Chapter 27

89 10 0
                                    

"Makasih.." ucap Aruna lembut.

"Runa.. maaf.. saya belum bisa jaga kamu sama-" putus Hyunsuk.

"Nggak.. jangan minta maaf ya.. Runa udah nggakpapa kok.. ni liat kan.. dan masalah itu.. mungkin belum jalannya" jelas Aruna yang diakhiri dengan senyum tipis dan samar.

"Maaf.." ucap Hyunsuk kembali seraya membawa diri Aruna ke dekapannya.

"Masih sakit?" sambung Hyunsuk.

"Dikit.. tapi nggakpapa kok.." balas Aruna dengan senyum khas miliknya.

"Makasih udah jaga Runa selama ini" lanjutnya seraya mengecup singkat pipi Hyunsuk.

"Lagi boleh nggak? tapi jangan di pipi" goda Hyunsuk.

"Mauan" gerutu Aruna.

"Bercanda aja sayang..." ucap pria itu sembari mendekap erat wanitanya.

"Kenapa se-" putus Hyunsuk saat dengan spontan Aruna mengecup cepat ranum milik prianya.

"Udah kan"

Senyum kedua merekah bak sekuntum bunga yang baru saja bermekaran, tanpa memakan banyak waktu Hyunsuk segera menyambar ranum merah Aruna, rasanya masih sama, manis, batin pria itu.

Melumatnya lembut dengan sebelah tangan Hyunsuk yang menyisir perlahan surai hitam Aruna.

"Akkhh.." rintih Aruna.

"Eh? kenapa? ada yang sakit?"

"Ck.. ini.. masih sakit" kesal Aruna seraya menunjuk perban yang masih melekat pada bagian samping perutnya.

"Maaf.. maaf.. saya nggak sengaja, maaf ya.."

"Kok malah ketawa si.. suka ya liat Runa kesakitan gini" omel Wanita itu dengan memajukan bibirnya.

"Bukan gitu sayang.. habisnya kamu keliatan lucu kalo salting gitu tadi, pingin gigit boleh nggak sih.." godanya.

"Nggak usah aneh-aneh deh... ah.."

"Sayang.."

"Hmm"

"Kenapa? ditanyain malah diem" sambungnya karena tidak mendengar jawaban dari Hyunsuk.

"Nggakpapa.. nggak jadi hehe.. ntaran aja" cengengesnya.

"Aneh.." cibir Aruna seraya menidurkan tubuhnya perlahan ke atas ranjang.

Hal itu disambut langsung oleh kedua lengan Hyunsuk yang kini membawa tubuh wanitanya ke dalam dekapannya.

*****

"Sayanggggg..." panggil Aruna tak sabaran.

"Kenapa si sayang..?? hm?? kok teriak-teriak gini"

"Hujan-hujanan yuk.. mumpung lagi hujan.. ya.. mau ya.." rengek Aruna seraya memasang wajah memohon dengan puppy eyes nya.

"Nanti sakit lhoo.. hujannya deres gini"

"Sekali.. aja ya.. boleh ya.. udah lama banget Runa nggak main hujan.. boleh ya.. pliss.." rengeknya lagi.

"Yaudah.. iya.. tapi bentar aja ya.." ucap Hyunsuk seraya menggendong cepat wanitanya keluar menuju halaman bawah apartemennya.

Derasnya guyuran hujan membuat senyuman Aruna merekah dengan sempurna, surai hitamnya perlahan tersiram air langit hingga benar-benar basah sekarang. Memutar tubuhnya dengan bebas tanpa perantara alas kaki apapun, jemari kakinya dengan bebas menyentuh genangan air hujan yang membasahi halaman tersebut.

"Pelan-pelan nanti jatuh.." ucap lelaki itu sembari menggandeng lembut lengan wanitanya.

Mengikuti setiap langkah Aruna yang sedang asyik menikmati air langit yang kian sore semakin derasnya. Langkahnya mendekat ke arah lelakinya, mendekapnya erat sembari membisikkan kalimat di tengah derasnya hujan yang mengguyur.

BLOOD & SWEAT | Choi Hyunsuk • Park Jihoon • Kim JunkyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang