✧༺••༻✧
Malam yang panjang telah Junkyu lalui, tidurnya agak sedikit terganggu tadi malam, entah karena apa namun ia sering sekali terjaga waktu malam, kedua matanya terbuka, diam di pinggiran kasur sembari melamunkan sesuatu, lalu kembali tidur meski tak se nyenyak awal tadi.
Junkyu bangun pukul enam pagi tepat karena alarm yang ia pasang di ponselnya, ia pergi ke kamar mandi, membersihkan diri dan menjernihkan pikirannya, pagi ini air terasa dingin, ia tidak punya kran air yang bisa mengeluarkan air hangat untuknya mandi, jadi ia terpaksa untuk mandi menggunakan air dingin ini.
Setelahnya ia pergi bersiap, bersiap untuk menjalani hari-harinya, entah apa yang akan terjadi hari ini, entah lebih baik atau bahkan lebih buruk dari hari kemarin.
Junkyu menaiki lift dan pergi ke lantai dasar, perasaanya di dalam lift sedikit lebih tenang, semoga saja tidak ada hal yang mungkin akan merepotkan Junkyu hari ini.
Saat lift terbuka, terpampanglah ruang tengah yang luas dan masih sepi, para penghuni apartemen masih banyak yang belum memulai aktivitasnya, namun seseorang di sofa bagian ujung mengalihkan perhatian, juga seseorang yang berjalan mendekatinya dari arah kamar di sampingnya.
"Junghwan? Yoshi?"
Dengan rasa penasaran, ia mendekat kearah keduanya.
"Ngapain pagi-pagi disini?" Tanya Junkyu sembari ikut duduk di sofa sebelah Junghwan.
"Heh! Kok ngelamun!" Junkyu menyadari Junghwan yang terlihat melamun, pandangannya kosong.
"Gue udah ngawasin dia dari 20 menit yang lalu, dan dia masih melamun." Yoshi disebelahnya berucap.
"Hwan! Ngapain sih?" Junkyu menyenggol bahunya.
"Sedang melamunkan masa dimana Kak Junkyu pernah menjadi seseorang yang ceria, bahagia, penuh tawa dan membawa rasa kasih sayang untuk semua."
Kata-kata Junghwan membuat Junkyu terdiam, itu benar, apa yang dikatakan Junghwan benar, namun itu telah berlalu, kejadian itu tidak dapat terulang kembali.
Masa dimana seorang Kim Junkyu pernah merasakan apa itu bahagia dan menjadi pembawa kegembiraan.
Dimana hari-hari itu menjadi hari-hari yang indah seperti biasanya. Kim Junkyu, seorang pemuda manis yang tengah bercanda ria dengan Yoshi di taman apartemen.
"Yoshi! Buku novel yang kemarin lo pinjem mana? Kagak di balik-balikin!" Junkyu mengomeli Yoshi karena buku novel yang baru saja ia beli kemarin malam belum juga dikembalikan oleh Yoshi. Padahal Junkyu belum sama sekali membacanya.
"Em ehehe di kamar, lupa gue balikin," Yoshi menyengir tak berdosa.
"Ayo ambilin! Gue belum baca sedikit pun!" Junkyu meminta agar Yoshi mengambilkan buku novelnya dan mengembalikan buku novel itu kepadanya.
Keduanya pun pergi ke kamar Yoshi, mengambil buku novel itu dan membawanya ke kamar Junkyu.
Semuanya tenang-tenang saja, sampai sesuatu mengalihkan atensi mereka berdua.
"Mashiho kenapa lagi?" Tanya Junkyu yang mendengar suara Mashiho di kamarnya.
"Ntahlah, ayo kita lihat, kamarnya nggak jauh kan dari kamar lo?" Junkyu mengangguk kemudian keduanya berlari ke kamar Mashiho yang jaraknya hanya melewati 5 kamar dari kamar Junkyu.
Terlihat dari luar sudah ada beberapa teman-teman mereka yang juga sepertinya kebingungan atas apa yang terjadi.
"Mashi kenapa?" Tanya Junkyu kepada Yedam yang celingak-celinguk di depan kamar Mashiho.
"Kayaknya Kak Mashi kumat lagi OCD nya." Junkyu mengintip dari sela-sela teman-temannya.
OCD, Obsessive Compulsive Disorder adalah bentuk masalah kesehatan mental yang membuat pengidapnya mempunyai pemikiran dan dorongan yang tidak bisa dikontrol yang sifatnya berulang (obsesi) serta munculnya perilaku (paksaan) kompulsif. Contoh perilaku kompulsif misalnya mencuci tangan hingga berulang kali setelah melakukan kontak langsung terhadap sesuatu yang menurutnya tidak bersih.
Mashiho sering berbuat seperti itu, mencuci tangan berulang kali, menyapu kamar apartemennya berulang-ulang, bahkan jika ada satu benda saja yang tidak tertata dengan rapi, maka itu bisa memicu kekesalan dan kemarahannya, dia bisa saja menyalahkan orang lain, bahkan diri sendiri.
Contohnya sekarang ini, dia sedang mengamuk gara-gara peralatan makannya berantakan, sepertinya dijatuhkan oleh angin, atau tidak tikus yang ada di dapur, biasanya tikus itu keluar beberapa kali, meskipun Mashiho selalu menjaga kemungkinan, namun bukan hal tak mungkin bahwasanya ada tikus yang masuk kedalam kamar apartemennya.
"Udah gue bersihin beberapa kali, udah gue tata rapi! Kenapa masih aja ada tikus! Datang dari mana sih lo!!" Mashiho memarahi tikus yang sudah hilang masuk kembali ke lubang yang ada di dapur Mashiho, berulang kali mashiho menutupnya dengan kayu, namun tikus itu tetap masuk entah dari mana.
Hal itu membuatnya kesalnya berkali-kali lipat, teman-temannya hanya berani memandangi Mashiho saja, mereka takut Mashiho akan memarahi mereka tanpa alasan.
"Anak penyakitan kayak gitu, kenapa kita temenan sama dia ya?" Tiba-tiba pemuda dibelakang Junkyu menyahut, Haruto.
"Nggak tau, dulu yang ngajak temenan sama dia siapa?" Tanya Jaehyuk.
Haruto hanya mengedikkan bahunya, dia menjadi masa bodoh dengan Mashiho, meski ia tau, ia adalah temannya Mashiho dari 4 tahun lalu.
Meski dulunya Haruto sangat-sangat dekat dengan Mashiho, namun sekarang tidak.
Tidak sebegitu peduli lagi dengan Mashiho.
Semenjak Mashiho hampir melukai dan hampir membunuh Haruto.
»»——⍟——««
Aku butuh suport kalian guys, dengan cara vote dan komen ya guys!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Apartment ~ [Treasure]✓
Novela Juvenil°•TREASURE AREA•° Tentang Kim Junkyu dan sesuatu di dalam dirinya yang tersembunyi. "Semua cerita ini author mikir sendiri, D̾o̾n̾'t c̾o̾p̾y̾ m̾y̾ s̾t̾o̾r̾i̾e̾s!!!" SHORT STORY Start : 12 Oktober 2022 End : 5 November 2022 (saat di draf)