"Jadi mereka pacaran? Ssshh... Pelan-pelan."
"Maaf." Win mengurangi penekanan kapas beralkohol pada sudut bibir Bright.
Masih ada tanya di sela rintih perih akan bekas luka yang sedang diobati. Seolah menegaskan bahwa perihnya tidak melebihi luka yang ada di dalam hati. Rasanya seperti menanam keindahan bertahun-tahun, namun layu dengan seketika sebelum menuai. Bright sampai tidak bisa mengingat sejak kapan ia menyimpan nama Nanon di dalam hatinya. Ia hanya tahu, itu sudah berlangsung cukup lama. Tapi ketika kesempatan untuk bisa berkenalan hingga berdekatan itu akhirnya datang, segalanya harus kembali menjadi angan. Tak ada lagi harapan.
Ohm dan Nanon berpacaran. Bright baru saja mendengarkan kepastian tentang itu dari mulut Win, seseorang yang menolongnya. Beruntung pemuda yang mengaku sahabat Ohm ini bersedia melerai ketika ia pasrah dipukuli tadi. Ia bahkan tidak tega melihat Bright menanggung babak belurnya sendirian.
"Iya, mereka pacaran. Sudah tiga bulan." Jawab Win datar, membuat tatapan Bright semakin terlihat nanar. Win begitu telaten mengobati luka-luka Bright di kamar lantai dasar Ishikawa Palace. Luke menyiapkannya dengan suka rela sebagai bentuk pertanggungjawaban atas apa yang Bright terima. Empat pukulan keraz cukup membuat wajah Bright memiliki luka memar di berbagai titik.
Kembali terngiang di kepalanya saat pukulan demi pukulan itu mendarat di wajahnya. Nanon lebih memilih untuk meraih lengan Ohm dari pada miliknya. Bukankah itu sudah cukup menjelaskan posisi siapa yang lebih penting di hati Nanon?
Mengingatnya hanya semakin memperburuk perasaan. Semua menjadi lebih jelas sekarang. Bright berusaha menggabungkan kepingan-kepingan yang ia susun dalam ingatan.
Tentang bagaimana Ohm mencari Nanon saat pertama kali Bright mengenalnya.
Tentang bagaimana Nanon selalu membangun dinding untuk orang-orang di sekitarnya.
Tentang bagaimana Nanon selalu berusaha menggagalkan ciumannya dengan Bright yang nyaris terjadi dua kali.
Dan tentang bagaimana mata mereka bersitatap di hadapan Bright, tatapan penuh gejolak rindu dan cemburu.
"Sudah selesai." Win selesai dengan kapas yang terakhir dan membuangnya ke tempat sampah lalu mengemasi kotak P3K di pangkuannya.
*Kotak Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) = Kotak berisi berbagai jenis barang yang dibutuhkan untuk penanganan awal saat cidera atau jatuh sakit.
"Terima kasih sudah menolongku. Padahal kamu bisa saja meninggalkanku sendirian, atau justru ikut memberi pukulan tambahan."Win terkekeh ringan, "Ohm memang sahabatku, tapi itu bukan salahmu juga, kan? Orang-orang datang ke sini hanya untuk bersenang-senang. Kamu tidak pernah tahu juga siapa yang akan kamu temui di sini. Siapa yang menyangka Model yang akan melayanimu adalah orang yang kamu kenal, kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
SUPERMODEL (OhmNanon)
FanfictionPLEASE DO NOT READ IF YOU'RE UNDER 21!! Di malam pesta bujang sebelum pernikahan sahabatnya, Ohm Pawat harus menepati janji yang mereka sepakati bersama untuk melepas keperjakaan di tempat prostitusi elit. Naas karena menjadi yang paling tidak antus...