09. Team

35 6 0
                                    

"Kau yakin akan mencoba nya sendiri?"

"Tentu saja aku yakin Lou!"

"Semoga keberuntungan bersama mu pangeran"

Well, kita lihat saja keambisian sang pangeran petir inikan??

Well, kita lihat saja keambisian sang pangeran petir inikan??

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Fulgur iecit"

Rayden menyerang Viello dengan tembakan petir nya, lagi.

Ini sudah sekian kalinya Rayden menyerang dan Viello menghindar.

"Apakah kau tidak lelah menyerang ku Rayden?"

"Dan apakah kau tidak lelah terus terusan menghindar senior?"

Jika Viello mau mungkin Renarvose sedang melakukan upacara kematian saat ini. Lagian Viello mana tega menyerang anak didiknya sendiri.

"Hyung apa kau yakin Ray bisa mengalahkan senior?"

"Anak tingkat 4 saja tidak ada yang berani melawannya, tapi lihatlah teman mu itu Lou"

Lou memperhatikan aksi Rayden dengan seksama, benar saja sepertinya dia sudah mulai kelelahan. Bagaimana pun hanya dia yang menyerang disini dan senior hanya menghindar.

"Avi hyung apa kau tau kenapa senior terus terusan menghindar?"

"Kau mau temanmu itu mati? Viello bisa saja membunuh nya jika dia mau"

Lou kembali mengingat saat pertarungan dirinya dengan Bryan. Seingatnya waktu itu Viello turun tangan dan membuat Bryan kalah telak padahal Viello baru sedikit mengeluarkan kekuatan nya.

"Apa kita tidak akan membantu Ray, hyung?"

"Bukan kah dia sendiri yang mengatakan kalau dia bisa sendiri?"

"Aydan hyung kenapa kau banyak marah marah hari ini?"

"Lou renja kenapa kau banyak tanya tanya hari ini?"

Lou merenggut kesal, selalu saja seperti ini saat dia berdebat dengan Aydan.

"Sudah sudah, kita lihat saja nanti" Artha menengahi.

.
.

"Kenapa kau diam senior? Apa kau takut menyerang ku?"

Diam, Viello tetap diam tidak menanggapi pertanyaan anak didiknya itu.

"Atau kau takut membunuh untuk kedua kalinya?"

Seperdetik setelah Rayden mengatakan itu, Viello langsung saja menyerang nya.

"Hastae glaciei"

Tiga tombak es keluar dan menyerang Rayden. Rayden tersenyum kecil "sudah kuduga"

"Celeritas fulgur"

Rayden dengan kilat berpindah tempat menjadi kebelakang Viello.

"Gladius fulgur"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 30, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

CamaraderieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang