Part 18

25.2K 534 20
                                    

didedikasikan untuk alenisa27, nerror terus tiap hari.

WILLY POV

Bodoh, aku orang bodoh sedunia. Kenapa aku selalu bertindak sebelum berfikir matang-matang. Kenapa tangan sialan ini dengan lancang menampar wanitaku ? ah bodoh ini namanya sudah KDRT. Kalaupun dia melaporkan aku ke pihak yang berwajib atas tuduhan tersebut , dengan senang hati aku akan mempertanggung jawabkan kesalahan terbesar dalam hidupku asal wanitaku kembali. Aku tau ini semua salahku, aku yang salah harusnya sejak awal aku menceritakan semuanya pada Naira agar tak terjadi kesalah pahaman. Padahal rencananya hari ini aku akan menceritakan semuanya, namun sudah terlambat. Rencana tinggallah rencana. Memang saat itu harga diriku merasa terinjak saat Naira mengataiku penjilat, tapi tak seharusnya aku menamparnya dan memperkeruh suasana.

Aku memegang kepalaku yang hampir pecah ini. Berkali – kali tanganku meninju tembok sebagai pelampiasan. Dan hatiku menjadi hancur sehancurnya saat kulihat meja makan penuh makanan kesukaanku , kue tart berangka 22 tahun serta bingkisan kado. Perlahan aku menarik pita pembungkus kado itu, kubuka kotak kado perlahan-lahan. Mataku mengamati sepatu sport running di dalam kado, tanganku terulur mengambil sepatu couple itu. Kubaca secarik kertas di bawah sepatu itu.

Hbd my beloved cousin , my brondong husband.
Semoga di usia yang baru ini , akan ada hal baru yang lebih baik lagi (kecuali cinta yang baru ya  . . awas !!)

Aku tak berharap banyak dari kamu , hanya saja kamu cukup mencintaiku dan anak kita kelak.
Semoga di usia 22 tahun ini , tuhan sudah mempercayaimu menjadi seorang ayah.

Your wifey

Naira Avellia Kusuma

Hanya dengan secarik surat itu mampu membuat air mataku jatuh tak terurai. Bagaimanapun caranya aku harus mendapatkanmu kembali Naira apapun itu. Meski badai atau tembok raksasa cina sekalipun yang menghalangi , ku takkan gentar untuk mendapatkanmu kembali. Aku mendial nomor teman lamaku, dia pintar melacak. Aku butuh bantuannya untuk mmengetahui letak ponsel Naira. Dengan sigap  dia cepat sekali hanya butuh 30 menit sudah mendapatkan keberadaan ponsel wanitaku.

“gimana Res? “ tanyaku di telepon.

“ini bro setelah gue lacak , ponselnya aktif dan berada di area Mall xx” jawab resky di seberang sana. Seusai mengucapkan terimakasih aku langgsung menuju kawasan mall itu. I found you , my wifey.

NAIRA POV

Nangis , hanya itu yang bisa kulakukan. Aku tahu, aku bukan bayi besar yang bisanya Cuma nangis saja namun tak ada yang bisa mengekspresikan kesedihanku kecuali dengan menangis. Akupun sudah berubah menjadi gembel metropolitan, karena semenjak tadi hanya lontang-lantung tidak jelas mengitari jalan layaknya cabe-cabe an juga. Hanya saja aku menangis bukan menggoda lelaki , hanya itu perbedaanku dari cabe-cabean. Berbagai pertanyaan berputar di otakku, apa alasan willy tidak memberitahuku ? apa dia tak lagi menganggapku istrinya ?. Harusnya aku mendengar penjelasannya , namun dengan tamparannya mampu membuatku disini sekarang. Dulu semasa SMP dan usiaku sekitar 14 tahun, aku pernah menjadi juara lomba lari marathon. Dan bakat itu masih ada hingga sekarang, bahkan aku langsung mendapat 2 penghargaan sekaligus yaitu juara lomba lari masalah dan lomba lari dari kenyataan tentunya. Seharusnya aku masih disana sekarang menssuport willy yang sedang terpuruk , bukankah dia membutuhkanku sekarang ? ah apalah yang aku fikirkan bahakan willy tak sudi membagi masalah ini denganku apa ini di sebut membutuhkan ? dan kembali lagi penyebab semua ini salah satunya ialah terbakar rasa cemburu.

Cemburu yang membara menyelimuti diriku. Dan kelakuan keiza yang memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan orang lain menambah rasa cemburuku. Kurasa keiza semasa kecilnya sempat menjadi juara mewarnai sehingga dewasa kini dia benar – benar menjadi master mewarnai rumah tangga orang. Ingatkan aku nanti untuk memiting lehernya.Ah itu  bisa kulakukan nanti, karena saat ini yang kubutuhkan adalah tempat tinggal. Aku tidak mungkin kembali ke apartemenku, itu namanya bukan kabur tapi hijrah. Aku tidak sedang syuting sinetron yang kabur dari rumah dan tinggal di masjid maupun kolong jembatan. Setidaknya aku masih punya kawan yang akan menampungku. Felly ? jelas tidak nama itu kucoret pertama kali. Pastinya willy akan segera tahu. Lisa ? bisa saja, tapi bagaimana kalau willy mencariku kesana ? ah dasar Naira kepedean mungkin aja dengan kepergianku willy malah merasa bebas. Lagian aku tidak membawa pasport , hanya membawa ponsel ingat ponsel.

My beloved cousinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang