhan Yang Maha Esa. Sejak grandpa gak ada aku selalu bantuin mommy nge jaga grandma, aku gak pernah ngerasa kesusahan nge jaga grandma karena grandma masih aktif badannya seperti anak muda jaman sekarang meskipun muka grandma sudah berkeriput.

Oh iya, sejak kecil karena aku dapet banyak kasih sayang jadi aku gak pernah ngerasa kekurangan kasih sayang. Aku jadi jarang tertarik sama cowok, bukan berarti gak suka sama cowok. Tapi saat aku duduk di kelas 2 smp aku pernah pacaran dengan cowok namanya mikael. Berawal dari line dia selalu chat aku lewat line ditambah dengan emo-emo yang lucu yang ada di line, meskipun kelihatannya alay tapi kalau kalian lihat aslinya pasti envy deh. Dia cowok populer di sekolah tapi berprestasi juga tentunya, gak tau kenapa dia bisa suka sama aku. Bukan karena dia populer di sekolah jadi aku nerima cintanya tapi karena dia gak nge bosenin beda sama cowok kebanyakan. Ga kuduga sampai sekarang cowok yang jadi pilihanku saat di kelas 2 smp itu masih jadi pacarku sampai sekarang. Sudah hampir 5 tahun aku berhubungan dengan mikael, sampai sekarang kita jarang banget bertengkar mungkin karena kita saling mengerti dengan baik kelebihan,kekurangan, dan sifat masing-masing.

Singkat cerita kami harus berpisah saat masuk kuliah kali ini karena kami sudah nentuin masa depan kami berdua yang akan kita capai masing-masing. Mikael mengambil jurusan insinyur dia memilih untuk bersekolah di jerman, sedangkan aku memilih jurusan fashion design dan aku sudah menentukan untuk bersekolah di New York karena kebetulan daddy ada kenalan disana. Orang tua kami sudah tahu bahwa kami berpacaran mereka setuju, tapi mommy gak mengijinkan kami menikah di usia muda padahal mommy dan daddy menikah di usia muda, mungkin mereka gak mau berpisah dulu dari aku terutama mommy. Kami akhirnya sudah bersekolah di sekolah yang berbeda dan berada di negara yang berbeda. Kami selalu melakukan video call lewat line saat kami ada waktu ditengah jadwal kuliah kami yang padat.

Hari demi hari berlalu kami selalu melakukan hal itu setiap kami ada waktu, menjelang ujianpun kami tetap mengumpulkan waktu untuk melakukan video call. Ujian pun dimulai, setiap ujian selalu aku bekerja lebih giat, aku ga mau dapat hasil buruk dan aku ingin segera menyelesaikannya dan kembali pulang ke Indonesia. Ujian berlangsung selama 7 hari, gak terasa besok mikael berulang tahun ke-20. Sayang aku gak bisa nemuin dia dan memberi surprise karena aku masih dalam masa sekolah dan akan berkahir 1,5 tahun lagi, itu pun jika aku dapat lulus lebih awal. Setelah kupikir-pikir lagi aku berencana membuat surprise dengan kirim video ucapan lewat line, aku akan buat video yang menarik sampai hatinya benar-benar tersentuh. Setelah jam kuliah selesai aku langsung buat video dibantu oleh temanku namanya Zedd dia yang akan merekam. Balon berbentuk hati, namanya yang terukir besar dikain berukuran hampir 2 meter, foto-foto nya dan lukisan dirinya di canvas sudah tertata rapi dan meriah. Pastinya aku juga berdandan secantik mungkin. Video yang sudah selesai dengan ucapan tadi, ku kirim kepada nya lewat line. Ternyata dia marah dan dia menuliskan "apa yang kamu lakukan itu semua sia-sia". Aku langsung terkejut kurasa apa yang kulakukan benar-benar sia-sia. Pesan darinya itu tidak aku balas, karena aku merasa bersalah memberinya kejutan seperti itu.

Memories Never DieWhere stories live. Discover now