Ayo vote kalau gak bisa komen oke.
200 vote dan 70 komen gass.
Seara—Hagian
"SEAAAAAAAAAAAAAAAAAA!"
Seara yang tadinya lagi mandiin bayi kembar yang baru lahir sebulan yang lalu menoleh ke arah kamar mereka, kenapa lagi sih?
"Sehan dan Gehan, kalian jangan kaya Daddy ya, berisik cerewet lagi." bisik Sea pada dua bayi kembar laki-laki nya.
Sehan dan Gehan adalah bayi kembar yang Sea lahirkan setelah 6 bulan mereka menikah, Sehan berambut hitam bermata coklat, dia paling kalem.
Kalau Gehan berambut coklat bermata hitam, dia paling cerewet.
"SEAAAAAA! KAMU KEMANA SIH YA AMPUN! KAMU GAK SAYANG AKU LAGI HAH!?"
Sea selalu sabar menghadapi Hagian yang suka meledak-ledak, mentalnya memang tak stabil dan terkadang suka tak terkendali.
Tapi Sea mampu menangani Hagian kalau dia mulai kumat lagi.
"Kenapa sih?" Sea menggendong keduanya dengan mudah, dia berjalan keluar kamar mandi menuju kamar, terlihat jelas Hagian sedang melukis di kamarnya.
Wajahnya cemberut, dia hampir menangis tapi setelah Seara muncul dia tersenyum kembali.
"Sea, lihat aku ngelukis keluarga kecil kita." ujarnya riang.
Sea terkekeh pelan, manis sekali sih, lukisan yang Hagian buat adalah momen dimana si kembar lahir, sangat indah.
"Wah bagus banget sayang."
"Bagus kan! Hehehe."
"Iya bagus, sekarang bantu aku pakaikan baju mereka, oke?"
Anggukan Hagian berikan, walau mental Hagian suka tidak stabil, tapi dia sangat menyayangi kedua bayi kembarnya, Hagian akan bangun tengah malam untuk membuat susu untuk kedua bayinya.
Lalu Hagian juga ambil cuti kerja selagi Sea belum sehat sepenuhnya, pekerjaan rumah sudah ditangani ART, jadi Hagian full bantuin Sea ngurus dua bayi mereka.
Hagian menerima Gehan ke gendongannya lalu mencium pipi kemerahan sang bayi.
"Anak Daddy manis banget sih~"
Hagian bahagia, sangat bahagia memiliki keluarga kecil seperti ini.
Seara juga bahagia melihat Hagian yang sangat ceria setelah menikah dengannya.
"Sea, nanti malam main yuk!" ajak Hagian semangat.
"Iya sayang."
"Yes!"
Hehe, Hagian dapat jatah hehe.
....
"Sayang! Warna apa yang bagus?"
Seara melihat kearah Hagian, dia hendak membeli hodie kecil untuk anak kembarnya di olshop.
"Warna biru untuk Gehan, terus warna hijau untuk Sehan."
"Okey!"
Akan Hagian beli banyak baju lucu-lucu untuk anak-anaknya, dia akan menjadi Daddy's material idaman.
Setelah puas membeli pakaian untuk anak-anaknya, kini Hagian bosan, anak-anak sudah tidur dan ini masih jam 7 malam.
"Sayang." panggil Hagian.
"Ya?"
Hagian merangkak naik kepangkuan Sea lalu merangkul lehernya dengan mesra, dia memandang Sea penuh godaan dan menggigit bibir bawahnya.
"Kangen main sama kamu." desahnya lirih.
Sea terkekeh pelan, dia memeluk pinggang Hagian dan mencium bibir pria manisnya ini.
Ya sejak Sea melahirkan, mereka jarang bermain malam karena sibuk mengurus dua anak manis mereka.
Jadi, malam ini tampaknya bisa lah mereka curi-curi waktu untuk main sampai pagi nanti.
"Tunggu, kunci pintu dulu."
Bukan apa, takut Bibik tiba-tiba masuk ke dalam kamar dan mergoki mereka lagi itu-ituan, kan gak lucu kalau beneran kejadian.
"Ish, cepetan!"
Selagi Sea lagi ngunci pintu, Hagian mengganti bajunya dengan lingerie merah terang kesukaannya, lalu bersiap di kasur.
Dia akan dengan rela diterkam Sea, rela lahir batin dia mah kalau Sea yang hajar.
"Udah, ayo mulai."
Untung si kembar tidur di kamar sebelah, jadi gak bakal kebangun denger desahan kuat Daddy mereka.
💫Bersambung💫
KAMU SEDANG MEMBACA
SWITCH [End]
Teen FictionSeara harus menyamar menjadi laki-laki guna mencari tau tentang kasus saudara kembarnya yang begitu tidak adil. Dengan bermodal tampang yang bisa dikatakan tampan serta Seara adalah seorang gadis dominan, dia masuk ke SMA Latraksa yang didominasi de...