Rate:18+
Kenakalan remaja yang kian tak terkontrol membuat Lisa terpaksa harus di ikut sertakan oleh orang tuanya dalam audisi pencarian idola remaja di Seoul. Hingga akhirnya ia bertemu dengan sosok pria dewasa yang malah semakin membuat kenakalann...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Setelah berhasil keluar dari ruang kamar sang adik. Kini Jaemin menatap canggung punggung kekasihnya yang baru saja berlalu masuk ke dalam kamarnya.
Menutup pintu, Jaemin terlihat membuang napas gugup sebelum berbalik arah. Berkali-kali ia mengatakan pada dirinya sendiri untuk tidak mengacaukan situasi pertemuan mereka kali ini.
Setelah di rasa tenang, ia lantas menghampiri Lisa yang sudah terduduk di atas tempat tidurnya. Jaemin duduk, tepat di sebelah Lisa. Hanya berjarak beberapa inchi.
"Kau tidak kepanasan?" Jaemin berusaha tenang, dengan memulai pembicaraan ringan.
"Aku?" Lisa kemudian terlihat bingung sambil memperhatikan tubuhnya yang masih terbungkus mantel hangat. "Oh, kau benar!"
Segera gadis itu membuka luarannya dan meletakkan itu di sebuah penggantungan yang tersedia, lalu kembali duduk lagi di sebelah tubuh kekasihnya.
Suasana kemudian kembali hening penuh kebisuan.
Jaemin sibuk berpikir, begitu pula dengan Lisa. Keduanya sama-sama memikirkan bagaimana cara memulai segalanya agar tak meninggalkan kesan yang buruk.
Bahkan sejak tadi mereka terkesan seperti sengaja membuang pandangan, tak berani menembus netra satu sama lain.
"Lisa?" Sekali lagi, Jaemin berusaha tenang. Meskipun gemuruh birahi didadanya terus menggebu-gebu.
"Ya?" Sahutnya, pelan. Masih tidak mengalihkan posisi matanya.
"Kau tau?"
"Tau apa?"
Jaemin tak langsung bicara, ia lebih dulu membuang napas pelan.
"Aku... A-aku benar-benar gugup!"
Rasa gemas timbul seketika, saat mendengar pria yang menjadi kekasihnya itu berbicara demikian. Lisa kini jadi menoleh, lalu menampilkan kekehan ringan di wajah cantiknya. Berbeda dengan Jaemin yang terkejut melihat respon itu.
"Y-yak! Apa yang lucu? Kenapa kau malah tertawa?"
Lisa yang melihat ekspresi polos itu malah semakin tertawa gemas. Hingga kemudian tangannya terulur mencubit kedua pipi Jaemin.
"Kaulah yang sangat—
—AKH!"
Lisa terkejut, kini bahkan ia sampai melotot saat menyadari jika Jaemin baru saja membaringkan tubuhnya. Bahkan di saat gadis itu belum menyelesaikan kalimatnya.
Degup jantung yang tadi sudah menggila, kini menular juga kepada Lisa. Gadis itu tak berpikir jika Jaemin akan melakukan hal yang mengejutkan seperti barusan.
