"Eh? Siapa?"
"A...ah, Bibi Kushina, ini temanku dan Naruto." Kata Sakura.
Sasuke membungkuk hormat. "Selamat sore."
"Oh, temannya Sakura-chan, ya? Ayo masuk dulu."
"...Tidak perlu repot-repot..."
Tanpa menunggu persetujuan Sasuke, Kushina segera menarik tangan Sasuke masuk ke dalam. Sasuke yang kebingungan langsung menoleh kearah Sakura yang tengah tertawa kecil.
"Bibiku memang seperti itu." Bisik Sakura seraya menepuk pundak Sasuke pelan.
"Duduk dulu ya." Kata Kushina dengan senyuman senangnya.
"Oh iya, tadi Bibi kenapa berteriak?" Tanya Sakura.
"Ah, Bibi buat kue yang Sakura-chan ajarkan padaku kemarin. Tapi, hasilnya aneh." Jelas Kushina dengan wajah murung.
Sasuke yang tak tau harus melakukan apa hanya terdiam dan asing dengan suasana ini.
"Sasuke-san, tunggu sebentar ya. Aku ambilkan minum dan cemilan." Kata Sakura.
"Ah, sekalian, makan malam disini saja ya." Celetuk Kushina.
"Eh? Tak perlu repot-repot..." Tolak Sasuke pelan.
Sepertinya itu lebih seperti pemaksaan daripada tawaran. Kushina hanya tertawa dan masuk menarik tangan Sakura untuk mengecek kue nya itu.
'Haah, situasi macam apa ini?! Bagaimana aku pulang sekarang?!' Batin Sasuke.
Tak lama, Sakura pun datang menghampiri Sasuke yang tampak canggung itu seraya membawa minuman dan cemilan.
"Hei, kenapa kau kesini dan bukan ke rumahmu?" Tanya Sasuke pelan.
"Ah, Bibi Kushina memaksaku untuk menginap disini hari ini. Jadi, aku pulang kesini." Kata Sakura.
"Maaf sudah membuatmu canggung begini. Bibi Kushina sangat suka dengan suasana ramai. Jadi, kalau ada teman Naruto atau temanku datang kesini, pasti di cegat agar makan malam dulu disini." Kata Sakura seraya menggaruk lehernya canggung.
"...Hn, tidak apa-apa. Sudah lama juga aku tak berada disituasi seperti ini." Kata Sasuke pelan.
.............
"Yosh! Sasuke harusnya sudah bicara dengan Sakura-chan sekarang." Kata Naruto seraya menatap jam tangannya.
Saat Naruto bilang pada Sasuke tadi kalau dia masih ada kelas dan tak bisa mengantar Sakura ternyata bohong. Dia hanya ingin memberikan kesempatan mereka berdua agar menyelesaikan masalah ini.
Jadi, selama 30 menit setelah kepergian Sasuke, Naruto hanya bermain basket di kampus dan langsung pulang.
"Ibuu, aku pu..." Naruto terdiam. "..lang."
"Naruto, kau sudah pulang ya? Kenapa tidak bareng Sakura-chan? Padahal, baru saja Sakura-chan pulang." Celetuk Kushina.
Naruto terdiam melihat orang asing dirumahnya yang tak lain adalah Sasuke yang tengah berada di samping Sakura membereskan meja makan mereka. Sementara Kushina masih memegang spatula nya.
"Lah?! Kok kau disini?!" Teriak Naruto kaget seraya menunjuk Sasuke.
Sasuke tampak acuh menanggapi Naruto. Sakura tertawa canggung melihat ekspresi saudaranya itu.
"Ahaha, itu..."
"Ckck, kenapa kau kaget begitu?! Kalau sedang tak sibuk, ayo bantu ibu!" Omel Kushina.
Naruto hanya bisa mengangguk dan langsung meletakkan tasnya di sudut ruangan.
"Oi, kok begini sih?!" Bisik Naruto bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Spring of Darkness Life
RomanceUchiha Sasuke benar-benar terobsesi pada musim semi nya. Musim semi yang menyelamatkannya dari hidupnya yang penuh kegelapan. Musim semi yang memberikan cahaya di dunia gelapnya. Mulai dari salah paham, tuduhan, dan lain-lain. Tak satupun orang yang...