BAB 18

452 39 1
                                    

Besok adalah ulang tahun Wang Yibo. Xiao Zhan sengaja izin mama dan papanya untuk menginap di rumah Wang Yibo. Sore hari, sehari sebelum ulang tahun Wang Yibo. Sambil menunggu Wang Yibo pulang, Xiao Zhan sudah membuatkan kue tart coklat untuknya, dan akan menjadi surprise tengah malam nanti.

Xiao Zhan sengaja pura-pura tidur saat Wang Yibo pulang. Padahal baru pukul 8 malam. Wang Yibo yang terlihat lelah, akhirnya ia ikut tidur setelah membersihkan diri. Namun Xiao Zhan bangun pukul 11.30 malam. Ia membukakan pintu untuk Xiao Zhoucheng dan Liu Haikuan yang datang untuk merayakan ulang tahun Wang Yibo. Tepat pukul 12, Xiao Zhan membawa kue tart yang sudah berhias lilin angka 20. Mereka bertiga, beberapa maid dan penjaga sejak dari awal membuka kamar Wang Yibo sudah menyanyikan lagu happy birthday. Wang Yibo terbangun. Ia berusaha mengumpulkan nyawanya yang masih entah dimana. Tapi ia tersenyum senang melihat Xiao Zhan lah yang membawakan kue tart untuknya.

"Sayang... Happy birthday... Selamat ulang tahun. Kado spesial kue tart buatanku" ujar Xiao Zhan lalu menyodorkan kue nya untuk di tiup
"Buatlah permintaan" kata Liu Haikuan
Wang Yibo menelangkupkan tangannya lalu meniup kue tart tersebut "Terima kasih semua" kata Wang Yibo
"Selamat ulang tahun Yibo, kau sudah 20 tahun, jagalah adikku baik-baik" ujar Zhoucheng
"Happy birthday Bobo. Ingat jangan terburu-buru untuk menikah. Nikmati hubungan kalian sebelum mempunyai anak" ujar Liu Haikuan
"Iya ge... Terima kasih sayang... Terima kasih semua" ujar Wang Yibo
"Selamat Ulang tahun tuan Wang Yibo" ujar maid dan penjaga yang serempak
"Maaf kami tidak bisa memberikan apapun" ujar Salah seorang maid
"Kalian Setia padaku sudah termasuk kado buatku" ujar nya
"Kita pasti setia ke keluarga Wang. Kita semua utang budi dengan keluarga Wang" ujar salah seorang penjaga
"Jika begitu kami undur diri tuan. Mau jaga lagi" ujar penjaga lainnya
"Emn. Terima kasih"
"Kado dari ku dan A-Cheng" ujar Liu Haikuan memberikan sebuah kotak besar ke Wang Yibo
"Kado dariku" ujar Zhan memberikan kotak kecil pipih panjang kecil
"Terima kasih semua"
"Ah... Papa telpon" ujar Liu Haikuan lalu me-loudspeaker ponselnya
'Halo kuan, sudah dengan yibo?' tanya mama
"Sudah ma. Ini aku speaker"
'Yibo selamat ulang tahun sayang. Maaf kami tidak berada di sana, saat kau ulang tahun' ujar mama
"Tidak apa ma"
'Kami memberikan hadiah untukmu. Semoga kau menyukainya' ujar papa
'Kami titipkan ke A- Kuan' imbuh mama
"Terima kasih ma... Pa"
'Sudah malam. Tidurlah. Sampaikan salam mama ke Zhanzhan dan A-Cheng'
"Kami disini ma" ujar Zhoucheng
'Baik-baik ya kalian disana. Tidur lah. Sudah malam'
"Iya ma" ujar mereka serempak
"Bobo. Ini hadiah dari mama dan papa. Bukalah besok pagi"
"Emn. Terima kasih"
"Kamar untuk kalian sudah aku siapkan" ujar Xiao Zhan
"xie xie"

Keesokannya Wang Yibo bangun terlebih dahulu. Ia menatap Xiao Zhan yang masih tidur. Wajah imutnya membuat Wang Yibo terus memandangi Xiao Zhan. Tak lama. Xiao Zhan membuka mata. Ia tersenyum melihat Wang Yibo di depan matanya. Wajah Wang Yibo yang terkena pantulan sinar matahari. Seakan-akan Xiao Zhan melihat seorang dewa.

"Kenapa memandangku seperti itu bo?"
"Aku bersyukur memilikimu"
"Hem... Benarkah? Aku yang bersyukur mendapatkanmu... Ah... Ayo kita buka kadomu" ajak Xiao Zhan

Tok
Tok
Tok

"Ya?“ ujar Wang Yibo
"Tuan, datang banyak kiriman kado. Ini saya bawakan kemari" ujar seorang maid

Ceklek
Wang Yibo membuka pintu kamarnya, dan membawa masuk 2 tas besar yang isinya kado semua.

"Wao... Banyak sekali. Dari fans mu bo?"
"Dari karyawan juga" ujar Liu Haikuan
"Ge?"
"Kami pulang dulu Zhan. Yibo" ujar Zhoucheng
"Kalian boleh tidak bekerja hari ini"
"Xie xie ge" ujar Xiao Zhan
"Zhan, kado papa untuk Yibo ada diluar. Nanti setelah di buka, tunjukan saja dari sini, ia terlihat" bisik Zhoucheng di telinga Xiao Zhan yang mendapat anggukan dan senyuman dari Xiao Zhan

Xiao Zhan duduk di sofa dan membantu Wang Yibo membuka hadiah. Mereka membuka satu persatu. Di mulai dari kado papa dan mama Yibo. Sebuah kunci motor. Xiao Zhan meraih tangan Wang Yibo dan mengajak Wang Yibo ke balkon. Ia menunjuk sebuah kendaraan beroda dua berwarna merah.

Zhan, Kau KeajaibanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang