BAB1

171 11 0
                                    

Author POV

"Ngapain lo disini njel? jauh jauh deh" ucap anya sambil menaik-turunkan kedua tangannya

Anya selaku anak terpopuler dan tercerdas disekolah swasta itu memang selalu melakukan sesuka hatinya, 'nenek lampir' itulah julukan dari para hatters anya yang bernama lengkap Fania Zahra Waterkamp

Dan Angelawati Dewi, musuh bebuyutan anya yang berada dikalangan menengah ke bawah dan mendapat beasiswa. Musuh dalam memperebutkan juara dan.... cowok idaman mungkin?

"Jangan kasar sama anak orang, kasian lo nyusahin idup ortu lo tau" kata Alex sinis yang langsung membuat anya akan meledak di detik itu juga

"Diem deh lo"

"Lo nyuruh gue diem karena 'ortu' lo atau gadapet balesan cinta dari gue heh?" lanjut alex yang dilanjuti pelototan mata dari anya yang seakan berkata 'ada anak itu di sini, jangan bawa bawa masalah rumah gue plis'

--

Anya POV

Kring kring..
Kring kring..

Huh, akhirnya bel itu kedengeran juga, kirain gabakal muncul tuh bel huft

"Nya? Ilangin depresi kekantin yuk nya.. Gerah nih sama pelajaran biologi Pak Gatot" keluh Fea, yang langsung gue setujui gapake babibubebo lagi dan menarik tangannya kekantin

Fea, iya dia temen gue eh ralat sahabat gue yang paling gue sayang se sayang sayangnya lah pokoknya.. Hm, Safea Ananda Prasasti thats her full name

"Mau apa lo? Gue traktir nih mumpung baik" tanya fea hingga membuat dahinya yang putih kinclong berkerut

"Samain aja sama pesanan lo, gue cari tempat deh ya" jawab gue datar yang kemudian mulai duduk dan memainkan hp.. Biasalah, anak famous mesti balesin pujian dari fans dan bersikap sok baik sama hatters lewat sosial media

Eh? Itu alex? Masa sih?
Sama cewe omg
Ini kenapa dada gue panas banget pas liatin Rachel megang megang tangannya sih
Hah? Rachel?
Anak alay jablay itu? Argh

"Kenapa sih lo?" tanya fea yang kemudian duduk sambil membawa nomor meja

"Kenapa lo? Hoyy!" sentak fea sambil menggoyang goyangkan tangan gue tapi ga gue gubris.. Karena tak ada reaksi, fea menatap arah tatapan gue dan melihat 'itu' dengan kekagetan yang muncul dari mata coklatnya

--

Axel POV

Duh, ngapain lagi si rachel nenek nenek itu ke kelas gue, duh mati nihhh

"Axel!! Xel!? Axel sayangggg?!" teriakannya cetar membahana sampe sampe gue nutup telinga

"Apa sih? Sayang sayang dari hongkong"

"Lo tuh orang indo, xel"

Cup

What? Apa? Dia nyium pipi kanan gue?
Shit! Pipi gue udah ga suci tau, argh

"Apaan lo? Mau lo apa heh?" tanya gue sambil mengelap pipi kanan gue yang mungkin warnanya sekarang berwarna merah mencolok sewarna dengan warna menor lipstick nenek itu

"Temenin gue ke kantin dong xel"

"Panggil eras sama dandi juga"

"Berdua aja plis" ih, make pegang pegang tangan sgala lagi, huft

"Yau-"

Eh buset nih nenek, orang gue belom kelar ngomong main tarik tarik gitu

Lagi
APA???
Iya lagi
Dia menyandarkan kepalanya ke lengan gue, bukan pertama kalinya sih
Tapikan.... Disana ada anya
Manas manasin aja deh

"Disana yuk xel" nenek lampir itu lagi lagi meluk gue sambil narik narik, gue pun membalas pelukannya sambil nyuri pandang penasaran siapa tau anya bakal meledak

Eh? Dia udah merhatiin
Yes!!!

Kok dia berdiri sih? Ih fea kok narik narik anya gitu ya?
Lah? Kenapa si anya?
WHAT???
Dia mau kesini?????
Baru aja manas manasin level1 udah kayak gitu, mampus lo gimana level2!?
Gue mainin aja deh lucu

--

Author POV

"Lepasin feaaaa" teriak anya yang langsung membuat fea gugup dan melepaskan tangannya yang mengait tangan anya

"Sabar nya, sabar" bisik fea yang pasti bakal kedengaran sama anya, orang fea bisiknya pas ditelinganya kok

Anya langsung berjalan cepat tanpa menggubris perkataan fea, semakin dekat ke meja alex dan rachel. Kurang dari 2meter anya bakal sampai ditempat alex. Fea langsung mengikutinya dengan tergesa gesa

Alex menatap anya dengan pandangan mengejek seakan mengatakan 'rasain lo makanya gausah sok yakin gitu kalo semua cowo tergila gila ama lo'
Namun anya memang tak menatap alex, namun menatap lurus kedepan

"Riooooo.. Buku gue manaaaa? Gue di hukum sama pak gatot tadi gara gara lo, asshole!" teriak anya yang sontak membuat alex kaget dan mengumpat dalam hati

"Sori sori nih" suara laki laki yang bernama rio membuat alex makin meledak ledak dalam diam, terlihatlah rio menyodorkan buku pada anya dari jarak kurang dari 5meter

Axel berdiri, berjalan dengan cepat kearah anya, rio, fea. Rachel yang berteriak diseberang sana pun tak di gubrisnya. Ingatannya kembali ke 4tahun lalu membuatnya tertawa sinis lagi dan lagi saat mengingatnya

.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 11, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

am i yours?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang