28. Dasar Jurang Yang Dalam

369 36 8
                                    

DIAMNYA Denis, bukan berarti ia bodoh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

DIAMNYA Denis, bukan berarti ia bodoh. Hampir setiap hari karyawan penghuni gedung Ryder Group kerap kali membicarakannya diam-diam. Terkadang berita soal kedekatan Ivan dan Nirmala pun sampai ke telinganya. Tapi Denis mampu mengabaikannya karena baginya itu hanyalah kisah masa lalu yang jika ia ributkan tidak akan bisa menemukan jalan keluar.

Sebagai mantan asisten pribadi Ivan, dirinya sering di cap sebagai seorang penjilat. Memanfaatkan kedekatannya dengan keluarga Ryder dan mencuri tempat yang sudah seharusnya menjadi milik Mala. Kepiawaiannya dalam bekerja sering di anggap sebelah mata. Segala tindak tanduknyapun tidak jarang mendapatkan stigma negatif karena ada pengaruh besar sosok Ivan di belakangnya.

Namun Denis memilih tidak ambil pusing. Ia mulai terbiasa untuk menulikan telinganya demi kelangsungan hubungannya dengan Ivan dan demi membalas kebaikan hati Om Abraham selama ini kepadanya. Ivan juga berkali-kali menekankan kepada Denis, untuk membiasakan diri menjadi pusat perhatian banyak orang atas konsekuensi hubungan yang ia jalani selama tiga tahun belakangan ini.

Memang tidak mudah, keraguan sering kali datang menghampirinya. Namun Denis tetap teguh berdiri mendampingi Si Pangeran Ryder. Sebab, baginya tidak ada bentuk perwujudan rasa cinta yang lebih baik selain toleransi. Semakin banyak dirinya menolerir perlakuan Ivan, ia yakin kekasihnya akan paham bahwa dirinya memiliki rasa cinta yang begitu besar.

Saat ini, banyak sekali pertanyaan yang berlalu-lalang di kepala Denis. Tentang notifikasi pemesanan hotel, tentang Ivan yang tiba-tiba sudah berada di rumah, juga hal-hal tentang Mala yang kini menjadi menarik baginya. Semuanya sudah terasa tak masuk di akal. Rasanya ada hal besar yang sedang Ivan tutupi darinya selama ini.

Tidak seperti biasanya, Denis memasuki rumah megah itu dengan gelagat bagaikan penyusup. Di setiap langkah kakinya, jantung Denis dibuat berdegup berkali-kali lipat daripada biasanya. Satu per satu anak tangga yang ia pijak membuat gadis itu perlahan kehilangan rasa toleransi yang selama ini ia pegang teguh. Matanya memendar ke seluruh sudut rumah yang selalu terlihat gelap meskipun hari belum sepenuhnya berakhir.

Sambil mempertajam pendengarannya, Denis menghentikan langkah kakinya sesaat. Keningnya berkerut heran kala suara perempuan mampir ke telinganya samar-samar. Denis yang penasaran melongok ke lantai dasar, tapi tidak ada seorangpun di sana. Ia begitu yakin, karena di waktu sore seperti ini beberapa ART pasti sedang menyibukan diri di dapur yang terletak terpisah dari rumah utama.

Hening lagi... itulah yang ia rasakan selama beberapa detik mematung di tengah tangga. Namun tidak lama kemudian, suara perempuan itu terdengar kembali. Kali ini berbeda, suaranya lebih dekat dan bersahutan dengan suara yang Denis yakini adalah suara kekasihnya sendiri. Suara Ivan Kaliandra Ryder.

Ketika ia menginjakkan kakinya di lantai dua, barulah Denis paham kenapa suara-suara mencurigakan itu bisa bergema hingga lantai bawah. Pintu kamar Ivan tidak tertutup dengan sempurna. Begitu melihatnya seharusnya Denis bisa langsung membuka pintu itu lebar-lebar. Tapi tiba-tiba tubuhnya terasa berat, semakin terasa berat seiring suara kekehan perempuan itu yang semakin intens.

Sweet Escape [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang