(⁠ ⁠:⁠ ⁠˘⁠ ⁠∧⁠ ⁠˘⁠ ⁠:⁠ ⁠) Dua

315 43 1
                                    

✧༺••༻✧

"Males banget gue!"

Junkyu yang baru saja merebahkan dirinya di kasur disuruh turun oleh teman-temannya utnuk pergi ke kamar Hyunsuk, salah satu temannya yang banyak bicara, dan sangat cerewet.

"Kalian semua disini, sekarang gue mau tanya! Siapa diantara kalian yang berani ngerusak peralatan PlayStation gue?!" Hyunsuk menaikkan nada tingginya, ia saat ini tengah menahan amarah, bagaimana tidak, permainan video game nya baru saja ia beli sekarang rusak, entah siapa yang melakukannya, yang pasti bukan dia, karena hari ini ia tidak ada di kamar apartemennya.

"Nggak sengaja!"

Mereka semua memandang Jeongwoo, salah satu teman mereka yang Junkyu anggap sangat menyebalkan, membuat onar dan lain-lain.

"Maksud lo?!!" Nada bicara Hyunsuk semakin meninggi.

"Ya gue nggak sengaja, kesenggol, jatuh, yaudah." Tanpa beban sekali Jeongwoo mengatakan hal tersebut, Hyunshk tiba-tiba maju kehadapan Jeongwoo dan hendak memukulnya.

"Ssstt udah, lo kan kaya, bisa beli lagi!" Jihoon, anak itu terlihat menahan Hyunsuk agar tidak melanjutkan niatnya untuk memukul Jeongwoo.

"Lo pikir itu uang mainan? Uang itu gue nabung selama 5 bulan buat beli asal lo tau!" Hyunsuk menunjuk-nunjuk kearah Jihoon.

"Halah, palingan juga uang dikasih bokap nyokap nya, lo kerja apa emang? Nggak ada kan? Pakek segala nabung-nabung, kan tinggal minta uang lagi, beres masalah lo!" Cerocos Junkyu tiba-tiba.

"Kali ini gue setuju sama Kak Junkyu, anak manja kayak lo kan semua di turuti sama orang tua lo, tinggal minta uang lagi aja sono!" Jeongwoo ikut berbicara.

Hyunsuk nampak semakin marah dengan perkataan keduanya.

"Keluar lo semua dari kamar gue!" Hyunsuk mengusir semua teman-temannya dari kamarnya.

"Nggak guna banget sialan! Gue mau tidur tiba-tiba di chat, suruh ke kamarnya, gue kira hal penting, nyatanya cuman masalah PlayStation!" Junkyu menggerutu sembari memandangi pintu kamar Hyunsuk.

"Anak nggak waras emang, ayo lah kita pergi, gue tadi mau makan nggak jadi!" Sahut seseorang di belakang Junkyu, dia Jaehyuk, kamarnya ada di lantai 4, sendiri.

Akhirnya mereka semua kembali ke kamar mereka, kecuali Jihoon yang menahan tangan Junkyu yang hendak pergi menuju lift.

"Apalagi?"

"Heh! Tanggung jawab lo mana bangsat! Tangan Doyoung masih sakit dan lo nggak ada rasa empati sedikitpun sama dia!" Jihoon berteriak di depan wajah Junkyu.

"Masalah itu lagi! Bisa nggak sih hal itu di sudahi aja? Gue capek, Hoon! Doyoung nggak ada masalah sama gue, kenapa lo yang heboh banget kayak gini hah?!" Junkyu muak, ia kemudian berjalan dengan langkahnya yang panjang ke lift dan pergi ke lantai 5 dimana kamar apartemennya berada.

Ia sekarang benar-benar kesal, hari-hari yang berat telah ia lalui, sekarang ia ingin beristirahat di malam yang panjang ini, ia ingin mengistirahatkan seluruh tubuhnya, merehatkan otaknya yang sudah berpikir seharian.

Sekarang waktunya untuk Junkyu tidur, tidur malam yang damai dan tenang, tanpa ada gangguan.

Memangnya gangguan seperti apa yang Junkyu alami?

»»——⍟——««

Apartment ~ [Treasure]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang