Yang ngira Reno bakal Sad boy kayaknya kalian salah besar deh, wkwk
Liat aja deh nanti gimana. yang suka ya suka yang benci ya benci, wkwkSetelah sampai di perkarangan rumah Ryu, Reno memarkirkan mobilnya di depan halaman rumah Ryu, setelah itu mereka berdua turun dari mobil.
"Mau singgah dulu gak Ren?" Tawar Ryu basa-basi.
"Boleh" jawab Reno dan Ryu mengangguk, lalu masuk ke rumahnya yang di susul Reno.
"Duduk dulu Ren, biar gue buatin minum" ujar Ryu mempersilahkan.
Reno pun duduk di sofa ruang tamu kost Ryu yang sekarang sudah menjadi rumah Ryu, karena Eksel sudah membeli rumah ini untuk Ryu.
"Di minum Ren, di rumah gue cuma ada lemonade" jawab Ryu sambil meletakkan cangkir yang berisi lemonade dingin di hadapan Reno.
"Gak papa, maksih ya" jawab Reno, dan Ryu hanya mengangguk.
Suasana hening sejenak, Ryu fokus sebentar dengan ponselnya karena Eksel mengirimkannya pesan yang bertanya sudah sampai rumah atau belum, sedangkan Reno diam-diam memperhatikan Ryu.
"Oh ya, ngomong-ngomong abis lulus SMA, lo mau lanjut kemana?" Tanya Ryu saat sudah membalas pesan dari kekasihnya.
"Gue mau kuliah di Australia, ikut mami gue" jawab Reno yang membuat Ryu mengangguk.
"Oh bagus deh" jawab Ryu.
"Kalo lo?" Tanya Reno yang membuat Ryu diam sejenak.
"Mau langsung nikah sama Eksel?" Tanya Reno yang membuat Ryu menggeleng.
"Gue belum tau mau kemana" jawab Ryu sambil tertawa kecil.
"Oh ya, ngomong-ngomong kaki lo tadi kenapa?" Tanya Reno.
"Oh, tadi pagi gak sengaja ke pentok meja" jawab Ryu.
"Astaga, kok bisa? Terus siapa yang urut?" Tanya Reno.
"Untungnya ada Eksel" jawab Ryu yang membuat Reno mengangguk kecil.
"Tadi malam Eksel tidur di sini?" Tanya Reno pelan.
"Iya, tadi malam dia mabuk, gue khawatir kalo dia pulang sendirian" Jawab Ryu sambil tersenyum kecil.
"Oh gitu" jawab Reno, lalu ia mendadak terdiam, dan ia berpikir jika suara yang ia dengar tadi pagi bukanlah suara pemersatu bangsa Eksel dan Ryu.
"Beruntung banget Eksel punya pacar cantik, baik dan perhatian kaya lo" gumam Reno yang membuat Ryu tertawa.
"Haha, lo bisa aja" jawab Ryu malu.
"Tapi gak seenak yang kayak orang-orang lain pikirkan Ren" gumam Ryu.
"Kenapa? Eksel sering kasar sama lo?" Tanya Reno sambil menaikkan satu alisnya.
"Ya gitulah, dia posesif banget sama gue" jawab Ryu sambil menunduk.
"Cerita aja sana gue, gue bisa jaga rahasia" gumam Reno.
"Eksel sering ngelakuin kekerasan fisik gak sama lo?" Tanya Reno dan Ryu menggeleng.
"Dia suka ngelakuin kekerasan seksual sama gue" gumam Ryu yang membuat Reno terkejut dan tangannya tiba-tiba terkepal erat.
"Berapa kali lo digituin sama dia?" Tanya Reno yang sebenarnya sudah emosi.
"Sering, dia bakal marah kalo gue gak nurutin dan puaskan nafsu dia" jawab Ryu seperti ingin menangis.
"Nangis aja, gue ngerti kok perasaan lo" ujar Reno sambil mengusap bahu Ryu.
"Jangan cerita ke siapapun soal ini" gumam Ryu, dan Reno mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
No One
Novela Juvenil"Percaya sama gue, gak ada siapapun di sini selain kita berdua."