Malam Festival

189 36 7
                                    

" kepala Detektif, apa anda sudah menemukan petunjuk dari kasus ini? " tanya salah seorang tim yang di tugaskan oleh Istana untuk membereskan kasus pembunuhan di Polanian.

" entahlah " jawab Arvam singkat, Ya nama detektif mudah itu adalah Avram.

" luka sayatan di setiap mayat itu terlalu rapi. Jika pembunuhan , seharusnya ada luka lain yang di faktorkan pembelaan diri. Jika pembunuh itu merupakan pembunuhan berencana, dia pasti tidak akan meninggalkan jejak sedikit pun. Meski ia membunuh dengan rapi, namun ia meninggalkan jejaknya yaitu ia membiarkan mayat-mayat dan cipratan darah tertinggal. Sepeti sebuah pesan untuk kita yang masih hidup, agar tidak bisa menjadi tenang " pungkas Avram dengan berjalan berputar di ruangannya.

" Pelakunya pasti bukan orang biasa. Pelakunya pasti memiliki kemampuan berpedang yang setara dengan jendral perang tertinggi di Leibethra. Atau mungkin, hampir setara dengan Derix, jendral perang Naefim. Tapi, siapa yang memiliki kemampuan itu? Dan kenapa dia ada disini? " gumamnya lagi sambil terus menelaah semua isi yang ada di kepalanya.

Mata Avram terbelalak saat melihat luka yang ada di mayat itu lebih serius.

" tidak, kan ini tidak mungkin! " ujarnya dengan tangan yang gemetaran.

Duaaarrrr! Suara kembang api yang terpancar di atas langit malam Leibethra kala itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Duaaarrrr! Suara kembang api yang terpancar di atas langit malam Leibethra kala itu. Nampak juga beberapa orang yang sedang bersiap untuk memulai parade musiknya, dengan membawa berbagai macam alat musik buatan tangan dari seorang seniman ternama di Leibethra.

" wuah, sungguh menakjubkan "

Seruan rakyat Leibethra menikmati malam festival perpisahan prajurit.

" minggir!! BERI AKU JALAN!! " seru Avram yang mencoba mendobrak kerumunan manusia disana.

" sialll, kenapa aku telat menyadarinyaa!! Dasar bodoh!! " gumam Avram dalam hatinya sambil terus berlari menuju istana. Dengan sekuat tenaga nya, ia berlari dengan begitu cepat.

" saya detektif Avram! " ucap Avram kepada penjaga gerbang istana dengan menunjukkan lencana nya yang telah di berikan oleh Pherae.

" Yang Muliaaaa! Yang Muliaaa! " teriak Avram di dalam istana dengan begitu lantang.

" Detektif apa yang sedang anda lakukan? " ucap Robet sembari menghadangnya untuk masuk.

" Robet, saya harus segera bertemu dengan Yang Mulia, ini sangat genting. Biarkan aku masuk! " Desak Avram.

" ada apa begitu ribut? " ucap Pherae dengan santai lalu duduk di kursi Raja nya.

" Yang Mulia, saya tahu siapa pelaku pembunuhan itu! " seru Avram.

" minggir!! " kata Avram lagi sambil mendorong Robet lalu berlari kepada Pherae.

" Yang Mulia, dari awal saya melihat tempat kejadian dan luka-luka yang begitu rapi dan terlihat sama di ketiga tubuh mayat itu, saya sudah yakin kalau pelakunya bukanlah orang biasa. Dan, saya sangat terkejut saat melihat luka mereka sedikit lebih dalam, pelaku itu benar-benar membelah leher mereka dengan kedalaman yang sama! Di dunia ini, soal pedang di kuasai oleh Raja Naefim dan tidak ada satupun yang dapat menanggungnya bahkan jendral Derix! "

Evilione Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang