07. Sang Heroine

28 9 0
                                    

Sial!!!!
Kenapa juga Tama harus kesini? mana ini juga kenapa jantung dirinya malah deg-degan gini? Mungkin ini reaksi pemilik tubuh yang dia tempati sekarang. Bagaimanapun kan pemilik tubuh ini, bucin akutnya si protagonis pria.

"Sial." Lirih Anara.

"Anara, jaga bicaranya sayang." Tegur sang mommy lembut.

"Hmm.. Mih, ko ada Tama disini." Tanya Anara berbisik sambil menggaruk pipinya yang tak gatal.

"Loh, ko malah nanya gitu? Biasanya juga kamu paling senang kalau di Anter sama Tama?" Tanya sang mommy heran
"Sini Tama kita sarapan bareng." Ajaknya

"Gak usah Tante, aku udah sarapan tadi dirumah. Aku nunggu Anara aja."

Mendengar suaranya tentu membuat semua orang akan berpikir kalau orang didepannya ini sangat sopan dan penyayang. Begitu lembut dia berbicara pada sang mommy nya tercinta.

"Aduh mending lo duluan aja deh, gw tiba-tiba sakit perut." Kata Anara sambil menatap kesal kearah Tama.

"Perut kamu kenapa sayang? Mau kita kerumah sakit saja?" Tanya sang mommy khawatir.

Anara meringis kecil, kenapa juga sang mommy segitu paniknya, padahal kan Anara cuma pura-pura karena malas harus berangkat bareng orang yang tidak menyukainya.

"Gak papa Mih, cuma sakit aja paling 25 menit lagi juga hilang sakitnya." Kilah dirinya.

"Yakin sayang beneran gak kenapa-kenapa?" Tanya sang mommy yang masih terlihat khawatir.

"Bener gak papa Mih, aku minta air hangat aja nih."

"Yaudah kalian disini dulu, Mommy mau ambil air hangatnya." Setelahnya Intan pun langsung pergi meninggalkan mereka berdua di ruang makan.

"Gw kalau udah sakit perut lama, bisa makan waktu 25 menit. Jadi mending lo duluan aja, daripada telatkan?" Kata dirinya sambil menatap tajam kearah pria didepannya.

"Gw tunggu." Sahutnya sang pria dingin.

"Yakin, mending lo duluan aja deh. Gw bisa gak jadi sekolah kalau perut gw kaya gini." Sekarang terdengar suara paksaan dari Anara.

"Jujur aja deh ini pasti akal-akalan lo kan supaya kita gak sekolah dan lo cari kesempatan buat selalu dekat sama gw dengan cara pura-pura sakit gini?" Tanya Tama dengan suara datarnya.

Apa katanya mencari kesempatan untuk selalu dekat dengan dirinya? Pemikiran macam apa itu. Memikirkan nya saja sudah nyaris membuatnya muntah. Baru saja dia ingin membalas ucapan pria tersebut namun sang mommy sudah kembali sambil membawa segelas air hangat.

"Nih, minum dulu sayang." Anara pun langsung menenggak air tersebut sampai tandas saking kesalnya.

"Mih, aku langsung berangkat aja deh. Ini juga kayanya perut aku udah enakan." Pamit Anara kepada sang mommy.

"Yaudah, hati-hati dijalan ya sayang."

"Tan, aku sama Anara berangkat dulu ya." Pamit Tama kepada mommy Intan.

Setelahnya mereka berjalan keluar rumah, anara yang sedang kesal pun hanya menunduk menyembunyikan kekesalannya. Tanpa Anara sadari Tama yang tiba-tiba berhenti didepannya, membuat dirinya tak sengaja menabrak punggung pria tersebut. Tama pun berbalik menatap Anara yang sedang mengelus dahinya.

"Ngaku aja deh, lo marah kan? Lo gak terima karena gw sakit perut dan hampir buat kita telatkan?" Tanya Anara penuh emosi.

"Iya, gw marah. Ternyata lo gak berubah ya? Tetap jadi gadis manja dan egois. Percuma lo lupa ingatan kalau gak merubah sifat lo sama sekali." Sahut Tama datar

"Gw tadi udah bilang ya, kalau lo mau duluan ya duluan aja. Gak usah nyalahin gw segala." Sungguh Anara sangat membenci pria didepannya. Tak habis pikir dirinya kenapa bisa Anara yang asli bisa menyukai pria yang bermuka datar plus mulut cabai kaya gini.

"Tam, ada apa?" Seorang gadis cantik turun dari mobil sport merah milik Tama. Tama pun membalikkan badannya menatap gadis tersebut. Anara mengernyitkan alisnya, siapa gadis itu Anara sama sekali tidak ingat.

"Dia mulai cari gara-gara Erina. Dia sengaja dilama-lamain sampai kamu nunggu lama."

WHAT THE F**K... Apa tadi katanya? Erina?... Jadi gadis berwajah manis ini protagonis wanita?.. Dan apa katanya tadi? Jadi alasan Tama kesal karna tidak mau pacaranya kelamaan menunggu.

Anara yang sudah malas berdebat pun langsung membuka pintu belakang mobil dan duduk disana, karna tidak mungkinkan dia duduk di kursi depan karna itu tempat special Erina.

"Anara... Lo tuh gak punya sopan-."

"Apa?" Jawab Anara nyolot. "Lo mau berdebat sampai kapan? Lo mau bikin kita telat sungguhan." Sungguh Anara sangat tidak menyukai ini.

Merekapun masuk kedalam mobil. "Lo tenang aja, gw gak bakal biarin Erina sampai dihukum karena telat."
Mobil merekapun berangkat menuju sekolah.
.
.
.
.
.

Next Chapter ➡️

___________________________

Siapa nih yang penasaran sama wajah seorang Heroin kita....
Jujur aku gak ikhlas sebenernya bikin castnya Erina... Mau tau kenapa gak ikhlas?
Karna jujur castnya ini salah satu idola ku.. jadi aku agak sedih liat dia bakalan dihujat..
So jadi ini dia... Hujatannya aku
persilakan


Erina Renjani

Yukk ah kasih tanda bintangnya jangan lupa guyss... ☺️

Yuk bisa yuk 3k votenya buat yeppeooniee 💛💛💛

BIANARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang