❣ 8. Unexpected Group ❣

3.2K 174 5
                                    

"Traitor? We must destroy them."
_Queen_


❣❣❣❣

Queen dan Indri baru saja sampai di rumah barunya Queen yang berada di kawasan DKI Jakarta. Indri yang baru saja masuk ke dalam rumah, tatapannya langsung terkunci kearah Sofia yang sedang sibuk menonton televisi sendirian.

"BOCIL!" panggil Indri dengan berlari kearah Sofia.

Grep! Indri memeluk tubuh Sofia dengan erat, membuat tubuh Sofia seketika menegang karna mendapatkan pelukan secara mendadak.

"Teteh Ind?" beo Sofia saat mencium wangi parfum kesukaan Teteh nya yang melekat di tubuhnya.

"Kangen banget gua sama bocil gua yang satu ini." pekik Indri yang terlihat bahagia saat dia bisa memeluk Sofia kembali malam ini, sedangkan Sofia yang mendengar suara Teteh nya membuat dia langsung menggerakan tubuhnya untuk melepaskan dirinya dari pelukan Indri.

"Teteh! Lepasin dulu pelukannya." Pinta Sofia yang sedikit berteriak.

Indri menggelengkan kepalanya tanpa melepaskan pelukannya ke Sofia. "Gua ngga mau lepasin!"

"Lepasin dulu Teteh!"

"Gua bilang gua ngga mau Cil, gua masih kangen sama lu." katanya yang membuat Sofia terlihat frustasi karna tidak bisa lepas dari kuncian Teteh nya.

"Kak Lyly!!!" rengek Sofia kearah Kakaknya yang udah berdiri di dekat mereka berdua.

Queen menghela nafas panjang saat melihat kelakuan Indri dan Sofia, dia pun membantu Sofia untuk melepaskan pelukannya Indri dengan tenaga kecilnya. Saat pelukan mereka berdua sudah terlepas, Queen dengan gerakan cepat langsung menarik tangan Sofia agar menjauh dari jangkauan Indri.

"Ihhss! Apa-apaan sih lu, gangguin orang lagi kangen sama bocil aja." Gerutu Indri yang tidak terima dirinya di pisahkan sama Sofia.

"Adek gua bisa mati, kalo lu bekap kayak gituh bego!" Queen yang kesal dengan Indri dengan refleks dia menjitak kepala Indri dan membuat Indri meringis kesakitan.

"Sakit bodoh!" pekik Indri dengan mengelus kepalanya.

Indri mengembungkan kedua pipinya dan menyilangkan kedua tangannya di depan dada, sedangkan Sofia memegang perutnya dengan tertawa keras saat melihat raut wajah Teteh nya yang terlihat begitu lucu saat ngambek dan kesakitan secara bersamaan.

"Hahahaha, emang enak di jitak kepalanya sama Kak Lyly wlee." ejek Sofia kearah Indri dengan tampang tanpa dosanya.

Indri menunjuk kearah Sofia yang masih berdiri di belakang tubuh Queen. "Wah ngajak ribut lagi, bocil satu ini."

"...."

"Gua aduin ke Papah sama Bunda, kalo lu ngejekin gua pake melet-melet begitu." ancam Indri dengan tersenyum misterius. Sedangkan Sofia dengan cepat langsung berdiri di samping Queen tepat di depan Indri yang masih duduk di atas sofa.

"E-eh? Engga Teh, engga suer." kata Sofia dengan menaikan kedua jarinya yang membentuk tanda peace.

Indri yang melihat ada peluang untuknya, dengan cepat dia berdiri dari sofa. Kemudian dia langsung menjepit leher Sofia di dalam ketiaknya. "Kena lu Cil!"

"Akhhhhh Teteh, lepasin. Teteh Ind curang!" Sofia berusaha melepaskan kepalanya dari jepitan Indri, dia bahkan  ingin menggigit salah satu tangan milik Indri agar dia bisa terlepas dari Teteh nya. Dia juga mencoba menarik baju yang kakaknya kenakan agar membantunya kembali untuk kedua kalinya.

MY QUEEN IS CAPOS (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang