Part 43:Putus..

80 10 0
                                    

"Aku mahu kita putus mulai hari ini"

--------------------•-----------------•--------------------

Suasana hening beberapa detik sebelum Sarada terkekeh paksa.

"Kamu bercanda bukan, Boruto-kun?" tanya Sarada sambil terkekeh perit.

"Tidak. Aku memang betul-betul serius ingin memutuskan hubungan kita dari sepasang kekasih"ucap Boruto.

Tubuh Sarada kaku mendengar ucapan Boruto. Tolong sesiapa saja menampar pipi Sarada untuk melihat sama ada ini bohong atau nyata.

"K-ka.. kamu.. bo-bohong bukan, Boruto-kun..?"tanya Sarada.

Boruto memejamkan matanya sebentar sebelum menatap Sarada datar sambil berpeluk tubuh.

"Mahu kau percaya atau gak. Aku memang serius"ucap Boruto.

"Ta-tapi.. nande..?"tanya Sarada lirih.

"Kerna aku mahu bersendiri. Dan kau jangan pernah menemui ku lagi setelah ini. Anggap saja hubungan kita sekarang tak lebih dari teman" ucap Boruto.

"Tapi kenapa secara tiba-tiba? Baru aja seminggu yang lalu kamu bilang kepadaku yang kamu mencintai aku sewaktu di pesawat. Tapi kenapa sekarang malah..?"ucapan Sarada terhenti kerna dia tidak mampu untuk meneruskan ucapannya.

"Kerna aku udah tidak punya rasa cinta kepadamu"ucap Boruto dingin.

Sarada menundukkan wajahnya ke bawah dengan air mata yang mengalir laju di pipinya.

"Apa hanya itu jawabanmu? Aku bisa saja buat kamu kembali jatuh cinta kepadaku,Boruto-kun.. Jadi aku mohon kamu lupakan niatmu dan kita menjalani hubungan seperti biasa"pinta Sarada lirih.

"Maafkan aku. Tapi anggap saja kita gak punya apa-apa hubungan setelah ini. Dan kau temukanlah cinta sejatimu kerna aku tidak layak untukmu"ucap Boruto.

Sarada mengusap wajahnya kasar dan terkekeh halus. Boruto mengernyitkan alisnya bingung dengan tingkah Sarada yang aneh.

"Temukan cinta sejatimu kerna aku tidak layak untukmu?"bisik Sarada tapi tegas.

Sarada menggertakkan giginya kesal.

"JANGAN BERCANDA!! Memangnya aku peduli pada yang lain?! Aku mahunya kamu,Uzumaki Boruto!! Bukan yang lain!!"bentak Sarada kesal.

Boruto menatap ke arah Sarada.

"Tapi aku ini seorang pembunuh, Sarada! Dan seorang pembunuh tidak layak untuk hidup bahagia!"tegas Boruto.

"Siapa yang mengatakan itu kepadamu?! Lagipula aku tidak kisah kalau aku dipandang serong oleh semua orang kerna mencintai seorang pembunuh! Biarkan saja mereka, asalkan aku bahagia bersama orang yang aku cintai!"tegas Sarada.

Boruto mengeluh kesal.

"Kau itu benar-benar gila,Sarada. Tapi tetap saja kita akan berpisah setelah ini dan menjalani kehidupan masing-masing"ucap Boruto.

Boruto membalikkan tubuhnya dan berjalan mendekati pintu ruangan tersebut.

"Matte! Kamu benar-benar mahu pergi?"tanya Sarada apabila menyedari  Boruto ingin pergi.

"Hn. Urusan ku di sini udah selesai. Toh,aku juga perlu pergi kerna ada urusan lain. Jadi aku pergi dulu"ucap Boruto datar.

Baru saja Boruto ingin memegang gagang pintu, tiba-tiba ada sesuatu yang terlempar ke belakang kepalanya.

Bukk!

Boruto hanya diam dan menatap datar benda yang dilempar. Walau dia tahu itu hanyalah bantal. Tapi.. entah kenapa dia merasakan satu perasaan yang aneh.. Nafas Sarada bahkan terburu-buru setelah melempar bantal tersebut hingga tepat mengenai kepala Boruto.

I Want To Love You,Mr.Criminal(BoruSara)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang