Blood Moon

12 2 0
                                    

00.00

    Cahaya bulan menembus masuk melewati jendela kaca sebuah ruangan kelas. Jam yang menempel di dinding sudah menunjukkan pukul 22 : 15. Sekilas terlihat bayangan hitam seseorang disebalik pintu kelas dengan tangan terangkat ke udara, memegang sebuah benda runcing seperti senjata tajam. Bayangan tersebut cepat berlalu seolah hanya angin yang lewat, tanpa terdengar bunyi sedikit pun.

Remang – remang.

     Bulan yang berwarna merah dengan pancaran cahaya senada semakin membuat kesan horror dan misterius pada malam ini. Kondisi sekolah yang lampu nya mati total juga menambah rasa takut. Terlebih, terdengar suara burung hantu yang sedang bersiul.

Seperti memanggil sesuatu, ataukah? Memperingatkan suatu hal yang akan segera terjadi?

     Bukan kah burung hantu biasanya datang ketika hal buruk akan segera terjadi? Lalu, hal buruk apa yang ingin dia sampaikan? Apakah kalian juga percaya tentang mitos ini?

Drtttt....drttttt.....

     Lunar mengalihkan pandangan nya dari sang rembulan ketika ponsel di pangkuan nya bergetar. Waktu menunjukkan pukul 22 : 30 ketika dirinya membuka dan melihat widget yang ada pada wallpaper ponsel miliknya. Lunar menggeser bubble chat WhatsApp yang masuk, ternyata dari Marka. Tumben sekali lelaki itu menghubunginya di jam seperti ini, Lunar selalu ingat bahwa sekarang adalah waktu nya Marka mencari makan, keluyuran entah kemana.

Marka

Aku baru saja membeli beberapa ramen, apa kau mau?

Ah ya, aku lupa. Aku akan segera kerumah mu.

      Benar bukan dugaan Lunar bahwa sekarang adalah jam makan nya lelaki berisik itu. Marka sangat jarang makan dirumah karena hanya tinggal bersama sang nenek, orang tua nya meninggal saat Marka berumur 6 tahun. Entah karena apa, Lunar tak tahu. Saat itu Marka masih tinggal diluar kota Berham dan mereka tentu saja belum kenal. Lunar juga bukan tipe orang yang suka mengorek kehidupan orang lain jika tidak penting.

     Tapi, tumben sekali Marka mengirim nya pesan sebelum kerumah nya. Padahal biasanya, dia akan langsung menerobos masuk setelah dibuka kan pintu oleh sang mama. Marka sangat dekat dengan keluarga Lunar, hampir setiap hari sepertinya lelaki itu datang berkunjung kerumah Lunar. Marka bahkan sudah terlihat seperti anggota keluarga nya jika orang lain melihat.

Blood MoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang