Bara berdiri di balik pepohonan yang tak jauh dari area pemakaman dengan tatapan menajam penuh dengan kebencian dan kesakitan. Ia benci karena tak mampu menerima kepergian Stefanie_kekasihnya_secara mendadak dan ia merasakan kesakitan karena tak akan pernah lagi bisa melihatnya.
Cuaca tak seharusnya hangat, Bara menginginkan hari ini awan gelap datang dan halilintar menyambar dirinya supaya lenyap ikut bersama sang pujaan hati yang kini telah terbujur kaku dalam peti mati.
Tangisan ibu dari Stefanie terdengar memilukan menambah buruk suasana hati Bara yang makin terasa perih.
"Kamu tidak ingin mendekat?"
Bara yang terkejut refleks mengalihkan pandangannya ke arah suara.
"Aku sudah mendapatkan rekaman CCTV di lokasi kejadian dan aku sudah mengetahui pelaku yang menabrak Stefanie."
"Siapa?"
"Barsel."
Bara terdiam, kehilangan Stefanie dalam hidupnya sudah membuatnya hancur dan kini ia semakin merasa hancur saat mengetahui Barsel_sahabat karibnya_menjadi orang yang harus bertanggung jawab atas kematian Stefanie.
"Apa kamu baik-baik saja?"
"Tentu, Sam. Aku baik-baik saja."
Bara memaksakan diri untuk tersenyum meski ia yakin senyumnya akan terlihat sangat aneh saat ini tapi ia tak peduli. Ia harus terlihat tegar dan tenang. Namun, otaknya kini mulai merangkai beberapa rencana untuk membalaskan dendamnya pada Barsel atas kematian Stefanie.
❄️❄️❄️
Yang penasaran dengan kelanjutan cerita ini, jangan lupa tanggal 1 November mulai update selama 25 hari.
See you.....
KAMU SEDANG MEMBACA
Bara's Revenge
RomanceKebencian Bara telah mengakar kuat. Hanya mendengar nama Barsel disebut saja membuatnya merasa muak. Namun, ia harus bersikap tenang dan terus konsisten dalam menjalankan aksi balas dendamnya. Bara hancur dan ia tak mau hancur sendirian. Ia menging...