Sakura sibuk menyiapkan sarapan untuk ayah dan teman-temannya itu. Mereka benar-benar mabuk tadi malam. Sakura pun menyiapkan sup penghilang mabuk untuk sarapan pagi ini.
Satu per satu mereka keluar seraya mengeluh pusing pada kepalanya.
"Hm, wanginyaa~"
Sakura menoleh ke belakang dan mendapati Kizashi sedang berdiri di meja makan.
"Ayah baik-baik saja?" Tanya Sakura khawatir.
Kizashi mengangguk. "Tentu saja. Ayahmu ini sangat segar bugar..." Kata Kizashi.
Gaara dan Sasuke pun keluar dari kamar seraya memegang kepala mereka masing-masing.
Sakura yang melihat itu tertawa kecil. "Hei, kalian baik-baik saja?" Tanya Sakura.
"Haha, tentu saja...ugh..." Gaara memegang kepalanya lagi.
Sakura pun menghampiri mereka berdua dan memberikan segelas air. "Nih."
...............................
Singkat cerita, setelah sarapan dan duduk santai sejenak, mereka kembali memanen strawberry di kebun. Ada Sasori dan Nenek Chiyo juga.
"Kalau kau langsung menariknya seperti itu, hanya akan merusak buahnya. Buah strawberry adalah buah yang lembut." Omel Kizashi pada Sasuke yang tengah fokus pada strawberry.
Kizashi pun memberikan instruksi untuk memanen strawberry dengan baik dan benar. Sasuke pun terlihat serius mendengar instruksi dari Kizashi.
"Wah wah, sejak kapan mereka akrab begitu?" Celetuk Naruto pada Sakura yang disampingnya.
Sakura tertawa kecil. "Mungkin dari tadi malam."
"Hn?"
Sakura mengangguk. "Mereka mabuk dan saling bicara hal konyol." Kata Sakura.
"Aku tak menyangka Sasuke-san imut saat mabuk." Kata Sakura seraya tertawa kecil.
"Hee?! Imut katamu?! Dia?!" Celetuk Naruto.
Seolah menyadari apa yang baru saja dia ucapkan, Sakura langsung menepuk pipinya sendiri.
"Haha, apa yang kubicarakan? Aku pasti sudah gila."
"Ya, kau memang gila, Sakura-chan." Celetuk Naruto.
"Ah, lupakan saja!" Gerutu Sakura seraya meninggalkan Naruto dan Gaara disana kemudian menghampiri Sasori yang tengah sibuk memanen strawberry sendirian.
Waktu terus berjalan dan mereka fokus pada strawberry yang akan di panennya itu. Karena terlalu asyik bicara dengan Sasori, Sakura tak menyadari ada yang menatap mereka dengan kesal. Sasori menyadari hal itu.
"Nee, Sakura-chan. Sepertinya mereka ingin bicara denganmu." Celetuk Sasori seraya tertawa kecil.
Sakura pun menoleh ke belakang, kearah dimana Sasori menunjuk. Terlihat Sasuke dan Gaara di tempat berbeda melihat kearah mereka.
"Eh?"
Dengan cepat Sasuke dan Gaara memalingkan wajah mereka ke tempat lain. "Lah??"
................................
Waktu liburan pun hampir selesai dan mereka semua harus kembali. Satu minggu berlalu sangat cepat. Mereka menghabiskan waktu tahun baru bersama disana. Sangat menyenangkan.
"Nah, bawa ini." Ujar Kizashi seraya memberikan sekotak strawberry kepada masing-masing dari mereka.
"Berikan ini juga pada orangtuamu. Ah, bilang juga, saat liburan musim panas, datanglah kemari." Ujar Kizashi pada Naruto.
KAMU SEDANG MEMBACA
Spring of Darkness Life
RomanceUchiha Sasuke benar-benar terobsesi pada musim semi nya. Musim semi yang menyelamatkannya dari hidupnya yang penuh kegelapan. Musim semi yang memberikan cahaya di dunia gelapnya. Mulai dari salah paham, tuduhan, dan lain-lain. Tak satupun orang yang...