About His World

478 70 8
                                    

Selamat Membaca!
Happy Weekend!

-

"Ingin tahu caranya bahagia?" Ucap seorang pemuda dengan senyum manis di wajahnya.

Aku tak tahu kenapa dan bagaimana caranya hingga temanku Jungkook yang katanya baru saja meninggal bisa kembali ke hadapanku. Luka yang sama, seragam yang sama, dan kehangatan yang sama.

Benar. Dia Jungkook sahabatku.

"Kau masih hidup?" Tanyaku saat itu. Dan Jungkook hanya tersenyum sembari menunjukkan luka sayatan di tangannya yang sudah mengering meski belum di obati.

Saat itu, aku tak tahu bahwa dia hanya sebuah ilusi.

Mama, Papa, Tae, dan kak Seung Ho..

Sebetulnya saat kematian Jungkook aku sempat ia hubungi untuk melakukannya bersama. Katanya, dia ingin membuat pertunjukkan kematian untuk ibunya dan juga kalian bersamaku. Tapi saat itu aku tak mau. Aku mengingat ucapan Mama Rin padaku yang selalu memintaku untuk tetap bertahan.

Aku bertahan untuk kalian.

Tapi, kenyataan aku bertahan saja tak cukup untuk menebus semua dosa yang aku lakukan.

Aku lahir ke dunia karena keterpaksaan.

Aku membuat semua keluarga kerepotan.

Nenek dan kakek dari pihak mama maupun papa menuntutku tanpa bisa aku mewujudkannya.

Lalu, aku membunuh mama Rin. Orang yang papa cintai.

Jujur, saat itu aku benar-benar merasa bersalah karena tetap bertahan hidup. Jika bukan karena mama Rin maka aku akan melakukannya lagi saat itu. Aku mencoba lagi dan lagi untuk bertahan setelah diterpa kebencian dari kalian yang aku anggap rumah untukku pulang.

Aku kira, semua kesalahanku hanya sampai disana saja. Aku kira kehadiranku tak akan membuat menderita semua orang lagi. Aku yang mencoba untuk menjalani hidup lagi seolah mendapatkan kekuatan. Tapi lagi-lagi aku salah..

Yang terjadi sekarang malah begitu membuat aku ingin mengakhiri hidup seperti saat dulu.

Aku kembali menghancurkan semuanya.

Aku menghancurkan keluarga kita. Lagi.

Maafkan aku karena memutuskan untuk pergi jauh demi diriku sendiri. Selama ini, aku selalu saja memikirkan orang lain tanpa memikirkan diriku sendiri.

Yang perlu kalian ketahui, aku memutus hidupku bukan karena aku egois. Tapi karena aku ingin bahagia.

Jika aku berkesempatan di lahirkan lagi, aku ingin dekat dengan kalian semua. Aku ingin jadi bagian dari hidup kalian. Walau bukan keluarga, aku sangat menginginkan hal itu.

Untuk terakhir kalinya. Aku ingin mengucapkan terima kasih dan maaf.

Aku.. Sayang kalian..

.

.

.

Prak!

Seung Ho menjatuhkan buku yang barusan ia baca.

Dengan tangis yang tak lagi bisa di bendung, Seung Ho berlutut dan menatap lekat wajah adiknya yang kini telah pucat pasi.

Semua yang ada di ruangan itu menangis sejadinya setelah mendengar apa yang Seung Ho bacakan barusan.

"Maafin kakak.."

Lavender [라벤더] SELESAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang