Bagian Sembilan Belas

2.8K 373 100
                                    

Ansella yang masih dalam posisi yang sama seperti sebelumnya. Keduanya---Mark masih mengecup bibirnya dengan mata tertutup sedangkan tangan lelaki itu Ia pakai menahan tangan dan tengkuk Ansella. Perempuan itu berpikir bagaimana bisa kabur di situasi seperti ini. Sampai akhirnya Ansella mengumpulkan tenaganya dan memakai lututnya untuk mendorong Mark menjauh. Kepalanya Ia munculkan di atas permukaan kolam. Perempuan itiu terbatuk dan  berusaha untuk mengambil oksigen sebanyak-banyaknya.

"Uhhukk.. Uhhukkk... Brengsek Lo ya Mark!"ujarnya marah saat Mark akhirnya muncul ke permukaan juga.

"Jangan Lo pikir Gue masih sama ya! Gue udah bukan Ansella yang dulu.  Dan satu lagi, Gue bukan pacar Lo! Kalau Lo macem-macem. Gue aduin Lo ke bokap Lo!"ujarnya mengancam sedangkan Mark menatap remeh ke arahnya.

"Coba ngadu. Gue juga penasaran gimana reaksi bokap Gue. Gimana yaa kalau dia tau, istrinya ini adalah mantan pacar anaknya. Apalagi udah pernah tidur bareng, berkali-kali.. Malahan. Gimana kira-kira?"

"Brengsek Lo!"

Ansella mendorong Mark kemudian menaiki tangga dan keluar dari dalam kolam. Suara Jevan masih terdengar di depan teras berbicara dengan seseorang. Entah mungkin supir atau asisten rumah tangga.

Ansella mengambil handuk dan perempuan itu bergegas menuju kamar. Menyisakan jejak-jejak basah di lantai. Begitu sampai di kamar Ansella langsung masuk ke toilet. Hari ini dia betulan di buat emosi dua kali. Pertama karena Aiden dan kedua karena Mark.

"Anjing!! Babi!! Setan Lo ya Mark! Brengsek banget Lo sialan. Liat aja ntar.. Gue bales Lo!"ujarnya betulan di buat marah.

Tokk!!

Tokk!!

Tokk!!

"Apa!!"sahutnya kesal dari dalam toilet. Apalagi mendengar bunyi ketukan yang berulang-ulang.

"Kamu ngapain di dalem hah?"

Ansella langsung membuka pintu toilet dan Jevan seketika di buat kaget begitu melihat penampilan perempuan itu. Bagaimana tidak, saat Ansella hanya memakai bra dan celana dalam saja keluar menemuinya.

"Kalau orang di toilet emangnya ngapain? Bertelur?"ujar perempuan itu sarkas.

"Tsk. Sana masuk lagi. Hh ya ampun benar-benar ya anak ini"Jevan mendorong Ansella untuk kembali masuk ke dalam kamar mandi.

"Hhhh.. Remember this is just your first day in marriage life Jevan.."Jevan betulan di buat kaget berkali-kali dengan tingkah perempuan bernama Ansella yang sekarang berstatus sebagai istri sahnya itu. Kenapa Ansella betulan diluar dugaannya. Dia pikir dia akan menikahi remaja perempuan yang polos tapi Ansella justru sebaliknya.

Cklekk

Pintu kamar mandi di buka dan muncul Ansella kali ini dia sudah memakai bathrobe mandi. Jevan memperhatikan gerak-gerik Ansella yang mengambil hair dryer dan tengah mengeringkan rambut sembari duduk di depan meja rias.

"Apa lantai kamar ini basah karena Kamu?"tanyanya.

"Uhmm"

"Kenapa? Apa yang Kamu lakukan sampai lantai ini basah. Kamu tau ini bahaya kan? Bagaimana kalau ada orang lewat dan terjatuh? Itu bisa fatal Ansella!"kata Jevan mengomel.

Ansella yang tengah mengeringkan rambut menoleh dan menatap ke arah Jevan.

"I'm sorry, okay? Tadi Aku abis berenang--"

"Berenang!? Jangan bilang Kamu hampir telanjang seperti tadi karena Kamu berenang!?"Jevan sudah membulatkan matanya tak percaya.

"I'm not that crazy okay!? Jadi gak mungkin Aku renang begitu doang! I wear shirt and short pant. Pas Kamu panggil Aku barusan selesai lepas semuanya! That's why Aku keluar kayak tadi"ujar Ansella kesal.

Karmasutra••Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang