Apakah cinta selalu menyiksa - Jin guardian
Begitulah pikiran Arabella ketika kehidupan remaja normal nya direnggut secara paksa oleh sesuatu diluar logika nya .
Arabella seorang gadis mandiri dengan bakat menari kontemporer nya . Dia bersyukur hid...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ini Cerita pertama ku tentang FANTASY semoga teman teman Suka ya 🤍
Happy reading 📖
. . . . .
******
Hari ini kelulusan Kaka kelas ku . Mungkin tidak akan terlalu padat pelajaran karna para guru dan siswa lainnya diwajibkan berkumpul di gedung teater sekolah untuk melihat perfomance terakhir sebelum para Kaka kelasku menjadi Alumni sekolah seni ini .
Seperti biasa hari ini aku berangkat sekolah dengan sepeda warna putih ku ini , walaupun sudah tua dan terkadang rantainya macet tapi aku tetap menggunakan nya . Bukan karna sayang , Melainkan karna tidak ada pilihan lain . Sekolahku memang cukup jauh jika ditempuh dengan berjalan . aku bisa menghabiskan 1 jam perjalanan . karna ini bukan kota yang bisa naik angkutan umum , adapun bus yang lewat itu pun harus punya uang . jika aku naik bus bisa dipastikan aku tidak akan makan hari ini .
Aku bernyanyi sepanjang jalan , karna bagiku sekolah adalah tempat yang menyenangkan . Walaupun aku miskin dan seorang anak yatim . Tapi teman temanku sangat menyayangiku bahkan mereka sering memberiku buku , makanan bahkan baju , aku tidak merasa direndahkan karna itu niat baik mereka .
Angin sejuk itu menghempaskan rambut ku , aku merasakan udara pagi ini sangat menyenangkan . Setiap kali aku keluar rumah memang alam seperti membantuku untuk menikmati hidup aku jarang menangis Bahkan aku Tidak bisa . walaupun pernah sampai aku tidak bisa makan seharian karna tidak punya uang . Aku tinggal dirumah pemberian pamanku yang telah meninggal 5 tahun lalu . Dan bibi ku pindah ke kota dan menikah lagi . Paman dan bibi sebenarnya orang tua angkat ku , tapi mereka selalu melarang ku untuk memanggil mereka dengan ibu dan ayah . Aku cukup tahu diri akan hal itu , bibi tidak mengajak ku ke kota tapi selalu mengirim ku uang walaupun tidak banyak . Tapi aku bersyukur bibi masih ingat pada ku walaupun dia sudah bahagia dengan anak kembar nya , mungkin bisa dibilang adik ku .
Saat pikiran ku melayang memikirkan paman dan bibi , aku dikejutkan dengan ka Jimm yang berlalu dari belakang menyusul sepeda ku lalu menepuk punggung ku dengan lembut .
" Ara , are you okay ?" Laki laki itu tersenyum manis sampai mata sipitnya itu menutup .
"Ahh.. Ka Jimm , sejak kapan Kaka dibelakang ku " tanyaku yang menghentikan laju sepeda ini .
" Sejak dari pertigaan , kamu sepertinya melamun , itu tidak baik , dijalan berbahaya " Jimm menyusul menepikan sepeda nya dan mencubit pipi Ara gemas .
" Ahhh ... Iya , aku memikirkan bibi , ka Jimm hari ini perfomance kan ? " Tanya ku sambil menyembunyikan wajah merah ini .
" Sepertinya begitu , nanti nonton ya , karna setelah kelulusan ini aku dan keluarga ku akan pindah ke Seoul " dia melirik ku sesekali seperti menyesalkan yang akan terjadi .
