PART 1
DESEMBER 2021
Hai, perkenalkan namaku Andromedha Gitari navinka, atau rekan kerja ku biasa memanggilku Medha.
Aku adalah seorang ahli gizi di salah satu rumah sakit swasta dengan status kepegawaian yang tidak tetap. Why? Ya karna aku belum dikontrak hahahaha.
Cerita ini dimulai dari bulan 2021, dimana awal pertama kali aku berjumpa dengan seorang lelaki yang memiliki mata teduh. Sebut saja dia Tuan Mata Teduh.
Mengapa aku memanggilnya begitu? Karena menurutku, dia memiliki mata hitam legam yang siapa saja melihat mata nya bisa meneduhkan hati.
Saat itu rumah sakit sedang membuka dapur baru, ya sebelumnya rumah sakit masih memakai jasa catering tempatku bekerja dan sekarang aku beralih menjadi anggota baru rumah sakit. Masa peralihan dapur baru ini, aku bertemu banyak orang-orang baru seperti Tiwi, Putri, Dewi, Jaka, Toni, Tari teman pramusaji dan banyak lagi anggota baru.
Tidak terkecuali Tuan Mata Teduh yang aku maksud, yaitu Fazwan Sadhana atau sering dipanggil awan.
Mas Awan begitu sering kupanggilnya, usia kami terpaut beberapa tahun. Aku yang saat itu 22 tahun, dan Mas Awan 27 tahun.
Dan cerita pun dimulai....
*****
1 Desember 2021
Pagi ini bu dewi mengajak semua staff dapur untuk melakukan briefing pagi, untuk melakukan perkenalan antar staff PT.Mahadewa dengan pihak rumahsakit.
"Assalamualaikum, selamat pagi teman-teman semua. Bagaimana kabar hari ini apakah semua nya sehat?" ucap bu nurul.
"alhamdulillah sehat bu", jawab serempak staff dapur.
Sambil tersenyum, "baik, hari ini adalah hari pertama kita memulai untuk berjuang bersama di dapur. mari kita jalin hubungan yang baik antara staff demi kelangsungan dapur yang baik. Disini saya ingin memperkenalkan terlebih dahulu anggota saya dari rumahsakit ada mba sintha, mba vidya, mba nisa, mba widya, mba sekar dan satu lagi ada mba medha junior gizi kita yang paling muda disini" ucap bu nurul diselingi dengan tawa kecil. Aku yang mendenger pun spontan tertawa kecil.
"Disini kita keluarga, jadi jika ada hal yang tidak tahu ataupun butuh bantuan bisa menghubungi mba-mba gizi disini ataupun bisa ke saya langsung. Untuk contact wa sebelumnya kita sudah bertemu digrup wa kan ya? Hehehehe...jadi mari kita buka hari ini dengan bismillah semoga hari ini dan kedepan nya menjadi hari yang baik kita semua".
Sudah banyak orang yang bilang bahwa aku ini terlalu cuek, jutek sebagai perempuan. Memang aku akui terkadang banyak laki-laki yang mencoba mendekati ku namun respon ku singkat. Ada beberapa faktor yang menyebabkan aku seperti itu, pertama karena aku ingin lihat perjuangan lakilaki itu untuk menghadapi sikap jutek dan cuek itu, dan kedua karena aku memang tidak ada rasa dengan pria itu.
Aku memang Wanita yang cukup moodyan, keras kepala, ngambekan dan juga cengeng hahaha salah satunya karena aku juga zodiak aquarius dimana banyak orang yang tidak kuat menghadapi kepala batunya aquaria. Namun aku tipe yang susah sekali jatuh cinta, sekalinya jatuh cinta aku bakalan bucin sekali dan kategori susah moveon.
Back to reality.
Hari ini aku berdinas jaga siang, dimana aku masih harus mendampingi mba vidya yang masih kategori gizi baru. Shift siang dimulai pukul 12.00 sampai 20.00.
Entah mengapa, setelah peralihan dapur baru, pasien naik cukup pesat dimana yang biasanya jumlah pasien 90an sekarang bisa sampai 145 pasien, dimana itu mampu membuatku kalang kabut bekerja.
"mba vidya, nanti medha yang cek makan pasien alat. Mba yang di bento ya? Biar cepat?", ujarku kepada mba vidya. Ya walaupun mba vidya kategori junior gizi, namun usia tetap diatas aku. Jadi aku tetap harus menghormati mba vidya.
Mba vidya pun mengangguk, "oke medha. Maaf ya kalo aku masih agak lama".
Aku pun tersenyum mendengarnya, "it's oke mba... bertahap bisa kok"
Ya seperti yang kuucapkan sebelumnya, melonjak nya pasien berpengaruh dengan jumlah sisa lauk dan juga waktu pendistribusian makanan. Seharusnya makanan sudah jalan pukul 17.00, akan tetapi karena faktor-faktor diatas makanan hari ini bisa jalan pukul 18.00. Sudah beberapa kali perawat ruangan menelpon menanyakan terkait makanan, andai mereka tahu aku pun disini sudah berjuang agar makanan sampai di pasien dengan tepat dan cepat.
Aku pun melepaskan masker dan duduk dikursi kerja ku, "huuu aku butuh nafassss... hueee", ujarku lelah.
Mba vidya pun memberikan aku segelas air, "memang biasanya gini ya dha?"
"thankyou mba", ujarku sambil meneguk air putih
"ngga kok mba. Baru kali ini, pasien bisa sampai 145 pasien. Makanya banyak lauk yang kurang, aku juga kaget. Karena terakhir pasien kemarin masih 100 mba"
Mba vidya pun mengangguk, "baiklah. Habis ini biasanya ngapain dha?"
"Biasanya aku ngeprint etiket pasien baru dulu, kemudian samain dpmp lama ke yang baru trus nyamain etiket makan besok dengan dpmp baru", mba vidya yang mendengar pun meringis melihat masih panjangnya perjuangan kami malam ini.
Aku yang melihatnya pun tersenyum, "tenang mba, satu-satu aja dulu nanti kan masih aku bantu. Nanti juga mba bisa kok"
Aku pun memberikan sebagian dpmp dan etiket pasien ke mba vidya, "ini mba 3 ruangan aja dulu, sisanya aku gapapa. Nanti kalo ada yang bingung tanya medha aja ya mba".
Jam sudah menunjukan pukul 20.00 namun tugas kerja ku belum kunjung selesai, entah karena telpon ruangan yang berdering setiap saat ataupun juga mungkin aku yang sudah lelah dengan kerjaan ini yang belum selesai.
Aku lihat, mba vidya sudah meringis lelah sembari melihat jam mungkin maksudnya ingin segera pulang mengingat waktu yang sudah menunjukan waktu pulang.
Aku yang melihatnya pun tidak tega, "mba vidya, kalo mau pulang duluan ngga apa-apa kok", ucapku.
Mba vidya menoleh dengan tersenyum malu, "ha, ngga kok. Ini kan masih banyak, belum selesai dha"
"nggapapa mba, biar nanti medha yang nyelesain. Tinggal dikit lagi juga kan"
"kamu yakin dha ngga apa-apa aku tinggal?"
Aku pun mengangguk, "iya mba ngga apa-apa."
"maafin aku ya dha, aku bingung. Soalnya hari ini aku ngga bawa motor dan harus pulang naik gojek. Aku takut kalo kemaleman naik gojek"
Aku pun tersenyum, "it's okee mba.. sana pulang mba keburu kemaleman. Hati-hati ya mba".
Sepeninggal mba vidya pulang aku pun kembali melanjutkan pekerjaan, tidak terasa malam sudah semakin larut setelah pekerjaan ku selesai aku pun bergegas pulang ke kostan. Dering handphone ku sedari tadi tidak berhenti karena pesan masuk wa, mungkin grup whatssapp pikirku. Aku kategori yang sangat slowrespon dalam membalas pesan, jadi orang-orang lebih memilih menelpon ku dibandingan mengirimkan pesan yang kecil kemungkinan akan ku balas.
Pukul 23.00 sebuah pesan whatssapp masuk dari nomor yang tidak aku kenal.
0821132xxxxxxx
Assalamualaikum
Medha, ini Awan. Udah pulang belum?
Mau minta tolong ngeluarin alumunium foil digudang. Tadi saya kelupaan.
Aku pun mengingat-ingat tentang Mas Awan, karena sejujurnya aku belum terlalu hapal dengan staff dapur yang baru, mengingat daya ingatku yang rendah.
Dan dari sinilah, dari sebuah pesan singkat dimalam hari ini, perjalanan kisah ku dengan Tuan Mata Teduh dimulai.
Entah akan berakhir bagaimana, namun aku tetap mencoba menjalani perjalanan ini.
Mari ikut dengan ku menyelami dalam nya Mata teduh seorang Fazwan Sadhana.
" Terkadang sebuah perpisahan mengajarkan kita arti sebuah pertemuan. Maka sebaiknya kita menghargai sebuah pertemuan yang tidak mungkin akan terulang Kembali untuk kedua kali".
Cilegon, 29 Oktober 2022.
Andromedha Gitari Navinka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tuan Mata Teduh
Romance" Terkadang sebuah perpisahan mengajarkan kita arti sebuah pertemuan. Maka sebaiknya kita menghargai sebuah pertemuan yang tidak mungkin akan terulang Kembali untuk kedua kali" Mari ikut bersamaku untuk mengenal siapa itu Tuan Mata teduh! Setelah ba...