The Demons Of Peace

Chapter 45 : The Ancestors and The Decendent

(ini kisah apa yang terjadi pada Karin setelah Chapter 30)

"u-ugghh"

Ini..dimana

Aku berusaha bangun sedikit kaget karena diriku bahkan bisa bangun dan berdiri, hmm...tempat apa ini...semuanya gelap.

Apa aku mati?

Aku meraba luka-luka ku dan sadar mereka tak ada, pedang ku juga tak ada, bahkan sarung pedangnya "ah ya sepertinya aku memang mati...tapi...ini dimana....alam lain?"

Aku berjalan mengitari kegelapan sampai...

"Kunang-kunang?" ada banyak kunang-kunang berterbangan menuju suatu arah, aku mengikutinya hingga aku menemukan cahaya dan mendekatinya.

"eh?" ada seseorang disana, seseorang yang sedang duduk di depan api unggun seorang diri, tunggu....dia kan...

"Cao Cao?"

Orang itu menoleh, tak salah lagi, dia Cao Cao

"kau sudah tiba rupanya nak?"

Tiba? Apa maksudnya "kenapa kau ada disini bukankah kau sudah----....ah ya, jadi ini memang alam lain?....aku memang benar-benar mati?"

Cao Cao tampak terhibur dengan ucapan ku "kau terdengar seolah tak masalah mati nak, duduklah karena ada hal penting yang harus kau ketahui"

Aku duduk di tempat duduk dari balok kayu tepat diseberang dirinya, kami saling menghadap ke arah api didepan kami, di sebelah kami ada tembok batuan alam seperti kami ada di bawah sebuah jurang

"ini, bukan alam kematian......ini adalah alam antara dua dunia, dunia hidup dan dunia mati"

"eh?"

"orang-orang disini adalah mereka yang belum saat nya mati, atau orang yang masih punya sesuatu untuk diselesaikan sebelum ke dunia lain,"

Aku bingung dengan penjelasannya, orang yang belum saatnya? Apa aku juga

Baru saja aku hendak bicara ada seseorang lain datang "kau tak seharusnya disini bocah"

"!!" orang ini....dua bulu antena itu dan zirah hitam, dan auranya....Lu Bu....kakek buyut ku? "kau...?"

"ya, aku Lu Bu, leluhurmu....kami adalah leluhurmu"

Kami? Tunggu dulu?!

"ma-maksudmu...." Aku memandang tak percaya pada Cao Cao yang tersenyum tenang sembari tetap memandang api, tu-tunggu, Lu Bu bukan satu-satunya leluhurku di zaman itu?....dan satu lagi adalah orang in?i....Cao Cao?!.

"engkau pikir kekuatan api birumu dari siapa?" ujar Kakek Cao sembari menaikkan sebelah alis "jika kau pikir kau bisa selamat dari semua marabahaya sebelum disini karena kau hanya keturunan Lu Bu saja, kau salah nak, engkau juga keturunan ku, dari putri ku"

Ok, baik aku mengerti sekarang.....

"aku benci mengakui nya tapi Cao Cao benar" ujar kakek Lu

"kau terdengar sudah rela huh Lu Bu?" tanya Cao Cao "untuk berpikir bahwa garis keturunan kita pada akhirnya bisa jadi satu"

"aku akan menghabisimu Cao Cao jika bukan karena itu tak ada gunanya"

Melihat mereka aku tak tahu harus bicara apa tapi entah mengapa aku merasa takjub "hebat....leluhurku adalah ksatria terkuat dan penakluk terbaik di China kuno"