Hai... Kembali lagi dengan meremake cerita luar biasa karya reallyjohn Terima kasih karena selalu membuat cerita yang sangat amazing sekali
Kalian bisa baca versi aslinya dengan pair Yungi Ateez di ichinisan1-3 ya 😊 dengan judul Sword Into Ploughshares
As it was said before
War is war
Every side is a loser
Maybe there's a lesser loser
But we all lose in war
Because the only one that winning from all of it
It is war
Pyongyang, Desember 1950
Jeno selalu berpikir bahwa ia termasuk pemuda militan, baik dalam seni yang ia buat dan dalam bidang akademisnya. Tidak malu-malu. Tidak diam-diam seperti kucing. Malam ini ia tertidur sesaat di balik dedaunan. Dingin malam tidak lagi menusuk kulit sebagaimana malam pertama ia sampai di semenanjung lain Korea ini. Pyongyang, Jeno yang lahir di Incheon dan besar di Seoul ketika ayahnya yang dokter mendapat posisi sebagai dokter penyakit dalam di sana, selalu bermimpi untuk mengelilingi seluruh Korea suatu hari nanti. Ibunya selalu bercerita tentang sanak saudaranya yang tinggal di Pyongyang, ia bilang banyak sepupu dari pihak ibunya tinggal di sana. Jeno dijanjikan suatu hari nanti mereka akan berkunjung ke sana.
Janji sewaktu ia masih kanak-kanak sekali.
Tapi lalu kehidupan terjadi.
Mereka pindah ke Seoul.
Ayahnya semakin sibuk dan tidak sempat mengajak liburan terlalu jauh.
Kakaknya mendapat beasiswa ke Amerika, setahun sebelum perang di Asia-Pasifik dan Jerman-Eropa pecah.
Kakak Jeno membantu di Inggris sebagai asisten dokter atau semacamnya pada perang dunia kedua. Jeno membayangkan ia satu-satunya dokter Korea di sana.
Perang dunia kedua mungkin menghajar semenanjung Korea juga sedikit banyak, tapi Jeno ingat ayah dan ibunya berbagi kekhawatiran yang sama tentang kakaknya.
Mereka tinggal di lingkungan yang cukup aman, dan posisi ayahnya sebagai dokter senior di Seoul membuat keluarga Jeno tidak begitu kalang kabut, selama peperangan. Mereka memiliki bungker bawah tanah.
It is still traumatic, of course. Setiap kali pesawat tempur Amerika atau Jepang melintas di atas mereka. Tapi mereka tidak pernah terlibat langsung dengan horror tersebut. Dan bahwa status negaramu adalah tanah jajahan, tetap saja. Seoul terutama di daerah utama kota bukan tempat paling mengerikan yang bisa kau tinggali pada zaman perang dunia kedua. Jepang lebih terfokus pada penguasaan Asia Pasifik, Jerman sekutunya tidak begitu tertarik dengan semenanjung kecil. Pelanduk di antara para tank perkasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reminiscence (NOMIN)
Fanfiction[R E M A K E] Pada perang ia menemukan cinta, pada kedamaian mereka menemukan keputusasaan. ⚠️ Triger Warning! : Some graphic depictions, murder, blood, violence, scars, vomit, sex