10

145 20 1
                                    

Jaemin, Onjoo berjalan megikuti Hanbin entah kemana bertujuan mencari jalan keluarpun hal mustahil tidak banyak orang tahu di hutan ini. Hanbin memutuskan menyebrangi sungai disebrang sana ada gubuk untuk ditempati sementara dulu.

" Lihat disana ada gubuk!" teriak Jaemin dengan hebohnya. Onjoo menggeplak bahunya "Ya! Pelankan suaramu"

"Kita akan menyebrang"

"Kau duluan jaemin" suruh Hanbin mendorong pelan. "Lalu Onjoo, aku dibelakangmu"

Jaemin mengeratkan tasnya lalu berpegangan erat pada onjoo hanbinpun sama menjadi pormasi saling berpegangan.
Arusnya lumayan membuat mereka kesusahan bertahan.

"Jaemin! Cepat arusnya!"

"Aku tahu" teriak Jaemin.

Duh! harus bagaimana ini terlalu cepat mengambil tindakan seharusnya jaemin ada pegangan tongkat didepan jadi ia bisa menahan tubuhnya.

Onjoo sendiri pun ditengah dengan fisik nya yang lemah membuat kakinya lemas. Hanbin menyadarinya segera berpegang erat memgambil alih pormasi menjadi didepan.

Hanbin berhasil ja sudah mencapai tengah-tengah tapi tetap saja ia kesulitan.

Sial! Arusnya tidak bisa diajak kerja sama.

Onjoo berusaha menahan kakinya ia tidak mau menyusahkan keduanya ia berpegang erat ke Hanbin maupun Jaemin.

"sudah kudugaa arusnya akan cepat"

"ya kalau kau tahu kenapa kau tidak memberitahu"

"Maaf. kan tadi airnya terlihat tenang tapi tidak menyangka ternyata tidak setenang yang dibayangkan tadi"

•••

Vee dan yang lainya berkemas melanjutkan mencari Lisa ataupun yang lainya semoga bertemu, dengan begitu akan mudah untuk mencari solusi keluar dari hutan ini.

"Jimin kau memimpin " ujar Vee.

Jimin langsung saja ambil barisan depan, Sebelum itu dia berbalik.

"Dia akan ikut eh? "

Jimin menunjuk gadis yang dibawa Vee kemarin sebenarnya ia tak nyaman gadis itu terlihat em entahlah dari mukanya saja sudah badmood.

"Kenapa? tak setuju? "

"Asalkan jangan merepotkan " ucap Jimin mendelik.

Nichole tersenyum tipis "Tenang saja"

"Hmm bagus awas saja kalau merepotkan" lalu jimin berjalan mendahului.

"Ayo! Bro " sahut boby dengan cengiran khasnya tak lupa juga gaya tengilnya yang menyebalkan.

Untuk sekian kalinya terus mencari siapa tahu ada orang selain mereka, terutama Vee menaruh harapan besar untuk adiknya ia yakin masih hidup. Maka dari itu dirinya tak pernah mengeluh untuk terus melanjutkan perjalanan meskipun sampai ujung curang dalam pun akan ia cari.

Sepanjang perjalanan mereka melihat lihat siapa tahu ada bekas jejak orang, perlahan berjalan berpegangan pada pohon tanahnya licin bekas hujan masih melekat membuat tergelincir sangat mudah.

Tapi tunggu- ada bekas tambang

" Astaga. kenapa tanahnya licin" rengek Karina.

membuat yang mendengarkanya tidak begitu indah telinga.

Rose Mengehela nafas panjang lalu menoleh karina disampingnya.

"Manja. ini baru tanah licin apalagi kalau liat binatang buas, kau teriak, habislah riwayat kita"

"Yak! awas saja kau"

"Apa?! Hah? "

"Kau selalu saja mengeluh aku muak mendengarmu"

Dua gadis terus saja mengoceh tanpa henti lain halnya dengan Nichole ia diam tidak berminat bergabung. Vee memegang tambang mengamatinya ,dari kondisinya tambang ini masih baru berarti ada orang lewat sini Vee menggulungnya memasukan  pada tas birunya.

Sepertinya Suga lupa membawa tambang kembali.

"Kau membawanya? "tanya Jimin

"Mm"

"Kondisinya masih baru ya " sahut boby

" Mungkin. tidak mungkin kalau lama, sudah lamapun kondisi tambangnya akan terlihat seperti kuno"balas Jimin

"Sepertinya baru saja mereka pergi dari sini- " ucap Nichole

"Itu jejaknya! Kita bisa mengikutinya"teriak Rose dengan heboh menunjuk kearah tanah jejak sepatu.

Mereka serentak menoleh yang ditunjuk Rose bekas jejak sepatu masih nampak terlihat jelas.

"Ayo cepat! Ikuti jejaknya" ucap Vee

ia melangkah tidak sabar mendahului mereka ada harapan besar untuknya sebentar lagi ia akan ketemu adiknya.

"Vee hati-hati! "

"Tanahnya licin"

"Tunggu aku! "

"Come on Broo! Drop So-"

"Yak! Kau banyak bicara" jimin menyeret Boby menyusul Vee.

Vee lupa atau bagaimana dia bisa meninggalkan teman temanya astaga!
Ia yakin bahwa itu jejak adiknya dan lainya. Ia tidak sabar melihat kondisi adiknya baik-baik saja atau malah sebaliknya, hatinya berdegup kencang ia lari mengikuti jejak tapi langkahnya terhenti ketika Vee melihat sesuatu yang tak asing baginya.

"I-ni kan-" lirihnya Vee memegang benda tersebut dengan erat emosinya tersalurkan ia bingung saat ini marah, sedih atau bahagia.

Jimin dan lainya akhirnya menubrukan diri kebadan Vee

"Gila! Kau mau kita mati "

Nafas Jimin tersengal hah dasar keparat Vee bertindak selalu semaunya tanpa berpikir apa.

"Suruh siapa mengikuti ku? "

Jimin mendengar nya ingin sekali menjitaknya, jika saja bukan temanya akan ia hempaskan kali ini juga.

Nichole menghampiri Vee.

"Kenapa? Kau buru-buru sekali seperti orang kesetanan" ia menduduki diri disisi Vee yang masih berdiri.

"Bukankah terlihat aneh ini seperti pengujian yang tidak berperikemanusiaan"

"Apa? "

"Mungkin ini rencana prof. Yo tapi aku tahu tahu misinya untuk apa, yang jelas aku curiga pada mrs. Song " Jelas Nichole apa yang ada dibenaknya.

"Bukankah tidak masuk akal jika Prof merencanakan ini semua kalaupun iya itu memang tujuan awalnya kan untuk menguji murid untuk menerapkan saling peduli sesama. tapi ini jelas bukan prof, Prof. Yo tidak pernah menukar nyawa untuk melatih murid" Jelas Jimin

"Ini baru dugaanku"

"Apa yang membuatmu berpikiran seperti itu? "Sahut Rose muncul dari arah belakang.

"Aku tidak sengaja mendengar percakapan yang tidak jelas di ruang perpustakaan Mr. Rm saat bersama Mrs. Song "

"Tunggu-bukankah kau Kelas C kenapa kau ada disana? "ucap Karina

"Memangnya salah ya Murid Kelas C ke perpustakaan?"

Arah obrolan semakain ke arah sensitif Boby berinisiatif mengubah topik dengan menghampiri Vee dan menepuk bahunya.

"Bagaimana sekarang? Lanjut? Jejak mereka masih hangat, kalau istirahat mereka akan semakin jauh" ucap Boby

"Baiklah ayo! "

••

list Red
• Justin
•Prof Yo
•Mrs. Song
•Mr. Rm

Voment!

29 octo 2022
◐.̃◐






Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 28, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

WHAT'S MY NAME ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang