✧༺••༻✧
"Masa-masa itu sudah berakhir!"
Junghwan memandang Junkyu sendu, ia rindu dengan sosok Kim Junkyu yang dulu, rindu dengan keceriaan yang ia bawa setiap waktu, Junghwan merindukan masa-masa itu.
"Kak Junkyu kenapa jadi gini?" Tanya Junghwan.
"Heum? Bukan jadi kayak gini, cuman emang ini sifat asli gue, yang dulu bukan gue kayaknya, kok bisa gue dulu jadi se cupu, si culun dan se tolol itu pas ketemu kalian, huft, udahlah gue mau keluar dulu!" Junkyu kemudian pergi meninggalkan keduanya yang terdiam mendengar perkataan Junkyu.
Hari ini Junkyu bingung ingin melakukan apa, pekerja tak punya, uang juga hanya cukup untuk satu bulan ini saja. Meskipun orang tuanya senantiasa memberikannya uang bulanan, namun Junkyu tidak menerimanya, selalu saja ia kembalikan kepada orang tuanya, dia membenci orang tuanya, orang tua yang dulu pernah tidak menganggapnya dan hampir membunuh Junkyu karena ia tidak diinginkan ada di keluarga itu.
Namun lihatlah sekarang ini, mereka begitu peduli pada Junkyu, menanyakan kabarnya setiap waktu, bahkan mencari informasi tentang Junkyu. Mencari tahu dimana ia tinggal dan bersama siapa saja dia sekarang ini.
Junkyu malah muak, dia benci orang tuanya, dia benci kemunafikan kedua orang tuanya, sangat benci sekali.
Dia kemudian melihat ponselnya, sudah ada beberapa pesan yang masuk kedalam ponselnya. Diantaranya ada pesan dari ayahnya, dia menanyakan kabarnya sekarang dan mengirim beberapa uang untuk Junkyu.
"Orang tua ini sungguh merepotkan, mereka nggak paham bahasa apa gimana sih? Gue bilang gak usah ganggu hidup gue lagi!" Junkyu kemudian memebalas pesan ayahnya, hampir sama dengan kata-kata yang ia ucapkan beberapa saat lalu.
Ia kemudian mematikan ponselnya dan meletakkannya kembali ke saku celananya. Sekarang ia terdiam sembari memandangi jalan raya di depan apartemen yang sedikit ramai oleh kendaraan yang berlalu lalang.
"Yedam? Ngapain dia di sana?" Junkyu menyadari seseorang yang sedang duduk di bangku taman di depan apartemen.
Junkyu kemudian mendekatinya.
"Dam?"
Yang di panggil pun menoleh dan hanya tersenyum tipis melihat kedatangan Junkyu.
"Ngapain di sini pagi-pagi?" Tanya Junkyu sembari duduk di samping Yedam.
"Nggak ngapa-ngapain, cuman diem sambil mikir omongan orang tua gue."
Junkyu menaikkan alisnya, kenapa lagi Yedam dengan orang tuanya? Selama beberapa bulan terakhir, Yedam sering sekali bertengkar dengan orang tuanya.
"Kenapa lagi?" Tanya Junkyu.
"Mereka nyuruh gue buat ikut olimpiade Fisika di Australia, gue nggak mau, tapi mereka maksa!"
Yedam menghembuskan nafasnya, ia benar-benar lelah mengejar sebuah angka dan di tambah dengan tekanan yang ia dapat dari kedua orang tuanya. Yedam juga membeci kedua orang tuanya, mereka berdua tidak memberi Yedam kebebasan, mereka menekan mental Yedam, membuat Yedan menuruti semua perkataan mereka berdua.
Yedam benar-benar lelah, benar-benar benci dengan orang tuanya.
"Sekarang, lo mau ngapain?" Tanya Junkyu.
"Mau mati aja sih."
»»——⍟——««
KAMU SEDANG MEMBACA
Apartment ~ [Treasure]✓
Teen Fiction°•TREASURE AREA•° Tentang Kim Junkyu dan sesuatu di dalam dirinya yang tersembunyi. "Semua cerita ini author mikir sendiri, D̾o̾n̾'t c̾o̾p̾y̾ m̾y̾ s̾t̾o̾r̾i̾e̾s!!!" SHORT STORY Start : 12 Oktober 2022 End : 5 November 2022 (saat di draf)