Hai gimana hari ini? Ada cerita apa hari ini? Kalau capek istirahat aja yah jangan nyerah, kamu hebat udah bertahan sampai detik ini.
Mumpung mood ku lagi bagus, aku update 2 part muhehe.
Happy reading guys!DILARANG KERAS PLAGIAT!
_____
"Saya tidak apa-apa sekarang bahkan untuk besok atau lusa, dan seterusnya. Saya baik-baik saja."
°•Adira•°
_____
"Adira anak aneh."
"Adira anak setan."
"Adira nggak normal."
"Muka Adira kaya tembok. Rata haha," gelak tawa dari teman sebaya Adira menggelar di kelas."Aku salah apa sama kalian? Sampai kalian tega berkata seperti itu sama aku," tanyanya. Adira menahan tangis sedari tadi.
"Jangan pura-pura nggak tau, kamu ini memang dasar aneh tau haha,"
Byurr
"Argghh mimpi itu lagi." Adira terbangun, memegangi kepalanya frustasi. Dia melihat sekeliling, ternyata dia ketiduran di perpustakaan sekolah.
Dia mengedarkan pandangan keluar jendela, hari semakin gelap, dia bergegas pergi membawa ransel tak lupa mengembalikan buku ke tempat asalnya.
"Eh neng Adira sudah bangun ya? Tadi saya mau bangunin tapi liat neng tidurnya pulas banget saya jadi nggak tega buat banguninnya," tanya petugas keamanan. Petugas keamanan memang sangat ramah dan faham betul siswi yang bernama Adira, karena tak jarang dia membangunkan Adira dikala malam semakin larut.
Adira tersenyum hangat. "Yasudah kalo gitu saya permisi dulu pak."
"Iya neng hati-hati pulangnya."
Remaja itu melenggang meninggalkan perpustakaan menuju halte bus. Tak butuh waktu lama untuk sampai di halte, karena jaraknya cukup dekat dengan sekolah yang ia tempati saat ini.
Beberapa orang rupanya juga sedang menunggu bus datang, ntah itu orang dewasa yang sudah selesai dengan pekerjaannya, ada juga yang berseragam sekolah sama seperti dirinya.
Dia duduk termenung, mimpi itu terus muncul bak kaset rusak. Sekelebat ingatan masa lalunya terlintas, semenjak duduk di bangku sekolah dasar dirinya menjadi korban bullying. Hanya karna Adira jarang tersenyum dan terkenal dingin di kelas.
Dirinya tidak mempunyai teman dan tidak ada yang mau berteman dengannya. Bukannya tidak mau mencari teman, tetapi saat dia mencoba berteman, teman sebayanya malah menjauhinya tanpa alasan.
Namun, Adira kecil tidak selemah yang orang kira. Dia tetap semangat untuk berangkat ke sekolah, walaupun tak jarang bahkan hampir setiap hari ada saja kejadian yang membuatnya menangis, tetapi dia kembali mengusap air matanya dan berkata kepada diri sendiri bahwa semuanya akan baik-baik saja dan dia bisa melewatinya sendirian.
Bayangkan anak sekecil itu, yang seharusnya dilindungi, dia malah mencoba berdiri sekuat tenaga dengan kakinya sendiri. Kakinya yang rapuh harus siap menopang masalah yang setiap harinya terjadi.
Adira menghela nafas lelah. "Huftt dari dulu aku emang ngga punya teman..."
Bus yang ditunggu pun akhirnya datang, dia segera memasuki bus, duduk di dekat jendela, tempat ternyamannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku dan Semesta✔️
Teen Fiction#1-traumatic (19 November 2022) #1-astrophile (23 November 2022) ^•^ Adira Aurora, remaja berusia 17 tahun yang selalu dihantui mimpi buruk. Menemani tidurnya dan mengusik raganya yang sudah rapuh. Akankah Adira tetap bertahan? Walaupun raganya tak...