[十]Fukurodani Open Tour (1)

311 37 5
                                    

Akhirnya pertandingan resmi dimulai, aku senang mengetahui Tim kami menang seperti biasanya. Permainan mereka juga bagus, tetapi aku merasa ada sesuatu yang berbeda dengan Daiki.

Karena sudah istirahat makan siang aku pun bergegas pergi ke kantin sekolah untuk membeli beberapa melon pan, aku tidak bisa berlama-lama di tempat ini karena aku ada beberapa tugas yang harus ku kerjakan di kelas.

Setelah membeli beberapa melon pan, aku tak sengaja melihat para anggota Kiseki no Sedai sedang makan bersama. Walau ini bukan pertama kalinya melihat mereka makan bersama akan tetapi aku suka melihat keakraban mereka yang seperti ini, aku pun menghampiri mereka untuk memberikan selamat atas kemenangan mereka kemarin.

"Yo.. Minna."

"Aa.. Seiza-chin."

"Apa mau mu Fujimura." Ucap Midorima yang memalingkan wajahnya.

"Tidak ada, aku hanya ingin memberi kalian ucapan selamat atas kemenangan di babak penyisihan pertama." Ucapku

"HM.." ucap Atsushi yang masih mengunyah.

"Iya, iya." Ucap Aomine yang lesu.

"Kenapa kalian tidak bersemangat?" Tanyaku yang aneh melihat mereka yang biasa saja.

"Bukankah itu sudah biasa Seiza-chin aaumm.. nom.. nom.."

"Tapi Kuroko-chi kelihatannya bahagia sekali dari kemarin." Ucap Kise yang melihat kearah Kuroko. Benar apa yang di katakan Kise, Kuroko terlihat sangat senang bahkan aku sendiri bisa melihat kilauan keluar dari dalam dirinya.

"Soalnya dia baru pertama kali ikut pertandingan resmi." Ucap Aomine yang juga melihat kearah Kuroko yang senang.

"Aa.. itu dia Sei-chan." Semua orang yang tadi melihat kearah Kuroko seketika memalingkan wajah meraka kearah suara yang memanggil diriku.

"Yuki, ada apa?" Melihatnya yang terengah-engah sepertinya dia sudah mencari ku dari tadi.

"Lihat, Tur terbuka Fukurodani akan diadakan akhir pekan ini, kau ikut kan?" Ucapnya dengan penuh semangat.

"Tentu saja, aku kan sudah berjanji padamu untuk ikut."

"Yeee.. jangan lupa pakai seragam ya."

"Em.. baiklah."

"Ok.. Sampai ketemu pulang sekolah." Aku melambaikan tangan padanya, temanku itu memang memiliki energi semangat yang berlebihan.

"Fukurodani, kau tertarik masuk kesana?" Tanya Akashi yang membuatku terkejut.

"Em.. sebenarnya aku masih binggung, ya setidaknya temanku mengajak ku untuk melihat-lihat jadi aku turuti saja." Aku melihat kearah jam dinding.

Gawat aku terlalu banyak menghabiskan waktu disini.

"Kalau begitu aku permisi dulu ya semuanya, tetap semangat sampai final ya." Ucapku meninggalkan mereka.

.
.
Normal P.O.V
.
.

"Fukurodani sekolah mana itu?" Tanya Aomine yang tidak tahu.

"Are.. kau tidak tahu nanodayo dasar baka?"

"Ngajak berantem ya!" Ucap Aomine sembari menggeprak meja.

"Huh.. kalau tidak salah sekolah itu adalah salah satu SMA elit yang ada di Tokyo, mereka juga punya Tim Voli yang sangat kuat." Ucap Akashi yang minum teh nya dengan anggun.

****

Tak terasa hari itu datang Seiza kini sudah bersiap dengan seragam SMP Teiko yang dia pakai dengan rapi, agak aneh rasanya karena dia tidak biasa memakai almamater sekolahnya saat di sekolah.

"Seiza sudah siap?" Tanya Yuki yang juga sudah siap.

Seiza pun mengangguk, mereka pun berangkat bersama ke stasiun, sekolahnya memang agak jauh dari SMP mereka. Maka dari itu mereka harus naik kereta supaya bisa lebih cepat.

Perjalanan selama kurang lebih dua puluh menit dengan kereta. Dengan kemampuan membaca peta Seiza mereka dapat menemukan SMA Fukurodani dengan mudah. Seiza dan Yuki terkejut saat melihat gerbang sekolah Fukurodani yang sangat besar.

"Gila.. sekolah ini lebih besar dibanding Shiratorizawa." Ucap Seiza.

"Shiratorizawa, Seiza kau tau tentang sekolah itu?" Tanya Yuki dengan wajah terkejut.

"Em.. aku dulu sekolah disana sebelum pindah."

"Ehh.. kenapa kau tidak pernah cerita.." Yuki merengek kesal karena Seiza tidak pernah cerita tentang masa lalunya.

"Eh.. maaf." Ucap Seiza dengan malas.

"Berarti kau kenal dengan Ace terkenal dari Miyagi Ushijima Wakatoshi ?"

"Dia satu tingkat diatasku, namanya memang terkenal, tapi aku tidak tahu seperti apa wajahnya." Yuki memasang wajah cemberut saat Seiza mengucapkan kata-kata itu.
Mana mungkin dia tidak mengenal orang yang sering masuk majalah olahraga, apalagi mereka berada di sekolah yang sama.

Acara sebentar lagi akan dimulai, Seiza melihat banyak sekali siswa SMP dari berbagai macam sekolah berdatangan kemari. Seperti yang dikatakan oleh Yuki sekolah ini memang punya nama yang sangat baik, maka dari itu peminatnya juga sangat tinggi.

Para anggota dewan siswa sekolah mulai membuka acaranya, dan dilanjutkan dengan sambutan oleh kepala sekolah dan beberapa petinggi sekolah lainnya. Setelah acara formalnya selesai kini para siswa SMP akan mengikuti para anggota dewan siswa yang sudah terbagi dalam berbagai macam bidang.

"Seiza ayo kita lihat club olahraga."

"Em.. baiklah."

Akan tetapi tidak semudah itu, ternyata banyak sekali yang ingin melihat club olahraga di Fukurodani, Sampai antrian siswa yang sangat panjang, dan tentu saja banyak laki-lakinya.

"Wah.. lihat para senpai yang keren itu." Ucap Yuki sambil berbinar-binar.

Sudah dia duga kalau dia kesini hanya ingin melihat pria tampan. Seiza terkejut karena Yuki tiba-tiba menghilangkan dari hadapnya. Seiza jadi panik karena temannya itu memang suka sekali berlarian kesana-kemari, ditambah dia sangat tidak pandai dalam membaca arah.

"Gawat.." Seiza berusaha menerobos beberapa gerombolan siswa mencari temannya yang sepertinya terbawa oleh lautan manusia yang ada disana. Atau mungkin dia memang menghilangkan dirinya sendiri.

Secara tidak sengaja Seiza terdorong oleh beberapa siswa.

"Waaa.." sebelum tubuhnya menyentuh lantai dia merasa ada tangan yang menahannya.

"Kau tidak apa-apa?" Tanya seorang pria berambut hitam, bertubuh tegap.

"Tidak apa-apa, terimakasih sudah membantu ku." Ucap Seiza padanya.

"Kau terlihat terburu-buru mencari sesuatu?"

"Aa.. Ano sebenarnya aku terpisah dari teman ku dia menghilang begitu saja saat kami melihat club olahraga." Jelas Seiza yang agak sedikit malu karena terpisah dari temannya.

"Heh.. tidak biasanya seorang gadis tertarik dengan club olahraga." Ucapnya.

"Kau sendiri, apa kau juga datang untuk lihat-lihat sekolah ini?" Tanya Seiza.

"Tidak, sebenarnya aku sudah mendapat rekomendasi untuk masuk kemari dari lama, aku ikut hanya karena formalitas."

"Waaa.. hebat sekali, apa rekomendasi itu dari bidang olahraga?"

"Ya.. bisa dibilang begitu." Ucapnya sambil tersenyum.

"Aa.. ngomong-ngomong namaku Fujimura Seiza, maaf aku tidak sopan karena belum memperkenalkan diri." Ucap Seiza sembari mengulurkan tangannya.

"Namaku Akaashi Keiji, salam kenal Fujimura-san." Balasnya yang menerima jaba tangan Seiza.
Seiza terdiam mendengar nama pria itu, sepertinya otaknya tidak berfungsi dengan baik hari ini karena banyak sekali orang yang ada di tempat ini.

"Heh Akashi?"

To be continued

(Lanjut part 2 ya)

Empress (Kiseki no Sedai x OC) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang